5 Jenis Obat untuk Melancarkan Proses Pengobatan Sarkoidosis

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengobatan sarkoidosis dilakukan berdasarkan bagian organ tubuh yang diserang dan tingkat keparahan penyakit. Banyak kasus sarkoidosis yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa bulan atau tahun setelah timbulnya beberapa gejala utama.

Apabila sarkoidosis menyebabkan  nyeri ringan sampai sedang, penderita bisa menggunakan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol. Beberapa obat yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi penyakit ini adalah obat golongan hidroxiklorokuin, thalidomide, steroid, obat imunosupresif.

Berikut penjelasan masing-masing jenis obat untuk melancarkan proses pengobatan sarkoidosis tersebut.

1. Hidroxiklorokuin

Pengobatna sarkoidosis yang pertama bisa dengan obat yang bernama Hidroxiklorokuin. Obat ini adalah obat yang biasa digunakan juga untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dan masalah  kulit dan  lupus, mencegah pembengkakan atau nyeri pada kulit. Hidroxiklorokuin biasa dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk mencegah akit perut.

Gunakan obat ini secara teratur dan sesuai dosis dari dokter selama masa perawatan karena dalam penggunaanya seseorang mungkin merasakan efek samping  yang membuat kondisi badan tidak nyaman. Cara pengobatan ini mungkin membutuhkan waktu cukup lama hingga kondisi pasien mengalami peningkatan.

Selain penyakit ini ada juga komplikasi sindrom nefrotik yang butuh pengobatan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karenanya, kami sarankan kepada semua pasien agar telaten selama menjalani terapi pengobatan.

2. Thalidomide

Pengobatan Sarkoidosis selanjutnya bisa dengan Thalidomide. Ini adalah obat yang dapat mempengaruhi sistem pertahanan tubuh. Sayangnya efek samping penggunakan obat ini bisa menimbulkan gejala sindrom nefrotik.

Obat ini berkerja pada sistem imun untuk menurunkan kadar zat yang menyebabkan peradangan pada kulit. Obat ini bekrja mengurangi pembengkakan dan kemerahan. Thalidomide tidak diperkenankan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil. Selama melakukan pengobatan sarkoidosis dengan obat ini, pasien dilarang menyumbang darah atau  sperma.

Pasangan yang ingin berhubungan seksual harus menggunakan kondom setelah emapat minggu pemakaian dosis terakhir.  Thalidomide harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong atau kurang lebih satu jam setelah makan dengan segelas air. Bila menunjukkan adanya gejala sindrom nefrotik, selama mengonsumsi obat ini, sebaiknya anda hentikan dan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengganti obat yang lebih tepat.

3. Obat imunosupresif

Imunosupresif merupakan obat yang digunakan untukmengurangi respons imun atau menurunkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu imunosupresif dapat digunakan untuk menangani sejumlah penyakit peradangan kronis pada tubuh manusia.

Jenis obat imunosupresif yang seing digunakan untuk mengatasi sarkoidosis adalah jenis glukukortikoid. Glukokortikoid digunakan untuk menekan gangguan alergi, inflamasi, dan autoimun. Glukokortikoid merupakan bagian dari mekanisme umpan balik dalam sistem kekebalan tubuh seperti peradangan.

Selain Glukokostirkoid, obat anti radang yang biasa digunakan untuk pertolongan pertama saat terjadi peradangan adalah sejenis kortikosteroid. Obat ini dioleskan secara langsung pada kulit atau diteteskan pada mata yang mengalami peradangan.

Hentikan penggunaan obat jika muncul tanda hormon tidak stabil di diri anda. periksakan kondisi anda ke dokter secara berkala, supaya ketika terdeteksi perubahan yang cukup mengganggu dan merugikan, anda bisa langsung melakukan penanganan. [AdSense-B]

4. Pembedahan

Langkah pembedahan dipilih untuk transplatasi jika peradangan sudah menyerang paru-paru, hati atau jantung. Sarkoidosis pada paru-paru dapat mengakibatkan timbulnya jaringan arut dan kista yang akan menyebabkan penderita mengalami batuk dan sesak nafas.

Sarkoidosis pada jantung akan menyebabkan angina atau gagal jantung. granumola ynag terbentuk di dekat sistemkonduksi jantung dapat memicu terjadinya gangguan detak jantung. Hal ini juga secara berangsur-angsur dapat memicu pengaruh hiperteroid pada kehamilan.

Pengobatan sarkoidosis dengan Pembedahan dilakukan untuk mengangkat granuloma yang tumbuh di dalam tubuh yang menyebabkan teganggunya beberapa fungsi organ tubuh.

Peradangan yang terjadi dalam waktu lama akan menyumbat aliran cairan untuk matadan menyebabkan glaukoma yang dapat menyebabkan kebutaan. Granuloma bisa muncul di area konjungtiva atau area selaput bola mata dan kelopak mata. Granuloma yang terjadi pada mata sering kali tidak terdeteksi gejalanya. Awasi juga proses ini supaya tidak melebar sampai menjadi gejala inkontinensia urine.

5. Melakukan perubahan gaya hidup

Selain dengan pengobatan dan pembedahan untuk mengatasi Sirkoidosis. Merubah gaya hidup dapat membantu anda mengatasi penyakit ini.Hindari diri dari paparan zat kimia, debu serta uap dan gas yang mengandung senyawa beracun dan paparan sinar matahari secara langsung. Hal tersebut memicu timbulnya ruam yang menyebabkan keadaan semakin buruk. [AdSense-C]

Pencegahan kotoasidosis diabetik juga harus dilakukan dengan cara yang sama. Mengganti gaya hidup yang kurang sehat, tidak hanya akan menjauhkan anda dari penyakit berbahaya tapi juga pennyakit ringan seperti demam, flu, dan lain-lain.

Misalnya saja dengan berhenti merokok. Karena merokok dapat memperburuk kondisi medis anda, dan lain sebagainya. Kesehatan tubuh yang tidak terjaga juga bisa mengakibatkan komplikasi inkontinensia urine.

Demikian pemaparan kali ini tentang pengobatan sarkoidosis, ingat menjaga tubuh tetap sehat sebelum sakit lebih baik daripada setelahnya. Anda akan lebih bebas melakukan kegiatan dan produktif sepanjang waktu, sehingga tidak ada waktu yang harus dihabiskan untuk pergi ke dokter, melakukan cek up, atau untuk opname.

Bukankah lebih baik menghabiskan waktu untuk bersenang-senang bersama orang yang kita cintai? Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn