Acemetacin – Obat Apa – Kontraindikasi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Acemetacin?

Acameticin termasuk kategori obat non steroid anti inflamatori yang juga dikenal sebagai NSAID. Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri dan penanganan inflamasi pada orang dewasa. Acameticin berbentuk kapsul dan biasa dikenal dengan nama Emflex, Zadex (Hungaria), Rheutrop (Austria), Acemetadoc, acephlogont, Azeat, Rantudil (Jerman, Hungaria, Meksiko, Portugal, Turki), Gamespir (Yunani), Oldan, Reudol (Spanyol), Tilur (Swiss), dan Ost-map (Mesir). Selain meredakan nyeri ada otot dan sendi, Acameticin juga diresepkan pada seseorang yang memiliki kondisi medis seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylotis dan juga untuk mengurangi nyeri paska operasi.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek substansi natural yang bernama enzim oxygenase (COX). Enzim ini membantu memproduksi prostaglandins dalam tubuh kita. Protaglandins ini sendiri terkadang tumbuh di bagian yang sedang luka yang akhirnya menyebabkan rasa nyeri dan inflamasi. Dengan menghambat enzim COX, produksi prostaglandis juga akan menurun dan secara tidak langsung mengurangi rasa nyeri dan inflamasi.

Kontraindikasi ACEMETACIN dan info yang Harus Didiskusikan ke Dokter

Kontraindikasi terhadap Acametacin biasanya sama dengan kategori obat NSAID lainnya seperti hipersensitifitas seperti asma dan reaksi pada kulit, pendarahan lambung, peptic ulcer, haematopoietic disorder seperti anaemia dan leukopenia dan yang terjadi pada kehamilan trisemester awal.

Yang harus diketahui untuk meminimalisir kontraindikasi adalah tidak semua obat sesuai dengan kondisi medis masing-masing orang, terkadang hanya cocok untuk beberapa orang dengan kondisi medis tertentu saja. Berikut adalah beberapa  hal yang harus diperhatikan dan harus dikonsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lanjut :

  • Adanya kondisi medis terhadap obat kategori NSAID lain seperti aspirin, naproxen, diclofenac, dan indometacin
  • Jika memiliki sejarah pendarahan di bagian lambung atau usus
  • Apabila memiliki penyakit asma
  • Konsultasikan ke dokter jika anda memiliki penyakit jantung, atau yang berkaitan dengan pembuluh darah
  • Pada wanita hamil, menyusui dan yang sedang proses kehamilan tidak disarankan mengkonsumsi acameticin
  • Jika memiliki kondisi penyakit inflamatori seperti lupus
  • Tekanan darah tinggi, epilepsi, parkinson dan penyakit yang berkenaan dengan kesehatan jiwa
  • Apabila ada masalah pada hati dan ginjal
  • Sedang mengkonsumsi obat-obatan lain, seperti herbal dan vitamin
  • Sedang sakit gigi
  • Lansia
  • Pernah mengalami stroke atau mini-stroke
  • Sirkulasi buruk pada arteri
  • Meningkatnya jumlah lemak pada darah atau kolesterol
  • Diabetes
  • Perokok aktif
  • Kurangnya keseimbangan antara air dan garam dalam tubuh
  • Memiliki beberapa masalah yang berkaitan dengan kesehatan jiwa

Prosedur Minum obat Acemetacin

Sebelum mengkonsumi obat apapun, sebaiknya baca tulisan prosedur minum yang tercetak pada tempat obat tersebut, agar memudahkan kita memahami segala informasi mengenai Acameticin, beserta dengan efek samping yang mungkin akan anda alami.

Setelah anda memahami prosedur minum yang tepat, dokter biasanya akan memberikan dosis terendah dengan jangka waktu paling pendek untuk mengurasi resiko terjadinya efek samping. Biasanya jika anda membutuhkan untuk minum Acameticin dalam jangka waktu lama, dokter akan memberikan obat lain pada waktu yang bersamaan untuk melindungi lambung dari iritasi. Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya secara reguler berkonsultasi dengan dokter agar dokter dapat memeriksa progress anda.

Dosis Minum Obat Acemetacin

Acameticin harus diresepkan oleh dokter, namun pada orang dewasa dosis pada umumnya adalah 60 mg kapsul dan dikonsumsi 2 kali sehari, lebih baik pada pagi dan sore hari. Sesuai kebutuhan, dokter akan meningkatkan dosis sampai 3 kali sehari. Acameticin sebaiknya dikonsumsi bersama saat makan, untuk melindungi lambung dari efek samping seperti iritasi. Jangan menghancurkan kapsul atau mengunyahnya, harus ditelan langsung dengan air yang banyak.

Berikut adalah daftar apa-apa saja yang tidak disarankan mengkonsumsi Acameticin :

  • Anak- anak
  • Seseorang yang memiliki hipersensifitas yang disebabkan oleh reaksi alergi seperti asma, ruam gatal, rhinitis, pembengkakan pada bibir, lidah dan tenggorokan (angiodema)
  • Nasal polyps
  • Seseorang yang memiliki sejarah peptic ulcer aktif
  • Penyakit ginjal tingkat lanjut
  • Gagal hati tingkat lanjut
  • Gagal jantung tingkat lanjut
  • Sedang hamil
  • Sedang menyusui

Apa yang terjadi jika overdosis obat Acemetacin?

Apabila terjadi overdosis akibat Acameticin, segera datangi unit gawat darurat terdekat dan sebaiknya membawa obat-obatan, vitamin, herbal yang sedang dikonsumsi oleh pasien untuk memudahkan diagnosa dokter. Apabila ada dosis yang terlewat maka sesegera mungkin konsumsi dosis tersebut, namun jika sudah mendekati waktu konsumsi dosis selanjutnya maka jangan menambah jumlah dosis.

Bagaimana cara penyimpanan obat Acemetacin?

  1. Simpan di tempat yang jauh dari jangkauan hewan dan anak-anak.
  2. Jangan terkena sinar matahari langsung dan jangan disimpan di tempat yang lembab seperti lemari kamar mandi. Tempatkan pada suhu ruangan.
  3. Jika tablet berubah warna maka segera kembalikan ke apotek yang memberi anda Acameticin.
  4. Sangat tidak dianjurkan untuk membuang obat yang sudah kadaluarsa atau tidak terpakai lagi di saluran pembuangan atau toilet karena untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan.
  5. Sisa obat apapun yang anda miliki sebaiknya diberikan kembali ke farmasi untuk dibantu pembuangannya secara tepat.

Obat Yang Tidak Bisa Berinteraksi Dengan Acemetacin

Mungkin ada beberapa efek samping lain jika Acametacin berinteraksi dengan obat lain seperti :

WarfarinAspirinDabigatranErlotinib
FluoxetineParoxetineCitalopramVenlafaxin
CaptoprilLosartanPropranololFurosemide

Khususnya ketiga obat ini yang dikombinasikan dengan Acemetacin, pasien yang mengkonsumsinya harus diperiksa secara khusus secara periodik oleh dokter.

  • Digoxin
  • Lithium
  • methotrexate

Efek Samping Obat Acemetacin

Pada dasarnya, obat akan memiliki efek samping apabila kita tidak mengkonsumsi sesuai dengan saran dokter dan hanya terjadi pada pasien dengan kondisi medis tertentu, tidak selalu terjadi pada setiap orang. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang telah dilaporkan pada konsumsi acameticin :

Pada penderita asma, setelah konsumsi Acameticin akan dirasakan beberapa gejala seperti mengi dan juga kesulitan untuk bernapas yang lebih buruk daripada sebelumnya. Jika hal ini terjadi, maka hentikan konsumsi Acameticin pada saat itu juga dan segera konsultasikan ke dokter.

Telah diketahui bahwa Acameticin akan memberikan efek samping dengan resiko masalah pada jantung dan pemuluh darah apabila seseorang mengkonsumsinya pada jangka waktu yang lama. Dokter biasanya akan memberikan dosis yang paling rendah, jadi diharapkan agar anda tidak mengkonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan.

  • Perut terasa tidak enak

Hal ini biasanya dikarenakan oleh Acameticin yang dikonsumsi tanpa asupan makan sehingga mengganggu kenyamanan lambung.

  • Muntah-muntah

Ini adalah salah satu efek samping yang normal terjadi pada Acameticin, sebaiknya tidak bekerja menggunakan mesin alat berat dan tidak mengemudi jika anda merasakan hal yang demikian.

Segera minum air putih yang banyak untuk mengganti cairan yang hilang.

reaksi alergi terhadap Acameticin di setiap orang akan berbeda-beda, bisa saja berupa sesak nafas, bengkak disekitar mulut dan wajah atau ruam merah dengan gatal-gatal di kulit.

Keamanan untuk pemakaian pada wanita hamil, yang berusaha untuk hamil dan wanita menyusui belum bisa dipastikan. Wanita yang berusaha untuk hamil harus menggunakan salah satu metode kontrasepsi untuk pencegahan kehamilan ketika mengkonsumsi Acameticin. Begitu juga pada wanita yang sedang menyusui, sebaiknya mencari saran medis dari dokter.

Acameticin mungkin akan meningkatkan efek penipisan pembuluh darah yang secara tidak langsung meningkatkan resiko pendarahan. Setiap orang yang mengkonsumsi Acameticin harus dimonitor dan diperiksa secara reguler oleh dokter. Acameticin apabila dikonsumsi dengan quinolone antibiotik seperti ciprofloxacin atau norfloxacin akan meningkatkan resiko kejang-kejang. Ini akan terjadi pada orang-orang baik yang memiliki sejarah kondisi medis epilepsi atau convulsion. Untuk sekarang ini tidak ada obat lain yang memiliki substansi yang mirip dengan Acameticin sebagai substansi aktif di negara-negara maju.

fbWhatsappTwitterLinkedIn