Cladribine – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Kontraindikasi – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Apa?

Obat Cladribine merupakan jenis obat kemoterapi yang bersifat sebagai anti kanker. Obat ini digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia sel berambut dan beberapa jenis gangguan kesehatan lainnya. Obat Cladribine ini bersifat antimetabolit, yaitu senyawa kimia yang menghambat penggunaan metabolit (jenis senyawa kimia yang berperan dalam proses metabolisme). Lebih jelasnya lagi, obat Cladribine merupakan antimetabolit jenis purin analogue, purin sendiri merupakan senyawa yang berkaitan dengan pembentukan gugus senyawa penyusun DNA.

Antimetabolit jenis purin analogue merupakan jenis antimetabolit yang meniru struktur metabolik purin. Antimetabolit jenis purin analogue dapat berperan sebagai penghalang replikasi DNA (deoxyribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat, biomolekul yang berperan dalam informasi genetik). Obat Cladribine sendiri berperan sebagai purin analogue untuk sel limfosit (salah satu jenis sel darah putih), dengan demikian obat Cladibrine juga turut serta dalam menekan fungsi sistem imun.

Kandungan senyawa kimia dalam obat Cladribine secara kimiawi meniru adenosin nukleosida (gugus senyawa penyusun DNA) sehinggga menghambat enzim adenosin deaminase (enzim yang bertanggungjawab dalam metabolisme atau penguraian purin). Terhambatnya kinerja enzim deaminase dapat menggangu kemampuan sel dalam membentuk DNA, yang mana DNA dibentuk dengan dari komponen kimia yang diurai dari purin. Obat Cladribine ini hanya akan aktif atau bereaksi dengan sel limfosit. Sedangkan untuk sel lain yang bukan limfosit, obat ini tidak bereaksi dan akan dikeluarkan dari dalam sel. Hal ini menyebabkan kecil kemungkinan hancurnya atau hilangnya sel-sel yang bukan target dari obat Cladribine ini. Berikut lebih lanjut dijelaskan mengenai fungsi, dosis, kontraindikasi dan efek samping dari obat Cladribine ini.

Fungsi

  • Mengobati leukimia sel berambut

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obat Cladibrine digunakan dalam pengobatan penyakit leukemia sel berambut atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hairy cell leukemia. Leukemia sel berambut merupakan salah satu bentuk leukemia yang tidak biasanya terjadi. Leukemia jenis ini ditandai dengan terakumulasinya atau menumpuknya (bertambah banyak) sel limfosit B. Sel limfosit B sendiri merupakan jenis sel darah putih yang termasuk ke dalam subtipe limfosit. Penyebab dari penyakit ini tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan ada beberapa faktor yang kemungkinan dapat menyebabkan penyakit ini. Beberapa faktor tersebut adalah berkebun dan bercocok tanam, kemungkinan karena terpapar dengan herbisida (senyawa pembasmi gulma atau tanaman pengganggu).

Penyakit leukemia sel berambut ditandai dengan penumpukan sel limfosit B yang ganas atau yang dikenal juga sebagai hairy cell atau sel berambut (bentuknya seperti memiliki rambut) pada sumsum tulang. Akumulasi sel limfosit B ganas ini mengganggu produksi dari trombosit, sel darah merah dan sel darah putih. Oleh karena itu, penderita leukemia sel berambut ini dapat mengalami beberapa infeksi akibat rendahnya jumlah sel darah putih, anemia dan kelelahan akibat kurangnya sel darah merah. Selain itu, penderita juga dapat mudah mengalami pendarahan, dikarenakan rendahnya jumlah trombosit.

Dosis

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai dosis obat Cladribine ini. Sebelum Anda menggunakan obat ini, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional terkait untuk memperoleh dosis yang tepat yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. Selain itu, konsultasi dengan dokter atau tenaga medis profesional terkait dapat membantu Anda menghindari risiko terjadinya efek samping ataupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh penggunaan obat ini. Dosis yang dipaparkan disini disadur dari www.drugs.com.

  • Dewasa:
  1. Dosis yang diberikan untuk penderita leukemia sel berambut sebanyak 0,09 mg/kg berat badan per hari dengan cara infus intravena secara berkelanjutan selama 7 hari.

Untuk penderita leukemia sel berambut, selain dosis di atas, juga terdapat beberapa rekomendasi dosis alternatif seperti di bawah ini:

  1. Dosis alternatif dengan cara subcutaneous bolus injection (injeksi obat-obatan pada lapisan kulit subkutis) sebanyak 0,14 mg/kg berat badan per hari selama 5 hari berturut-turut.
  2. Dosis alternatif yang diberikan dengan infus intravena sebanyak 0,1 mg/kg berat badan per hari selama 7 hari berturut-turut.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat Cladribine ini anatara lain adalah:

  1. Keamanan dan kemanjuran dari penggunaan obat ini untuk penderita berusia di bawah 18 tahun belum diketahui.
  2. Pada kondisi hematologi (berkaitan dengan kondisi darah) tertentu seperti dalam kondisi pemulihan myelosuppression parah, sebagian kecil penderita leukemia sel berambut kemungkinan membutuhkan siklus kedua dan terkadang sampai siklus ketiga penggunaan obat Cladribine ini, guna memperoleh respon atau efek obat yang stabil dan lama.
  3. Dokter atau tenaga medis profesional terkait dapat mempertimbangkan penundaan atau penghentian penggunaan obat Cladribine bila terjadi keracunan pada ginjal atau keracunan pada sistem saraf.
  4. Untuk memperoleh rekomendasi dosis yang lebih tepat, ada baiknya dilakukan konsultasi dengan pembuat obat guna memperoleh informasi produk yang lebih rinci.
  5. Penggunaan obat Cladribine ini perlu dibawah pengawasan dokter atau tenaga medis profesional terkait yang sudah berpengalaman dalam terapi antineoplastik (terapi yang berkaitan dengan penggunaan agen atau senyawa kimia atau obat-obatan yang berperan dalam pencegahan maupun penghambat perkembangan sel-sel tumor atau kanker).
  6. Terjadinya penekanan fungsi kerja dari sumsum tulang perlu diantisipasi akibat dari penggunaan obat Cladribine ini. Kejadian ini kemungkinan dapat kembali ke kondisi normal yang mana fenomena ini bergantung pada jumlah dosis obat Cladribine yang digunakan.
  7. Terdapat kasus keracunan serius pada sistem saraf termasuk paraparesis (kelemahan atau bisa terjadi kelumpuhan pada dua anggota gerak kaki) dan quadriparesis (kelemahan atau bisa terjadi kelumpuhan pada keempat anggota gerak tangan dan kaki) yang tidak dapat diubah, kasus keracunan saraf ini terjadi pada penderita yang menggunakan obat Cladribine dengan cara infus berkelanjutan dan dengan dosis yang tinggi, sekitar 4 hingga 9 kali dosis Cladribine yang direkomendasikan untuk leukemia sel berambut. Peristiwa keracunan saraf tampaknya berkaitan dengan jumlah dosis yang digunakan. Walau demikian, terdapat kasus keracunan saraf parah yang jarang terjadi pada penggunaan obat Cladribine dengan dosis standar atau dosis yang direkomendasi.
  8. Terdapat beberapa kasus keracunan ginjal dengan dosis Cladribine yang tinggi sekitar 4 hingga 9 kali dari dosis yang direkomendasikan untuk leukemia sel berambut, terutama bila diberikan bersamaan dengan agen atau obat-obatan yang bersifat nefrotoksik (dapat menimbulkan keracunan pada ginjal).
  9. Sebelum dan selama pengobatan dengan obat Cladribine, tindakan profilaksis (tindakan pencegahan terhadap terjadinya penyakit) dengan allopurinol perlu dipertimbangkan untuk melawan kemungkinan terjadinya hyperuricemia (kadar asam urat yang tinggi dan abnormal dalam darah).
  10. Perlu adanya pengawasan secara teliti terhadap temperatur tubuh, jumlah sel darah, serum elektrolit, BUN (blood urea nitrogen, tes medis untuk mengukur jumlah urea nitrogen dalam darah) dan konsentrasi kreatinin (zat hasil metabolisme pada otot, yang sering digunakan sebagai tolak ukur kesehatan ginjal), pengawasan terhadap beberapa faktor ini direkomendasikan berlangsung selama 4 hingga 8 minggu.
  11. Risiko terjadinya infeksi oportunistik cukup signifikan, terutama untuk kasus febrile neutropenia

Kontraindikasi

Obat Cladribine ini memiliki beberapa kontraindikasi yang perlu Anda ketahui. Beberapa kontraindikasi tersebut dapat menyebabkan penggunaan obat Cladribine justru berbahaya bagi pasien. Beberapa kontraindikasi dari Cladribine antara lain adalah:

  1. Wanita hamil dan menyusui
  2. Tingginya kandungan asam urat dalam darah
  3. Penyakit ginjal yang berujung pada penurunan fungsi ginjal
  4. Neuropati perifer
  5. Penurunan jumlah neutrofil (salah satu jenis sel darah putih)
  6. Penurunan jumlah trombosit darah
  7. Anemia
  8. Penurunan fungsi sumsum tulang
  9. Infeksi parah

Efek Samping 

Seperti layaknya jenis obat medis modern lainnya, obat Cladribine tidak terlepas dari pengaruh efek samping yang kemungkinan dapat ditimbulkan pada pengguna obat tersebut. Beberapa efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat Cladribine antara lain:

  1. Mual
  2. Muntah
  3. Pusing
  4. Sakit kepala
  5. Batuk
  6. Diare
  7. Nyeri sendi atau nyeri otot
  8. Susah tidur atau gangguan tidur
  9. Sakit perut
  10. Konstipasi atau sembelit
  11. Bengkak, sakit atau kemerahan pada bagian tubuh yang diinjeksi dengan obat Cladribine

Demikianlah penjelasan mengenai obat Cladribine tersebut, beserta dengan fungsi, dosis, kontraindikasi dan efek sampingnya. Semoga penjelasan mengenai obat Cladribine ini berguna dan dapat menambah pengetahuan Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn