11 Gejala Rematik yang Harus Diketahui Sejak Dini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gejala paling dirasakan ketika seseorang terkena rematik adalah nyeri dan kaku pada persendian. Tidak mudah mendeteksi rematik karena gejalanya yang hampir sama dengan penyakit lainnya.

Gejala rematik dapat bervariasi dalam tingkat keparahan rematik itu sendiri bahkan gejala rematik bisa datang dan pergi Pada umumnya gejala rematik bersifat lambat, biasanya dimulai dengan rasa tidak nyaman pada jari tangan serta pergelangan  tangan dan kaki.

Seiring waktu rematik dapat menyebabkan sendi berubah bentuk dan mengalami pergeseran. Rematik menyerang jaringan-jaringan persendian dalam tubuh. Akibatnya sendi-sendi yang terserang akan mengalami peradangan dan menimbulkan gejala rematik seperti berikut ini.

1. Persendian terasa sakit saat berjalan

Beberpa penderita rematik merasakan sakit pada tumit ketika berjalan akibat plantar fasicitis, yaitu gangguan kaki yang disebabkan oleh pembengkakan jaringan bawah kaki dekat tumit. Hal ini juga bisa menjadi salah satu tanda ada masalah di kelenjar tiroid sehingga memunculkan ciri-ciri penyakit kelenjar tiroid bersamaan dengan rasa sakit di sendi saat berjalan.

Untuk mencegah terjadinya hipertiroid, selain dilakukan cek up secara keseluruhan diperlukan juga cara mengobati hiperteroid yang tepat. Tidak hanya dimulai dari mengatasi gejala rematik tapi keduanya bisa diatasi dalam waktu yang sama dengan obat yang sesuai.

2. Persendian menjadi tidak stabil dan membengkak

Seseorang yang terkena rematik terkadang mengalami seperti sendi terkunci, terutama pada lutut dan siku. Hal ini terjadi karena terjadi pembengkakan tendon di sekitar sendi sehingga sendi tidak bisa ditekuk.

Hal ini juga dapat memicu tumbuhnya kista di belakang lutut yang dapat menghambat pergerakan dan aktivitas seseorang. Menjaga kesehatan di bagian persendian dengan makan makanan sehat juga akan mencegah anda dari bahaya penyakit lainnya seperti sindrom nefrotik. Oleh karenanya, cara mencegah sindrom nefrotik akan berdampak baik pula untuk mencegah gejala rematik pada diri seseorang.

3. Persendian terasa hangat saat disentuh

Persendian menjadi hangat akibat dari peradangan pada sendi. Resiko radang sendi meningkat seiring bertambahnya usia. Supaya ini tidak terjadi, disarankan agar anda bisa berolahraga secara teratur. cara ini juga akan menjauhkan anda dari penyakit berbahaya yang lain. olahraga teratur bahkan merupakan cara murah untuk pencegahan ketoasidosis diabetik.

4. Tubuh Terasa kaku

Kaki teras kaku  terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak digerakan. Hal ini dapat menimbulkan rasa sakit setelah lama tidak beraktifitas, seperti tidur

5. Mati rasa atau kesemutan

Gejalal ini ditandai dengan kesemutan di pergelangan kaki dan tangan. Hal ini disebabkan oleh adanya pembengkakan. Rasa nyeri biasanya dirasakan semakin parah pada malam hari, anda bisa mengatasi nyeri tersebut dengan melakukan pengompresan pada tangan atau kaki yang mengalami pembengkakan.

Hal ini sebaiknya segera diatasi, agar tidak berdampak pada organ dalam lainnya, misalnya saja mengakibakan inkontinensia urine. Sebab seseorang yang tidak dapat merasakan organ tubuhnya terindikasi juga tidak memiliki kontrol pada bagian organ yang lain. [AdSense-B]

6. Rasa nyeri pada sendi

Salah satu gejala yang paling dominan adalah rasa sakit pada sendi. Tak jarang orang menganggap gejala ini adalah salah satu akibat dari kelelahan setelah beraktifitas.

Nyeri sendi biasanya berlangsung selama satu minggu. Sendi yang tersernag biasanya pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan lutut. Dapat mempengaruhi tangan, kaki, lutut merasakan nyeri dalam waktu yang sama.

7. Muncul nodul atau benjolan yang tumbuh dikulit diarea persendian.

Nodul atau benjolan pada persendian sering muncul dibelakang siku. Pada penderita rematik kronis, nodul akan membuat penderita kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan kulaitas hidup menurun. Trauma fisik bisa menyebabkan fibromyalgia, sehingga sebaiknya segera lakukan pengobatan.

8. Masalah pada mata

Penderita rematik beresiko menderita sindrom sjogrens yaitu gangguan autoimun yang dapat menyebabkan keekringan pada mata , mulut, hidung, tenggorokan atau kulit  yang mengakibatkan peradangan.

9. Terjadi pembengkakan pada bagian tubuh

Pembengkakan ini kadang menyerang anggota tubuh lain seperti pada paru-paru, pembuluh darah, dan selaput disekitar jantung. Meski hal ini jarang terjadi pada sebagian orang namun sangat penting untuk diperhatikan Hal ini akan menjadi semakin parah jika anda tidak segera memeriksakan diri ke dokter dan akan menimbulkan komplikasi penyakit lain. [AdSense-C]

10. Anemia

Anemia atau kurang darah bisa menjadi sebuah gejala rematik. Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari jumlah normal. Kekurangan zat besi dan nutrisi yang mempengaruhi seseorang menderita rematik juga mempengaruhi produksi sel darah merah dalam tubuh sehingga membuat penderita rematik rawan mengalami anemia.

Perbanyak asupan makanan yang mengandung gizi dan protein untuk memnuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh dan kekuatan otot tulang. Masalah ini juga bisa diatasi dengan perbaikan hormon. Jika ini terjadi pada wanita, cara menstabilkan hormon wanita di antaranya bisa berupa mengonsumsi ikan salmon, buah, makarel, sayuran hijau, dan lain sebagainya.

11. Mengalami gejala seperti flu

Sistem imun tubuh yang tidak stabil mempengaruhi  kondisi fisik penderita. Pada rematik sistem imun menyerang jaringan-jaringan sehat dalam tubuh. Efek yang ditimbulakan pertama kali biasanya demam atau gejala lain seperti flu.

Hal tersebut dikarenakan tubuh menjadi syok dan hal yang paling sering terjadi ketika tubuh mengalami syok adalah flu. Demikian pemaparan kali ini semoga bermanfaat untuk anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn