Malaria merupakan penyakit yang sering dijumpai pada daerah tropis. Penyakit malaria disebabkan karena bakteri parasite protozoa yang termasuk dalam genus Plasmodium. Bakteri parasit ini ditularkan melalui air liur nyamuk (nyamuk Anopheles betina). Tanda tanda malaria biasanya berupa demam tinggi, sakit kepala, keringat dingin, muntah-muntah dll. Tindakan pengobatan malaria perlu dilakukan dengan tepat dan cepat demi mencegah bertambah parahnya penyakit ini.
Penyakit malaria tergolong penyakit yang mematikan, penyakit malaria yang tergolong mematikan ini disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Untuk kategori penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, Plasmodium ovale dan Plasmodium malariae tidak separah penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum.
Bakteri parasit Plasmodium ini menyerang sel darah merah atau eritrosit dan berkembang biak pada sel darah merah tersebut. Sel darah merah kemudian mati dan hancur, lalu dari sel yang hancur tersebut keluar lebih banyak parasit Plasmodium. Hal ini sangat berbahaya mengingat sel darah merah merupakan sel terpenting bagi metabolisme tubuh manusia. Pengobatan malaria yang tepat dan segera perlu dilakukan untuk mencegah semakin berkembangnya parasit ini dalam tubuh, serta membunuh semua parasit Plasmodium tersebut.
Penanganan penyakit malaria dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pengobatan tradisional dengan obat herbal maupun penanganan secara medis. Yang perlu diperhatikan dalam penanganan penyakit malaria adalah perlunya disesuaikan dengan gejala dan jenis penyakit malaria yang dialami oleh penderita. Cara menyembuhkan malaria bisa dengan penggunaan pil kina, obat chloroquine/klorokuin dan lain – lain.
Obat Herbal
Pengobatan tradisional masih mendapat tempat dan merupakan salah satu pengobatan yang cukup ampuh bagi masyarakat Indonesia. Secara garis besar penanganan penyakit malaria dengan menggunakan obat – obatan herbal atau tradisional menurut para ahli medis dibagi ke dalam dua kategori besar berdasarkan senyawa yang dikandung, yaitu kelompok senyawa artemisinin dan kelompok senyawa quinine. Dari kedua kelompok senyawa inilah yang kemudian dikembangkan menjadi turunan senyawa yang digunakan dalam pengobatan medis modern. Untuk obat herbal yang akan diuraikan disini merupakan jenis tanaman yang mudah dijumpai di Indonesia. Obat – obatan tradisional atau obat herbal yang sering digunakan sebagai obat malaria adalah sebagai berikut.
1. Daun Pepaya
Penanganan penyakit malaria dengan daun pepaya (Carica papaya) sudah terbilang sangat umum di masyarakat. Daun pepaya yang digunakan adalah daun pepaya muda. Daun pepaya biasanya direbus untuk dan diminum air rebusannya. Daun pepaya tidak hanya digunakan masyarakat Indonesia sebagai obat herbal untuk malaria, penduduk Afrika dan daerah Melanesia lainnya sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit malaria.
2. Jahe
Jahe (Zingiber officinale) mempunyai senyawa yang bersifat anti bakteri dan anti peradangan yaitu gingerol dan rangkaian senyawa hidrokarbon yang unik. Penggunaan jahe bisa dilakukan dengan merebus jahe hingga mendidih dan meminum air rebusan jahe tersebut.
3. Jeruk Limau Gedang
Jeruk limau gedang (Citrus paradisi) merupakan jenis buah jeruk yang memiliki kandungan senyawa kuat yang mirip dengan senyawa quinine atau kina. Senyawa ini bisa menetralisir bakteri parasit malaria yang menjangkiti sel – sel darah. Buah limau gedang dapat dimakan langsung untuk membantu mengatasi penyakit malaria. Bisa dikatakan buah ini merupakan obat yang menyenangkan, karena rasanya yang manis.
4. Kayu manis
Kayu manis (Cinnamomum burmannii) merupakan rempah – rempah yang sering digunakan sebagai penyedap makanan. Namun, kayu manis memiliki kandungan senyawa yang cukup ampuh dalam mengobati penyakit malaria. Senyawa cinnamaldehyde yang terkandung pada kayu manis memiliki khasiat anti peradangan yang mampu mengatasi gejala demam maupun sakit kepala. Kayu manis bisa direbus hingga mendidih dan air rebusannya diminum.
5. Daun Sambiloto
Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan jenis tanaman obat yang dipercaya dapat mengobati penyakit malaria. Daun sambiloto memiliki kandungan senyawa anti-inflammatory (anti peradangan) dan antipyretic (menurunkan demam) yang baik untuk mengatasi penyakit malaria. Daun sambiloto dapat direbus hingga mendidih lalu diminum air rebusan tersebut.
6. Kulit Kina
Penanganan penyakit malaria dengan menggunakan kulit kayu dari pohon kina (Cinchona officinalis) merupakan obat herbal penyakit malaria yang sudah terkenal sejak dulu dan diakui dalam bidang medis. Kemampuan penyembuhan penyakit malaria kulit kayu kina ini sudah diketahui oleh masyarakat Peru, Bolivia, Ekuador dan Venezuela. Kulit kina mengandung alkaloid aktif termasuk senyawa anti malaria quinine dan antiarrhythmic quinidine. Secara tradisional kulit kayu kina bisa direbus hingga mendidih dan diminum air rebusannya. Namun kini sudah tersedia ekstrak senyawa kulit kina dalam bentuk pil.
7. Brotowali
Brotowali (Tinospora crispa) merupakan jenis tanaman herbal yang sering dimanfaatkan dalam mengobati penyakit seperti demam, malaria, diabetes dan lain – lain. Batang brotowali mengandung alkaloid jenis berberina yang dapat mengatasi bakteri. Kandungan ini baik untuk membunuh bakter parasit dalam darah. Penggunaan tanaman brotowali sebagai obat malaria dengan memanfaatkan batang brotowali. batang brotowali direbus dan air rebusan tersebut diminum.
8. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) merupakan jenis tanaman herbal yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Temulawak mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai anti inflammatory (anti peradangan) yang baik untuk mengatasi penyakit malaria. Bagian temulawak yang sering dimanfaatkan sebagai obat herbal adalah akarnya. Akar temulawak direbus dan air rebusan tersebut diminum.
Obat Medis
Pengobatan medis merupakan pengobatan yang paling ampuh untuk mengatasi penyakit malaria. Pengobatan secara medis akan semakin manjur tentunya dengan bantuan diagnosa tenaga medis seperti dokter. Pengobatan malaria dengan menggunakan obat medis dapat menggunakan beberapa kombinasi senyawa seperti klorokuin dan turunan senyawa Artemisin-based Combination Therapy (ACT).
Jenis Malaria dan Pengobatannya
Ada beberapa jenis malaria yang disebabkan oleh jenis parasit Plasmodium yang berbeda. Untuk mengobati penyakit malaria perlu diagnosis yang tepat dan pemberian dosis obat yang tepat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghubungi dokter maupun pihak medis yang telah ahli serta memiliki kredibilitas dalam penanganan penyakit malaria. Berikut akan diuraikan beberapa jenis penyakit malaria yang menjangkiti manusia dan penanggulannya.
1. Malaria Tropika
Malaria tropika merupakan jenis penyakit malaria yang mematikan yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Jenis malaria ini dapat mengakibatkan anemia (kekurangan sel darah merah), demam dengan frekuensi 24 hingga 48 jam sekali, splenomegali (pembesaran limpa), panas yang tidak biasanya, serta parasitemia (berkembangnya parasit dalam darah). Gejala malaria tropica lainnya adalah gagal ginjal, malaria cerebral dan lain – lain.
Malaria tropika bisa dikategorikan jenis malaria yang ganas karena Plasmodium falciparum menjangkiti semua jenis sel darah merah (eritrosit). Dengan banyaknya sel darah merah yang mati karena serangan Plasmodium falciparum ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi dalam tubuh.
Pengobatan malaria tropika bisa dengan menggunakan obat yang terbukti ampuh membunuh parasit Plasmodium falciparum. Obat – obatan yang bisa digunakan untuk membunuh Plasmodium falciparum adalah obat medis turunan ACT. Obat – obatan dari turunan senyawa ACT merupakan yang paling manjur dan direkomendasikan olaeh WHO (World Health Organization) sebagai obat untuk penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum. Penggunaan obat ini tentunya harus mengikuti resep dokter karena obat ini tergolong obat keras. Serta diagnosis penyakit malaria harus dikonsultasikan dengan tenaga medis profesional.
2. Malaria Tertiana
Malaria tertiana merupakan jenis penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium vivax. Malaria tertiana dapat dikatakan malaria yang tergolong ringan bila dibandingkan dengan malaria tropika dan merupakan penyakit malaria yang umum menjangkiti manusia. Namun, segala jenis penyakit apapun tidak boleh dianggap remeh.
Gejala malaria tertiana yang umum adalah demam setiap periode 48 jam sekali. Selain itu, penderita yang terjangkit malaria tertiana umumnya terliat sehat dan hanya pada waktu tertentu mengalami gejala malaria seperti demam. Hal ini diakibatkan Plasmodium vivax hanya menjangkiti eritrosit yang masih muda.
Pengobatan penyakit malaria tertiana dapat menggunakan obat jenis ACT dan chloroquine. Pengobatan dengan obat chloroquine dapat digunakan di daerah yang mana Plasmodium vivax tersebut tidak resistan (kebal) terhadap choloroquine. Penggunaan obat ini tentunya harus mengikuti resep dokter karena obat ini tergolong obat keras. Serta diagnosis penyakit malaria harus dikonsultasikan dengan tenaga medis profesional.
3. Malaria Quartana
Malaria kuartana merupakan jenis penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium malariae. Malaria quartana memiliki gejala seperti keringat dingin, sakit kepala, demam, hingga bisa hilang kesadaran (untuk kasus yang sudah serius). Gejala yang paling umum dari malaria quartana adalah periode demam atau gejala malaria lainnya yang terjadi 72 jam sekali.
Pengobatan penyakit malaria quartana dapat menggunakan ACT, serta kombinasi dengan promaquine. Menurut penelitian dari JD Maguire dan kawan – kawan di Sumatera Selatan, Plasmodium malariae menunjukkan resistansi (kekebalan) terhadap obat chloroquine. Penggunaan obat medis tentunya harus mengikuti resep dokter karena obat untuk menangani penyakit malaria ini tergolong obat keras. Serta diagnosis penyakit malaria harus dikonsultasikan dengan tenaga medis profesional.
4. Malaria Ovale
Jenis penyakit malaria ini disebabkan oleh parasit Plasmodium ovale (nama malaria ini berasal dari parasit ini). Malaria ovale juga dikenal sebagai malaria pernisiosa. Malaria ovale termasuk malaria dengan kategori ringan dan jarang terjadi pada manusia. Gejala dari malaria ovale hampir mirip dengan penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium vivax. Oleh karena itu, diagnosis dokter sangat diperlukan untuk mengetahui jenis penyakit malaria ini.
Pengobatan penyakit malaria ovale ini bisa menggunakan obat ACT serta kombinasi dengan primaquine. Malaria ovale Selain itu pengobatan juga dapat dilakukan dengan campuran chloroquine dan primaquine. Penggunaan obat medis tentunya harus mengikuti resep dokter karena obat untuk menangani penyakit malaria ini tergolong obat keras. Serta diagnosis penyakit malaria harus dikonsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Mengingat obat – obatan medis anti malaria yang digunakan sebagai terapi untuk menyembuhkan penyakit malaria tergolong keras, maka konsultasi dan resep dokter tentunya sangat duiperlukan dalm proses pengobatan penyakit malaria. Penggunaan obat- obatan medis ini dapat memiliki efek samping seperti gatal – gatal, pusing, ruam, mual dll.
Cara mengobati malaria dengan menggunakan obat – obatan herbal pada umumnya untuk meringankan gejala penyakit malaria tersebut dan juga sebagai tindakan pencegahan berkembangnya parasit tersebut. Oleh karena itu, pengobatan malaria perlu dilakukan dengan membunuh parasit Plasmodium ini sampai tuntas. Sampai saat ini, penggunaan obat – obatan medis dianggap sebagai pengobatan yang sangat ampuh untuk malaria.
Pengobatan penyakit malaria perlu dilakukan dengan segera bila sudah terjadi gejala – gejala yang menunjukkan perkembangan penyakit tersebut. Hal ini diperlukan agar menghentikan perkembangan parasit Plasmodium dalam sel darah merah. Konsultasi ke dokter secepatnya bila terjadi gejala penyakit malaria dan gunakan dosis obat malaria yang tepat dari dokter.