9 Pengobatan Neuropati Diabetik Yang Cukup Aman Dilakukan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengobatan neuropati diabetik dapat dilakukan melalui berbagai metode. Tentunya metode pengobatan dan jenis obat yang diberikan pada pasien berbeda-beda macamnya dan dilakukan berdasarkan tingkat keparahan gejala yang diderita oleh masing-masing pasien. Berikut ini adalah beberapa jenis obat dan metode pengobatan neuropati diabetik yang dapat diberikan pada pasien penderitanya.

1. Anti Depresan

Jenis obat yang biasa diberikan oleh dokter kepada pasien penderita neuropati diabetik antara lain berupa obat antidepresan. Pada dasarnya obat anti depresan bekerja dengan cara menekan rasa sakit atau nyeri yang umumnya dialami oleh pasien penderita neuropati diabetik.

Memang jenis obat ini lebih sering digunakan untuk mengatasi depresi. Namun pada kenyataannya beberapa dokter lebih memilih obat jenis ini untuk mengatasi gejala nyeri yang sering kali muncul pada kasus neuropati.

Beberapa jenis obat antidepresan yang biasanya diberikan pada pasien misalnya seperti elavil dan tofranil atau bisa juga desipramine dan norpramin. Penggunaan obat jenis ini harus dilakukan dengan tepat dan sesuai petunjuk dari dokter.

2. Anti Kejang

Obat anti kejang juga sering kali dijadikan sebagai resep oleh dokter untuk menangani kasus neuropati diabetik. Obat anti kejang ini juga berguna untuk membantu mengatasi nyeri atau sakit yang diderita oleh pasien. Biasanya obat antikejang yang diberikan pada pasien neuropati diabetik sama dengan jenis obat yang diberikan pada pasien penderita epilepsi.

Misalnya saja seperti pregabilin dan gabapentin. Ada juga obat anti kejang lainnya seperti phenytoin dan carbamazepine. Sama seperti jenis obat lainnya tentunya obat anti macam-macam kejang juga bisa menimbulkan efek samping bagi orang yang mengonsumsinya secara berlebihan dan tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Efek samping tersebut antara lain berupa mengantuk dan kepala menjadi pusing. Bisa juga timbul bengkak pada tubuh pasien.

3. Analgesik

Sama halnya dengan obat antidepresan dan anti kejang maka obat berjenis analgesik juga bisa diberikan pada pasien yang mengalami nyeri. Rasa nyeri memang umumnya menjadi gejala dari kasus neuropati diabetik. Rasa nyeri tentunya membuat pasien merasa kesakitan dan tentunya membuat segala aktivitas menjadi terganggu.

Oleh karena itu rasa nyeri tersebut selalu berusaha untuk diredakan dan diminimalkan. Bahkan setiap pasien tentunya berharap agar gejala nyeri yang dialaminya tersebut bisa menghilang untuk seterusnya. Beberapa obat analgesik yang diresepkan untuk pasien penderita neuropati diabetik antara lain obat anti inflamasi nonsteroid atau yang biasa disebut sebagai OAINS dalam istilah medis dan kedokteran.

4. Opioid

Pada beberapa kasus ternyata rasa sakit pasien penderita neuropati diabetik tidak semakin mereda kondisinya. Bahkan terkadang dijumpai pula rasa nyeri yang timbulnya menjadi semakin kuat pada pasien yang sedang menderita gejala neuropati diabetik.

Walaupun pasien sudah mengonsumsi beberapa jenis obat namun rasa nyeri yang dialaminya tidak semakin berkurang dan bahkan menjadi semakin parah. Untuk mengatasinya maka dokter biasanya memberikan resep obat opioid.

Obat opioid ini sering kali dijadikan sebagai pilihan terakhir untuk meredakan nyeri yang diderita oleh pasien. Namun obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka waktu panjang karena dapat menyebabkan timbulnya kecanduan. [AdSense-B]

5. Krim Capsaicin

Untuk mengatasi rasa nyeri dan sakit yang diderita oleh pasien pada kasus neuropati diabetik tentunya tidak hanya berupa obat oral saja yang bisa diberikan. Selain mengonsumsi obat rupanya pasien penderita penyakit neuropati juga bisa menggunakan obat luar untuk mengatasi nyeri yang dideritanya.

Salah satu jenis obat luar yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan sakit adalah krim capsaicin yang antara lain berupa arthricare dan zostrix. Cara penggunaannya yaitu dengan menempelkannya pada bagian kulit tubuh yang mengalami nyeri atau sakit.

Pengobatan luar dengan menggunakan krim ini juga harus dilakukan secara hati-hati terutama bila pasien memiliki kulit yang cukup sensitif. Krim ini bisa menimbulkan iritasi pada kulit yang sensitif.

6. Sildenafil atau Tadalafil

Jenis obat sildenafil atau tadalafil akan diresepkan oleh dokter bagi pasien neuropati diabetik berjenis kelamin pria yang mengalami disfungsi ereksi. Pada beberapa kasus neuropati diabetik tidak jarang dijumpai pasien yang mengalami disfungsi ereksi sehingga pasien memerlukan pengobatan.

Oleh karena itu obat sildenafil atau tadalafil kemudian menjadi pilihan untuk mengatasi disfungsi ereksi tersebut. Sedangkan untuk kasus vagina kering yang bisa saja dialami oleh pasien wanita akan diberikan obat jenis lainnya.

Biasanya dokter memberikan pelumas khusus vagina pada pasien wanita penderita neuropati diabetik sehingga fungsi seksual bisa berjalan kembali seperti sedia kala. Tentunya pengobatan ini juga disertai dan dikombinasikan dengan pengobatan jenis lainnya untuk meredakan gejala neuropati diabetik yang dialami oleh pasien.

7. Insulin

Insulin merupakan jenis pengobatan umum yang diberikan pada penderita diabetes. Insulin pada dasarnya memiliki peranan penting dalam tubuh yaitu mengubah gula atau glukosa menjadi energi. Selain itu insulin juga berperan menyimpan glukosa tersebut untuk keperluan di waktu mendatang. [AdSense-A]

Gula atau glukosa tentunya diperoleh dari karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia sehari-hari. Pada kasus diabetes yang cukup parah biasanya dokter memberikan insulin untuk mengatasinya. Insulin juga diberikan pada pasien yang menderita penyebab neuropati diabetik dengan tujuan untuk mengatasi kasus diabetes yang diderita oleh pasien.

Dengan terkontrolnya gula darah maka neuropati diharap bisa semakin mereda dan bahkan menghilang.

8. Obat Bius

Pemberian obat bius dimaksudkan untuk mengatasi gangguan atau kerusakan saraf yang dialami oleh seseorang termasuk pada kasus neuropati. Neuropati pada beberapa kasus yang dijumpai tak jarang disebabkan oleh adanya penyakit diabetes yang dialami oleh seseorang.

Penyakit diabetes tersebut pada akhirnya menyebabkan pasien mengalami beberapa gejala neuropati yang jika dibiarkan maka secara lambat laun akan semakin bertambah parah. Untuk mengatasinya terkadang diberikan obat bius pada pasien agar pasien tidak lagi merasakan gejala dari neuropati seperti misalnya gejala nyeri dan sakit.

Beberapa jenis obat bius yang diberikan pada pasien untuk meredakan nyeri antara lain seperti morfin atau narkotika. Ada pula obat sintesis yang bersifat narkotik seperti misalnya tramadol.

9. Pengobatan Alternatif

Pilihan terakhir yang juga tak jarang dipilih oleh kebanyakan orang untuk meredakan penyakit yang dideritanya adalah pengobatan alternatif. Bahkan pengobatan alternatif juga banyak dipilih oleh pasien penderita neuropati diabetik.

Pengobatan alternatif yang hingga saat ini masih menjadi pilihan bagi kebanyakan orang yaitu akupuntur yang diketahui dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit termasuk pada kasus neuropati.

Banyak pula pasien yang memilih meditasi sebagai jenis pengobatan alternatif. Pengobatan alternatif memang banyak dipilih orang karena dirasa relatif aman dan tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan pasien.

Pengobatan alternatif tentunya harus dilakukan secara rutin atau berkala agar dapat membantu pasien dalam memperoleh hasil yang maksimal.

Pengobatan neuropati diabetik sudah seharusnya dilakukan di bawah pengawasan dokter. Dengan demikian pasien akan terhindar dari efek samping dan komplikasi berbahaya akibat kerusakan saraf tepi.

Sebaiknya selalu perhatikan pula kemungkinan terjadinya efek samping, sehingga penyakit bisa segera sembuh tanpa menjadi makin parah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn