Apa itu Bambuterol?
Bambuterol yang memiliki nama lain Bambuterolum merupakan obat penanganan penyakit asma tingkat menengah sampai akut. Obat ini termasuk ke dalam kelas obat long-acting beta adrenoceptor agonist. Obat ini termasuk obat yang dapat mencegah dan mengobati penyakit asma dengan merelaksasikan otot-otot pernafasan sehingga bronkus dapat melebar. Bambuterol hanya dapat digunakan bagi penderita asma kronis, obat ini tidak dapat digunakan oleh penderita asma ringan. Bambuterol adalah turunan dari obat terbutaline.
Terbutaline merupakan senyawa utama yang digunakan sebagai reliever inhaler untuk mencegah otot-otot pernafasan berkontraksi. Terbutaline sering digunakan sebagai obat anti kelahiran premature dengan menunda kontraksi saat ibu melahirkan dikarenakan sifat dari terbutaline itu sendiri yang mencegah timbulnya kontraksi otot. Batas waktu terbutaline bekerja tidak boleh lebih dari 48 jam karna akan sangat membahayakan ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
Long-acting beta adrenoceptor adalah istilah resep obat yang digunakan untuk penderita asma tingkat menengah hingga kronis atau cronic obstructive pulmonary disease. Tidak direkomendasikan untuk penderita asma ringan karna proses reaksinya yang lambat dan berkelanjutan. Ketika dikombinasikan dengan steroid hisap, beta adrenoceptor agonist dapat menghasilkan gejala-gejala yang tidak diinginkan. Sangat tidak diromendasikan untuk dikonsumsi anak-anak.
Cara kerja dari bambuterol itu sendiri adalah dengan menimbulkan efek realaksasi pada otot halus dari bronkus dan membuang media hambatan yang menimbulkan rasa sesak. Relaksasi otot ini akan memperlebar jalur bronkus sehingga pertukaran udara dapat berlangsung lebih lancar dan mudah. Bambuterol disebut juga sebagai obat bronchodilator karna dapat melebarkan jalur keluar masuk udara yaitu bronkus.
Untuk penderita asma berat, obat ini padat mengurangi gejala batuk dan rasa sesak yang biasanya terjadi saat malam hari. Biasanya tersedia dalam dua varian yaitu inhaler dan tablet. Meskipun sebagian besar digunakan dalam bentuk tablet, jika anda seorang penderita asma berat disarankan untuk menggunakan tablet beserta inhaler sesuai dengan resep dokter.
Bambuterol merupakan obat keras yang akan sangat membahayakan jika dikonsumsi tanpa anjuran dari dokter. Hal ini dikarenakan sifat dari Bambuterol yang melemahkan, merilekskan otot dan mencegahnya berkontraksi. Dapat menimbulkan efek paralysis dan anestesi.
Sedangkan asma itu sendiri adalah penyakit radang pada jalur pernafasan yang terjadi dalam waktu yang lama. Dengan gejala-gejala yang berulang seperti gangguan pertukaran udara dan bronchosphasm atau menyempitnya dinding bronkus secara mendadak. Gejala-gejala yang timbul dari penyakit asma itu sendiri adalah batuk-batuk, penyakit mengi, dan nafas yang pendek-pendek. Gejal-gejala ini dapat terjadi sekali per hari atau sekali per minggu secara terus-menerus dan konstan. Beberapa penderita merasakan dampaknya lebih buruk pada malam hari atau ketika berolahraga. Banyak dokter menganjurkan pasien untuk meminum bambuterol pada malam hari menjelang tidur.
Bambuterol pada beberapa produk tidak menjadi satu dalam setiap tabletnya. Perusahaan pharmacy besar seperti Astrazeneca sering memisahkan bambuterol ke dalam dua komponen utamanya yaitu Bambec dan Oxeol. Sehingga proses konsumsi dilakukan bersamaan dengan dua tablet obat sekaligus yang dosisnya sesuai dengan anjuran dokter. Bambuterol juga masuk ke dalam kategori andrenegic yang bekerja pada sistem saraf.
Kontraindikasi BAMBUTEROL dan Info Yang Harus Didiskusikan ke Dokter
Kontradikasi akan terjadi apabila anda memiliki kondisi medis seperti gejala penyakit ginjal, gangguan fungsi hati, tekanan darah tinggi, atau sedang menyusui. Serta bagi anak-anak dibawah 12 tahun tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat ini. Konsumsi bambuterol pada pasien yang memiliki gejala penyakit ginjal yang serius dan fatal dapat menyebabkan semakin memburuknya fungsi ginjal.
Reaksi kontraindikasi lainnya yang mungkin terjadi adalah masalah gula darah seperti diabetes. Bagi anda yang memiliki gula darah cukup tinggi atau memiliki riwayat keluarga dengan gula darah tinggi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter secara berkala demi memantau kadar gula darah dalam tubuh anda. Hal ini dikarenakan bambuterol memiliki potensi cukup tinggi untuk menaikkan gula darah dalam tubuh.
Prosedur Minum Obat Bambuterol
Prosedur minum masing-masing pasien adalah berbeda dan nantinya akan menunjukkan reaksi yang berbeda pula. Konsumsi makanan atau minuman tertentu seperti rokok akan sangat berpengaruh pada efektivitas interaksi obat. Berikut adalah beberapa prosedur yang harus di perhatikan ketika minum obat Bambuterol:
- Obat-obatan seperti corticocteroids, diuretics, dan xanthine akan meningkatkan resiko hypokalemia atau turunnya kadar potassium dalam darah.
- Bambuterol dapat bertindak sebagai cholinesterase inhibitor yang secara umumnya ditemukan pada insectisida dan bersifat racun dan dapat memperpanjang reaksi suxamethonium atau paralysis serta anestesi. Butyrylcholinesterase dapat kembali pada kembali pada keadaan normal atau tubuh netral setelah 2 minggu berhenti mengkonsumsi bambuterol.
- Halogenated anaesthethic harus sangat dihindari ketika mengkonsumsi Bambuterol. Karna akan meningkatkan kemungkinan terjadinya cardiac arrythmias. Bambuterol memperpanjang efek relaksasi otot dari suxamethonium.
- Beta agonist meningkatkan potensi hipokalemia.
Diskusikan kepada dokter untuk mendapatkan penjelasan mengenai prosedur minum yang tepat sesuai dengan kondisi medis dan pola hidup serta program diet anda. Sebagian besar bambuterol dikonsumsi secara oral.
Ukuran Dosis Obat Bambuterol
Bambuterol dapat diminum dengan atau tanpa makan terlebih dahulu. Bambuterol hanya direkomendasikan untuk penderita asma kronis pasien berusia 12 tahun keatas. Berikut adalah ukuran dosis konsumsi bambuterol.
- Baca aturan pakai pada kemasan untuk mengetahui informasi tentang bambuterol dan efek samping yang mungkin terjadi.
- Minum satu tablet sebelum tidur. Terdapat 2 jenis tablet bambuterol, yaitu 10 mg dan 20 mg, mintalah kepada dokter anda untuk menyarankan tablet mana yang cocok.
- Jangan mengkonsumsi 2 tablet sekaligus.
Bambuterol bukan jenis obat-obatan yang harus dikonsumsi terus menerus secara berkelanjutan. Adanya gap pada saat kehabisan atau lupa mengkonsumsi obat bambuterol sebelum tidur tidak perlu diantisipasi dengan mengkonsumsi lebih dari satu tablet saat pengkonsumsian selanjutnya. Tetap minum satu tablet sebelum tidur dan tunggu hingga waktu konsumsi selanjutnya.
Kenaikan dosis bambuterol dari 10 mg ke 20 mg dapat dilakukan setelah satu sampai dua minggu tergantung pada efek obat yang terjadi.
Apa Yang Terjadi Jika Overdosis Obat Bambuterol?
Overdosis dapat terjadi dikarenakan oleh dosis tarbutaline yang terlalu tinggi dan diawali dengan efek samping yang sering terjadi, yaitu mual, gemetar, rasa takut yang berlebihan, sakit kepala, kram otot, palpitation, cardiac dan arrythmias. Tekanan darah akan menurun drastis setelah overdosis terjadi. Overdosis bambuterol akan mengakibatkan naiknya plasma cholinesterase yang dapat berlangsung berhari-hari. Jika terjadi overdosis, maka secepatnya kunjungi unit gawat darurat di rumah sakit terdekat. Bawa segala obat, vitamin, herbal maupun lainnya untuk memudahkan dokter memberi penanganan secara tepat dan cepat.
Bagaimana Cara Penyimpanan Obat Bambuterol?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat anda lakukan dalam menyimpan obat bambuterol :
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Letakkan obat bambuterol dalam tempat yang sejuk, kering, dan jauh dari pancaran sinar matahari langsung.
- Jangan menaruh obat bambuterol pada suhu lebih dari 30 derajat celcius.
- Jangan buang sisa obat ke wastafel atau saluran pembuangan. Bawa kembali sisa atau obat yang telah kadaluarsa ke dokter.
Efek Samping Obat Bambuterol
Bambuterol memiliki efek samping yang cukup fatal bagi tubuh jika tidak dikonsumsi dengan tepat. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai reaksi tubuh, kondisi medis, obat-obatan, vitamin dan herbal yang sedang dikonsumsi. Jika anda memiliki penyakit ginjal sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini tanpa seijin dokter pribadi anda.
Efek samping lain yang sering ditemukan dalam pemakaian obat bambuterol adalah sebagai berikut :
- Sakit kepala
- Tubuh bergetar dan kaku
- Tidur terganggu
- Kram otot
- Meningkatnya denyut jantung
- Lelah
- Mual
- Palpitation atau detak jantung yang tidak normal
- Gangguan sistem imun
- Rasa lelah dan mengantuk
- anxiety
Penanganan yang dapat anda lakukan untuk mengatasi efek samping di atas antara lain adalah dengan membeli obat sakit kepala di apotek terdekat, tetapi jika efek samping berlangsung terus menerus segera konsultasikan dengan dokter anda.
Efek Samping Obat Bambuterol dengan Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis sangat mempengaruhi resiko efek samping yang akan ditimbulkan dengan mengkonsumsi obat ini. Kondisi kesehatan tersebut antara lain adalah bermasalahnya ginjal, sejarah gula darah tinggi atau diabetes, tekanan darah tinggi, mengkonsumsi minuman berakohol dan kebiasan merokok yang paling berpengaruh dalam kinerja bambuterol. Jika anda menderita kondisi medis seperti yang disebutkan diatas, dianjurkan untuk mengkonsultasikan penggunaan obat bambuterol kepada dokter sebelum mengkonsumsinya. Khusus perokok aktif yang kesulitan menghentikan kebiasaan merokoknya dapat berkonsultasi dengan dokter anda.
- Untuk wanita yang sedang hamil
Tidak dianjurkan menggunakan obat ini tanpa resep dari dokter. Ditakutkan efek samping obat akan mempengaruhi pernafasan ibu yang rentan pada saat hamil. Kestabilan pernafasan harus dijaga dengan baik. Pemberian obat bambuterol akan melebarkan bronkus hingga nafas menjadi lancar, menghilangkan rasa sesak dan tidak bisa bernafas pada ibu. Dosis obat akan sangat berpengaruh untuk menjaga ibu hamil tetap bernafas normal dan tidak ketergantungan dengan obat.
- Untuk Ibu Menyusui
Sedangkan untuk ibu menyusui belum diketahui apakah bambuterol akan ter-ekresi pada air susu ibu. Tetapi tarbutaline, bahan utama bambuterol metindikasi dapat ter-ekresi melalui air susu ibu meskipun efek samping yang buruk tidak terlihat pada bayi.
- Untuk Penderita Gagal Ginjal
Bagi penderita gagal ginjal atau hepatitis yang akut dan kronis tidak dianjurkan mengkonsumsi obat ini. Untuk penderita gagal ginjal akut dapat menggunakan bambuterol yang dosisnya sesuai dengan anjuran dokter. Efek merugikan bambuterol hampir mirip dengan efek mengkonsumsi salbutamol (obat yang digunakan untuk membuka jalur pernafasan paru-paru). Tarbutaline paling banyak ter-ekresi melalui ginjal. Dosis bambuterol bagi penderita gagal ginjal dibatasi yaitu kurang dari 50 ml/menit. Sedangkan bagi penderita penyakit liver kronis dosis yang dapat diberikan beragam sesuai dengan kondisi hati masing-masing pasien. Harap mengkonsultasikannya dengan dokter pribadi anda.
- Pasien Thyrotoxicosis
Untuk pesien dengan indikasi penyakit thyrotoxicosis dosis beserta efek samping dari bambuterol harus terus dimonitor. Selain itu, salah stau efek yang ditimbulkan bambuterol akan mempengaruhi penyakit cardiovascular yaitu penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah. Bagi penderita penyakit jantung akut harus segera menemui dokter apabila terdapat indikasi sakit atau nyeri pada dada yang tidak tertahankan, atau ketika konsumsi bambuterol memperburuk kondisi jantung pada pasien.