Sarkoidosis – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sarkoidosis adalah penyakit yang dipicu oleh pertumbuhan sel radang yang berlebihan pada tubuh yang memacu peradangan dari organ-organ tubuh termasuk paru-paru, kelenjar getah bening, mata, kulit hingga jantung. Penyakit ini ditandai dengan adanya granumola atau benjolan kecil yang berisi sel radang.

Penyakit ini berhubungan dengan gen spesifik antigen kelas 1 HLA-B8. Identifikasi terhadap faktor genetik dan lingkungan sangat diperlukan karena penyakit ini berhubungan erat dengan gen dan lingkungan dimana seseorang tersebut berada. Sarkoidosis dapat terjadi pada semua usia, namun usia yang paling rentan mengalami Sarkoidis pada usia 20-39 tahun.

Gejala Sarkoidosis

Gejala sarkoidosis berbeda-berbeda tergantung pada organ tubuh yang terkena. Sarkoidosis berkembang secara bertahap dan menunjukan gejala yang bisa terlihat selama bertahun-tahun.

Gejala sarkoidosis dapat muncul dan menghilang secara tiba tiba, tak jarang penyakit ini juga terjadi tanpa menunjukan gejala sehingga hanya akan diketahui ketika sesoeorang melakukan pemeriksaan X-ray di bagian dada.

Berikut beberapa gejala sarkoidosis yang dialami seseorang yang terindikasi terkena Sarkoidosis:

1. Gejala pada mata

Muncul warna kemerahan, kering, rasa gatal pada mata, penglihatan kabur, sensitif terhadap cahaya, mata mengeluarkan cairan, mata terasa terbakar, peradangan pada mata yang berujung pada katarak yang berujung pada hilangnya penglihatan secara permanen.

2. Gejala pada paru-paru

Gejala sarkoidosis di paru-paru ialah terjadi pembesaran kelenjar getah bening, napas pendek dan sesak, batuk kering berkepanjangan, saat bernapas selalu mengeluarkan suara, adanya jaringan parut permanen pada paru-paru yang membuat seseorang sulit untuk bernapas sampai menimbulkan penyakit pada sistem eskresi.

3. Gejala pada jantung

Pasien merasa sakit di dada, pingsan atau sinkop, detak jantung tidak teratur (aritmia), peradangan selaput jantung (perikarditis),  gagal jantung, terjadi pembengkakan akibat kelebihan cairan pada hati.

Anda harus waspada juga ketika tubuh memperlihatkan ciri-ciri jantung bengkak, karena bisa jadi ini bukan sekedar sarkoidosis melainkan ada indikasi gagal jantung kronis. Untuk menjaga jantung, hindarkan pengaruh rokok terhadap jantung.

4. Gejala pada kulit

Pasien sarkoidosis memperlihatkan ruam kemerahan pada kulit yang menimbulkan rasa nyeri saat disentuh, perubahan warna kulit pada area yang terserang, rambut rontok.

Untuk menjaga kesehatan kulit, anda bisa mengonsumsi buah-buahan untuk penderita sindrom nefrotik yang notabene juga bagus untuk kulit anda. sehingga ke depannya anda terbebas dari berbagai macam penyakit berbahya seperti sarkoidosis.

5. Gejala pada saraf

Pasien sarkoidosis kerap kejang, mengalami gangguan pedengaran, sakit kepala, gangguan saraf atau depresi.

6. Gejala umum

Selain gejala di atas, pasien sarkoidosis kerap mengalami demam, mudah merasa lelah, penurunan berat badan, persendian terasa sakit, mimisan, pembengkakan kelenjar getah bening, penyakit pada lambung, dan lain sebagainya. [AdSense-B]

Penyebab Sarkoidosis

Penyebab seseorang terkena sarkoidosis dipengaruhi oleh beberapa faktor genetik dan faktor lingkungan dan pekerjaan.

1. Faktor genetik

Seseorang yang memiliki anggota keluarga yang menderita sirkoidosis memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita sirkoidosis.

2. Faktor lingkungan

Seseorang yang hidup di area yang cukup panas akan mudah mengalami  iritasi pada kulit diatambah dengan lingkungan yang kurang terjaga kebersihannya akan memicu berkembangnya sel peradangan pada tubuh terutama pada kulit. Peradangan ini juga bisa memicu faktor risiko sindrom nefrotik pada ginjal.

3. Faktor pekerjaan

Seseorang yang bekerja di bidang angkatan laut atau pemadam kebakaran. Dengan teknologi polymerase chain reaction, adanya antibodi terhadap antingen mycrobacterial yang terdeteksi dalam darah, hingga menyebabkan gejala usus buntu dan pengobatannya harus dilakukan dengan pembedahan. [AdSense-A]

Pengobatan Sarkoidosis

Pengobatan sarkoidosis dilakukan tergantung pada organ tubuh yang diserang dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa obat yang bida dikonsumsi untuk mengatasi penyakit ini adalah obat golongan hidroxiklorokuin, thalidomide, steroid, obat imunosupresif.

1. Hidroxiklorokuin

Hidroxiklorokuin adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dan masalah  kulit dan  lupus, mencegah pembengkakan atau nyeri pada kulit. Hidroxiklorokuin biasa dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk mencegah akit perut.

Gunakan obat ini secara teratur dan sesuai dosis dari dokter selama masa perawatan karena dalam penggunaannya seseorang mungkin merasakan efek samping  yang membuat kondisi badan tidak nyaman. Cara pengobatan ini mungkin membutuhkan waktu cukup lama hingga kondisi pasien mengalami peningkatan.

2. Thalidomide

Thalidomide adalah obat yang dapat mempengaruhi sistem pertahanan tubuh. Obat ini berkerja pada sistem imun untuk menurunkan kadar zat yang menyebabkan peradangan pada kulit. Obat ini bekrja mengurangi pembengkakan dan kemerahan.

3. Obat imunosupresif

Imunosupresif merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi respons imun atau menurunkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu imunosupresif dapat digunakan untuk menangani sejumlah penyakit peradangan kronis pada tubuh manusia. Obat imunosupresif juga sering digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi saluran pernapasan pada anak-anak.

4. Obat kortisteroid

Kortisteroid adalah obat antiradang yang biasa digunakan untuk pertolongan pertama saat terjadi peradangan. Obat ini dioleskan secara langsung pada kulit atau diteteskan pada mata yang mengalami peradangan.

5. Pembedahan

Langkah pembedahan dipilih untuk transplatasi jika peradangan terjadi di paru-paru, hati atau jantung. Selain itu, dilakukan juga jika terjadi tanda-tanda usus buntu.

Demikian pemaparan tetang gejala, penyebab, dan pengobatan penyakit sarkoidosis yang harus anda ketahui.

fbWhatsappTwitterLinkedIn