Obat Apa
Obat Cyclophosphamide merupakan jenis obat yang digunakan dalam perawatan kemoterapi. Selain digunakan sebagai kemoterapi, obat ini juga dapat digunakan dalam menekan sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Obat Cyclophosphamide ini termasuk ke dalam keluarga obat agen alkilasi (senyawa yang berperan mengikat alkil ke DNA dalam perawatan kanker) dan nitrogen mustard (kelompok senyawa medikal yang diturunkan dari gas mustard).
Obat ini dapat digunakan dengan dimakan atau melalui mulut (oral) ataupun dengan injeksi. Obat ini digunakan dalam pengobatan kanker dan penyakit yang terkait dengan sistem syaraf. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai fungsi, dosis, kontraindikasi dan efek samping dari obat Cyclophosphamide ini.
Fungsi
Berikut adalah beberapa fungsi dari obat Cyclophosphamide.
- Perawatan penyakit kanker
Obat Cyclophosphamide berperan sebagai kemoterapi untuk beberapa penyakit kanker seperti limfoma, kanker ovarium, multiple myeloma, leukimia, kanker payudara, kanker sel kecil paru-paru, sarkoma dan neuroblastoma. Berikut akan dijelaskan secara ringkas mengenai beberapa penyakit kanker tersebut:
1. Limfoma
merupakan jenis kanker darah yang terjadi pada limfosit (salah satu jenis sel darah putih). Kanker ini dibagi menjadi dua ketegori utama yaitu Hodgkin’s lymphoma (limfoma Hodgkin) dan non-Hodgkin’s lymphoma (limfoma non-Hodgkin). Seperti yang diketahui, penyebab pasti penyakit kanker masih bisa belum dapat dipetakan, yang ada adalah beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker. Hal tersebut juga berlaku dengan penyakit limfoma ini, ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya limfoma.
Beberapa faktor risiko itu antara lain penyakit autoimun, infeksi virus Epstein-Barr, penyakit AIDS, infeksi virus T-limfotropik manusia dan pestisida. Penyakit ini memiliki gejala – gejala seperti terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening (merupakan gejala utama dari limfoma), demam, turunnya berat badan, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, kesulitan bernapas dan gatal-gatal. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan sebagai obat kemoterapi untuk penyakit kanker ini.
2. Kanker ovarium
Merupakan jenis kanker yang terbentuk pada ovarium atau indung telur. Proses perkembangan sel kanker pada ovarium dapat berujung pada terbentuknya sel ganas yang dapat menyerang atau menyebar pada organ tubuh lainnya. Pada saat pertama kali terbentuknya sel-sel kanker, kemungkinan tidak terdapat adanya gejala atau meskipun ada, gejala tersebut tergolong gejala yang samar.
Faktor risiko dari penyakit ini antara lain adalah pengaruh hormonal, keturunan, faktor lingkungan (pengaruh makanan, pestisida dan herbisida) dan perilaku kesehatan yang buruk (salah satunya merokok). Gejala – gejala yang mungkin dari penyakit kanker ini adalah sakit pada perut, sakit pada panggul, sakit punggung, menstruasi yang tidak teratur, kehilangan nafsu makan, kelelahan, diare, sakit atau berdarah saat berhubungan badan, konstipasi (sembelit), mual dan sering buang air kecil. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker ovarium ini.
3. Multiple myeloma
merupakan jenis kanker sel plasma (jenis sel darah putih yang menghasilkan antibodi). Faktor risiko dari kanker ini antara lain obesitas, konsumsi alkohol berlebih, terpapar radiasi, riwayat keluarga dan terkena jenis kimia tertentu. Gejala – gejala dari penyakit ini antara lain adalah sakit tulang, anemia, sering terkena infeksi dan pendarahan. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan dalam perawatan penyakit kanker ini.
4. Leukimia
merupakan kanker yang umumnya terjadi pada sumsum tulang yang mana berujung pada meningkatnya jumlah sel darah merah abnormal yang diproduksi. Kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh faktor keturunan dan radiasi. Selain itu, beberapa faktor risiko seperti kebiasaan merokok dan paparan kimia tertentu seperti benzena diduga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker ini. Obat Cyclophosphamide dapat dimanfaatkan sebagai kemoterapi untuk pengobatan penyakit leukimia ini.
5. Kanker payudara
merupakan jenis kanker yang berkembang pada jaringan payudara. Faktor risiko dari penyakit kanker ini adalah kebiasaan hidup tidak sehat (merokok, konsumsi makanan berlemak tinggi, konsumsi alkohol berlebih), faktor keturunan dan kondisi kesehatan tertentu terkait dengan jaringan payudara. Gejala – gejala dari penyakit kanker ini antara lain terdapat benjolan pada payudara, perubahan bentuk payudara, cairan keluar dari puting dan adanya bagian kulit yang kemerahan atau bersisik pada payudara. Penyakit kanker ini dapat diobati dengan kemoterapi menggunakan obat Cyclophosphamide.
6. Kanker sel kecil paru-paru
merupakan jenis kanker yang tergolong ganas yang sering terjadi di dalam organ paru-paru. Faktor risiko dari penyakit kanker ini yang bisa dikatakan berpengaruh dalam proses pembentukan sel kanker tersebut adalah kebiasaan merokok. Gejala – gejala dari penyakit kanker ini antara lain batuk, dyspnea (kesulitan bernapas), lemah dan kehilangan berat badan. Penyakit kanker ini dapat diobati dengan menggunakan kemoterapi dengan obat Cyclophosphamide.
7. Sarkoma
Merupakan jenis kanker yang berkembang dari jaringan mesenkim (jenis jaringan ikat yang sering ditemukan pada masa perkembangan embrio). Obat Cyclophosphamide dapat digunakan untuk kemoterapi jenis kanker ini.
8. Neuroblastoma
merupakan jenis kanker yang berkembang pada jaringan syaraf. Penyebab pasti dari kanker ini masih belum diketahui, untuk faktor risiko, kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya kanker ini antara lain kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan selama kehamilan dan faktor kelahiran. Gejala – gejala dari penyakit ini antara lain adalah sakit pada tulang, benjolan pada perut, benjolan pada leher, benjolan pada dada serta benjolan kebiruan pada kulit. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan untuk perawatan kemoterapi kanker ini.
- Pengobatan sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik merupakan penyakit yang berkaitan dengan kerusakan ginjal. Akibat kerusakan tersebut, ginjal tidak dapat menjalankan proses penyaringan dengan baik sehingga terjadi beberapa kondisi seperti adanya protein pada urin, tingginya lemak darah, terjadinya pembengkakan dan rendahnya tingkat albumin darah. Penyakit ini kemungkinan dipicu oleh penyakit glomerulus.Obat Cyclophosphamide dapat digunakan dalam pengobatan penyakit ini.
- Perawatan non-Hodgkin limfoma
Non-Hodgkin limfoma merupakan salah satu jenis limfoma seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Penyakit kanker ini memiliki kemungkinan penyebab seperti infeksi virus hepatitis C, virus Epstein-Barr, virus manusia leukimia T-cell, virus HIV dan infeksi bakteri Helicobacter pylori. Selain beberapa kemungkinan penyebab tersebut, beberapa penyebab lain adalah penyakit keturunan, perlakuan medis, beberapa jenis kimia tertentu dan penyakit autoimun. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan sebagai kemoterapi untuk penyakit kanker ini.
- Perawatan juvenile idiopathic arthritis
Juvenile idiopathic arthritis merupakan jenis peradangan pada sendi yang paling sering menyerang anak-anak dan remaja. Penyebab pasti dari penyakit ini masih belum diketahui, namun diduga gangguan autoimun merupakan penyebab dari penyakit ini. Gejala – gejala dari penyakit ini antara lain rasa sakit pada sendi, memiliki gejala seperti sakit flu, sendi kaku, pembengkakan sendi dan kerusakan sendi. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan untuk perawatan penyakit ini.
- Perawatan lupus nefritis
Lupus nefritis merupakan jenis penyakit berupa peradangan pada ginjal diakibatkan oleh penyakit autoimun lupus eritematosus sistemik. Penyakit ini dipengaruhi oleh faktor genetik. Gejala – gejala dari penyakit ini antara lain demam, sakit otot, edema (busung), ruam malar, tekanan darah tinggi, nyeri sendi dan kencing berbusa. Obat Cyclophosphamide dapat digunakan untuk perawatan penyakit ini.
Dosis
Pada bagian ini akan dijelaskan dosis pemakaian obat Cyclophosphamide yang dilansir dari www.medscape.com. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter bila hendak menggunakan obat ini.
- Dewasa:
- Untuk penderita kanker, dosis yang diberikan sebanyak 40-50 mg/kg berat badan secara intravena (infus), dibagi dalam 2 hingga 5 hari, dosis ini dapat diulangi dengan interval 2 hingga 4 minggu, dosis tersebut digunakan untuk terapi berselang. Untuk terapi harian berkelanjutan, dosis yang diberikan sebanyak 60-120 mg/m2 luas area tubuh per hari. Untuk terapi berselang dengan dosis oral, dosis yang diberikan sebanyak 400-1000 mg/m2 luas area tubuh per hari dibagi selama 4 hingga 5 hari. Untuk terapi harian berkelanjutan, dosis oral yang diberikan sebanyak 50-100 mg/m2 luas area tubuh per hari.
- Untuk penderita sindrom nefrotik, dosis oral yang diberikan sebanyak 2-3 mg/kg berat badan per hari bila corticosteroid tidak berhasil.
- Untuk penderita non-Hodgkin limfoma, dosis yang diberikan sebanyak 600-1500 mg/m2 luas area tubuh secara intravena dengan tambahan antineoplastik, terdapat kemungkinan peningkatan dosis.
- Untuk penderita kanker payudara, dosis yang diberikan sebanyak 600 mg/m2 luas area tubuh secara intravena dengan tambahan antineoplastik, terdapat kemungkinan peningkatan dosis.
- Untuk penderita juvenile idiopathic arthritis, dosis yang diberikan sebanyak 10 mg/kg berat badan secara intravena setiap 2 minggu.
- Untuk penderita lupus nefritis, dosis rendah yang diberikan 500 mg secara intravena setiap 2 minggu untuk 6 dosis disertai dengan costicosteroid, lalu dilanjutkan dengan perawatan menggunakan azathioprine atau mycophenolate mofetil. Untuk dosis tinggi, dosis yang diberikan sebanyak 500-1000 mg/m2 luas area tubuh secara intravena setiap bulan untuk 6 dosis disertai dengan corticosteroid.
- Anak-anak:
- Untuk penderita kanker, dosis yang diberikan sebanyak 40-50 mg/kg berat badan secara intravena (infus), dibagi dalam 2 hingga 5 hari, dosis ini dapat diulangi dengan interval 2 hingga 4 minggu, dosis tersebut digunakan untuk terapi berselang. Untuk terapi harian berkelanjutan, dosis yang diberikan sebanyak 60-120 mg/m2 luas area tubuh per hari. Untuk terapi berselang dengan dosis oral, dosis yang diberikan sebanyak 400-1000 mg/m2 luas area tubuh per hari dibagi selama 4 hingga 5 hari. Untuk terapi harian berkelanjutan, dosis oral yang diberikan sebanyak 50-100 mg/m2 luas area tubuh per hari.
- Untuk penderita sindrom nefrotik, dosis oral yang diberikan sebanyak 2-3 mg/kg berat badan per hari bila corticosteroid tidak berhasil.
- Untuk penderita juvenile idiopathic arthritis, dosis yang diberikan sebanyak 10 mg/kg berat badan secara intravena setiap 2 minggu.
- Untuk penderita lupus eritematosus sistemik, dosis yang diberikan sebanyak 500-750 mg/m2 luas area tubuh secara intravena setiap bulan, dosis tidak boleh melebihi 1 g/m2 luas area tubuh.
Kontraindikasi
Kontraindikasi dari obat ini antara lain adalah:
- Leukopenia
- Trombositopenia
- Kehamilan
- Infeksi sistemik
- Alergi terhadap gas mustard
Efek Samping
Efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh pemakaian obat ini antara lain:
- Demam
- Menggigil
- Batuk
- Suara serak
- Sakit saat buang air kecil
- Pusing
- Detak jantung cepat
- Nyeri sendi
- Sesak napas
- Pembengkakan pada kaki
Demikianlah penjelasan mengenai obat Cyclophosphamide ini. Semoga informasi mengenai obat tersebut dapat berguna dan menambah wawasan Anda.