6 Cara Mengobati Malaria dengan Cepat di Jamin Sembuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Demam malaria saat ini masih merupakan endemi di beberapa tempat di Indonesia. Khususnya di kepulauan yang terletak di luar Jawa. Sebut saja di Kalimantan atau di Papua. Sebelum bepergian ke daerah tertentu di pulau tersebut, selalu disarankan untuk berhati-hati terhadap kemungkinan penyakit malaria. Bahkan disarankan untuk mengkonsumsi obat yang berfungsi untuk mencegah malaria. Walaupun mengobati malaria saat ini sudah bukan hal yang sulit lagi.

Malaria merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Penyakit ini memiliki gejala-gejala mirip seperti flu. Gejala tersebut baru terjadi seminggu setelah infeksi. Bahkan bagi yang mengkonsumsi obat anti malaria sebelum terjangkit, gejalanya akan muncul sampai dengan tiga minggu kemudian. Oleh sebab itu banyak yang mengira hanya flu biasa. Setelah melalui uji darah di laboratorium, barulah didapati jenis demam yang menjangkiti, yaitu malaria.

Adapun gejalanya adalah sebagai berikut:

  • sakit kepala yang hebat
  • rasa mual dan ingin muntah
  • demam menggigil secara berulang
  • nyeri sendi
  • kadang disertai kejang-kejang

Penyakit ini dapat kambuh lagi setelah beberapa saat lamanya. Oleh sebab itu untuk mencegahnya, penderita sebaiknya menjaga daya tahan tubuh. Hal ini dapat dilakukan melalui konsumsi vitamin dan suplemen penambah imunitas. Sehingga malaria tidak kambuh dengan mudah.

Selain hal tersebut, beberapa cara untuk mencegah malaria antara lain adalah:

  • Membersihkan lingkungan yang berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab malaria.
  • Memakai lotion anti nyamuk agar tidak terpapar gigitan nyamuk malaria.
  • Memakai obat anti-malaria.

Saat ini, penelitian tengah mengembangkan berbagai cara untuk sistem pengobatan yang terbaik bagi malaria. Beberapa cara diteliti untuk dapat mengobati malaria dengan efektif. Salah satunya yaitu melalui obat-obatan kimia maupun herbal. Beberapa perusahaan farmasi, berusaha mendapatkan komposisi obat anti-malaria yang paling tepat. Jika tertarik untuk mengetahui jenis-jenis cara mengobati malaria, di bawah ini adalah beberapa penjelasannya.

Cara Mengobati Malaria dengan Obat-obatan Herbal

Beberapa temuan menemukan bahwa obat-obatan herbal ternyata dapat membantu untuk mengobati malaria. Jika penasaran atau ingin tahu tentang obat herbal yang bermanfaat bagi malaria, di bawah ini adalah beberapa tanaman herbal yang dipercaya dapat membantu mengobati malaria.

1. Daun Sambiloto

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa daun sambiloto memiliki khasiat menyembuhkan beberpa penyakit. Termasuk salah satunya untuk menyembuhkan malaria. Salah satu Doktor FKUI menyatakan bahwa senyawa Andrografolida dalam daun sambiloto berkhasiat untuk menyembuhkan malaria. Senyawa tersebut bekerja menghambat pertumbuhan parasit malaria, sehingga berpotensi digunakan untuk pengobatan anti-malaria. Namun demikian penelitian tersebut masih perlu untuk lebih dikembangkan.

[AdSense-B]

2. Daun Pepaya Muda

Daun pepaya muda dipercaya selama bertahun-tahun dapat menyembuhkan malaria. Caranya sangat mudah, ambil beberapa daun pepaya muda, cuci dan bersihkan. Kemudian rebus dengan beberapa ml air. Setelah itu rebusan daun pepaya siap untuk dikonsumsi. Sebaiknya diminum setiap malam oleh penderita penyakit malaria.

3. Daun Pare

Untuk mengolah daun pare menjadi obat anti malaria dapat dilakukan hal yang sama dengan daun papaya muda. Cukup direbus dan kemudian siap untuk dikonsumsi. Sekalipun rasanya pahit, namun daun pare berkhasiat menyembuhkan penyakit malaria. Untuk hasil yang optimal, sebaiknya dikonsumsi rutin setiap hari.

4. Kulit Kayu Pohon Kina

Ini adalah obat anti-malaria yang paling dikenal luas oleh masyarakat umum. Tidak perlu repot untuk mencari dan membuatnya. Saat ini pil kina banyak dijual di pasaran. Apabila hendak bepergian ke tempat endemi, biasanya disarankan untuk mengkonsumsi pil ini supaya tidak terjangkit penyakit malaria.

5. Batang Brotowali

Batang brotowali juga dapat menyembuhkan penyakit malaria. Cara mengkonsumsinya juga tipikal dengan daun-daun yang lain, cukup direbus, maka siap untuk dikonsumsi. Brotowali telah dikenal sejak dulu kala mampu menyembuhkan banyak penyakit. Rasanya sangatlah pahit, namu rasa pahit inilah yang bagi banya orang dianggap sebagai sumber khasiat dari brotowali.

6. Akar Temulawak

Kandungan senyawa kimia yang ada dalam temulawak dipercaya dapat membantu menyembuhkan malaria. Kandungan tersebut meliputi fellandrean, turmerol atau minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol serta an kurkuminoid.

7. Biji Mahoni

Langkah menyembuhkan malaria memakai biji mahoni yakni dengan melembutkan biji mahoni seperti serbuk. Kemudian cukup diseduh dengan air panas. Biji mahoni rasnya sangat pahit, namun dipercaya berkhasiat mengobati penyakit malaria. Sebaiknya diminum tiga kali sehari dengan teratur supaya penyakit malaria pulih.

8. Sidaguri

Daun dan bunga sidaguri juga dapat menyembuhkan penyakit malaria. Awalnya tanaman ini digunakan untuk mengobati asam urat. Namun kemudian apabila dikonsumsi teratur dengan jalan direbus, maka akan terasa manfaatnya pada pengobatan anti-malaria.

Cara Mengobati Malaria dengan Obat Anti-malaria

Beberapa perusahaan farmasi saat ini berupaya mengembangkan berbagai pengobatan untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Tujuan utamanya yaitu membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh supaya memperoleh kesembuhan secara klinik dan parasitologik serta memutus rantai penularannya.

Adapun sampai saat ini ada beberapa tipe pengobatan malaria. Untuk lebih jelasnya ada di list berikut ini:

1. Kombinasi Artesunat dan Amodiaquine

Pengobatan dengan kombinasi ini terdiri dari 200mg tablet Amodiaquine yang dikombinasikan dengan 50mg tablet Artesunat. Diberikan sebagai pengobatan selama tiga hari berturut-turut.
Untuk pemberian dosis yaitu untuk Amodiaquine sebesar 10mg/kg berat badan. Sementara untuk Artesunat sebesar 4mg/kg berat badan.

2. Kombinasi Artesunat dan Meflokuin

Pengobatan dengan kombinasi ini terdiri dari 50mg tablet Artesunat yang dikombinasikan dengan 250mg tablet Meflokuin. Diberikan sebagai pengobatan selama tiga hari berturut-turut.

[AdSense-A]

3. Kombinasi Artesunat dan Sulfadoxin Primetamin

Pengobatan dengan kombinasi ini terdiri dari 50mg tablet Artesunat yang dikombinasikan dengan Sulfadoxin sebesar 25mg/kg berat badan dan Primetamin sebesar 1.25mg/kg berat badan.

4. Kombinasi Dihydroartemisinin dan Piperaquin

Pengobatan dengan kombinasi ini terdiri dari 40mg tablet Dihydroartemisin yang dikombinasikan dengan 320mg tablet Piperaquin. Diberikan sebagai pengobatan selama tiga hari berturut-turut.
Untuk pemberian dosis yaitu untuk Dihydroartemisin sebesar 4mg/kg berat badan. Sementara untuk Piperaquin sebesar 32mg/kg berat badan.

5. Kombinasi Artemether dan Lumefantrin

Pengobatan dengan kombinasi ini terdiri dari 40mg tablet Dihydroartemisin yang dikombinasikan dengan 320mg tablet Piperaquin. Diberikan sebagai pengobatan selama tiga hari berturut-turut.
Untuk pemberian dosis yaitu untuk Dihydroartemisin sebesar 4mg/kg berat badan. Sementara untuk Piperaquin sebesar 32mg/kg berat badan.

6. Kombinasi Artemisinin dan Naphtoquin

Pengobatan dengan kombinasi ini terdiri dari 250mg tablet Artemisinin yang dikombinasikan dengan 100mg tablet Naphtoquin. Diberikan sebagai pengobatan selama tiga hari berturut-turut.
Untuk pemberian dosis yaitu untuk Amodiaquine 4 tablet. Sementara untuk Artesunat sebanyak 4 tablet pula.

Pengobatan anti-malaria yang juga banyak dikenal di masyarakat adalah dengan pil kina. Sekalipun bahan baku dari obat tersebut termasuk dalam kategori herbal, namun saat ini obat tersebut diproduksi secara luas oleh perusahaan farmasi. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa informasi tentang pil kina.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pil kina berasal dari tanaman pohon kina. Lebih tepatnya yang digunakan sebagai bahan obat yaitu kulit kayu pohon kina. Tanaman ini berkhasiat menyembuhkan beberapa penyakit. Dan selama bertahun-tahun dipercaya mampu menyembuhkan penyakit malaria.

Dosis penggunaan kina harus dikonsultasikan dengan dokter, karena dosis tersebut akan berbeda untuk tiap pasien . Penentuan dosis akan dilakukan dengan mempertimbangkan jenis penyakit, tingkat keparahan, serta kondisi medis kesehatan pasien. Khusus untuk pasien anak-anak, dosis diberikan sesuai berat badan tiap anak. Sehingga obat akan bekerja secara efektif dan maksimal. Sementara untuk pemilihan merek dan penggunaan kina harus dikonsultasikan juga dengan dokter.

Pasien yang dalam pengobatan menggunakan pil kina sebaiknya harus teliti membaca petunjuk dan dosis dalam kemasan. Kemudian sekalipun keadaan tubuh mulai membaik, namun pengobatan harus tetap dilakukan. Hal tersebut agar nantinya gejala-gejala penyakit malaria tidak dapat kambuh lagi. Mengingat sebelumnya telah diinformasikan bahwa penyakit malaria dapat timbul lagi sesudahnya.

Selain hal tersebut, dianjurkan untuk menjalani tes darah setelah menyelesaikan masa pengobatan. Hal ini akan bermanfaat untuk memastikan bahwa parasit malaria sudah dapat dilenyapkan. Sehingga kemungkinan untuk timbul kembali akan sangat kecil.

Pada saat mengkonsumsi pil kina, sebaiknya tidak mengkonsumsi minuman keras. Selain itu sebaiknya menghindari konsumsi minuman tonik. Karena ditakutkan dapat memicu overdosis dan berpotensi memicu efek samping.

Saat menggunakan pil kina untuk mengatasi malaria, pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Dan apabila lupa mengonsumsi kina, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Sebaiknya pasien tidak menggandakan dosis kina pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Baru-baru ini penelitian menunjukkan bahwa pil kina tidak lagi efektif untuk mengobati ataupun mencegah penyakit malaria. Karena itu, penggunaan obat ini sudah tidak ada lagi di masyarakat, terutama di zona merah endemis malaria. Hal itu karena efek samping pil kina yang lebih berbahaya dibandingkan dengan pengobatan yang lainnya. Pengobatan malaria kini jauh lebih efektif menggunakan kombinasai obat seperti yang telah tertera di atas sebelumnya.

Efek Samping Pengobatan Malaria

Pengobatan malaria dengan apapun caranya, baik secara herbal atau dengan obat-obatan kimiawi, tentunya memiliki beberapa efek samping. Jika tertarik untuk mengetahuinya, berikut di bawah ini efek samping dari cara pengobatan malaria.

  1. Pengobatan dengan cara herbal maupun kimia dapat menimbulkan alergi pada pasien-pasien dengan riwayat alergi. Oleh sebab itu penggunaannya harus diperhatikan dengan seksama. Apabila setelah dikonsumsi timbul gejala-gejala seperti gatal, ruam, pusing, mual, dan sebagainya, maka sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Bisa jadi itu pertanda tubuh anda mengalami alergi.
  2. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berhati-hati jika mengkonsumsi obat-obatan baik herbal maupun kimia. Efek sampingnya bisa menyebabkan pendarahan yang berakibat fatal pada janin yaitu kematian. Oleh sebab itu, wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari pengobatan apapun. Apabila diperlukan maka sebaiknya konsultasi pada dokter terlebih dahulu.
  3. Pasien dengan riwayat darah tinggi sebaiknya berhati-hati dalam mengkonsumsi suatu pengobatan. Karena efeknya dapat menurunkan tekanan darah maupun justru menaikkan tekanan darah. Efek samping jantung berdebar biasanya merupakan reaksi bahwa tekanan darah mengalami kenaikan. Hal ini akan dapat memicu komplikasi dan berujung pada kematian.
  4. Penggunaan obat-obatan herbal berpotensi memiliki reaksi jika digunakan bersamaan dengan obat-obatan kimia. Oleh sebab itu sebaiknya dikonsultasikan pada dokter terlebih dahulu mengenai dosis dan penggunaannya.
fbWhatsappTwitterLinkedIn