Ertusin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ertusin termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

  • Ertusin merupakan obat berbentuk kapsul yang mengandung 300 mg erdosteine

Indikasi

Ertusin digunakan pada gangguan saluran pernapasan akut dan kronik, misalnya bronkitis dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) sebagai mukolitik (penghancur dahak)

Mekanisme Kerja Obat

Saluran pernapasan merupakan bagian penting dalam tubuh kita, berbentuk seperti pipa yang memanjang dari hidung sampai paru-paru, yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluar untuk pertukaran udara yang kita butuhkan. Di sepanjang saluran pernapasan terdapat banyak membran mukosa yang dapat mengeluarkan mukus/lendir. Mukus ini menempel di bagian dalam saluran pernapasan, dengan strukturnya yang lengket, mukus akan menjerat mikroba atau partikel-partikel asing yang masuk dari luar tubuh.

Saat terjadi gangguan atau penyakit pada saluran pernapasan, membran mukosa akan menghasilkan mukus yang lebih banyak dari biasanya dan terkadang hal ini menyebabkan tertutupnya sebagian jalan napas. Pada kondisi seperti ini, dibutuhkan obat yang bisa membantu membuka jalan napas yang tertutup mukus tersebut, salah satu obat yang bisa digunakan adalah Ertusin.

Erdostein yang terkandung di dalam Ertusin adalah salah satu obat yang disebut sebagai golongan mukolitik, yaitu obat yang dapat menghancurkan dahak dan membuat dahak menjadi lebih encer sehingga dahak akan lebih mudah untuk dikeluarkan, diharapkan tidak lagi menghalangi jalan napas.

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Ertusin untuk pasien dewasa adalah 2 x 1 kapsul dalam sehari, biasanya obat ini digunakan selama 10 hari
  • Ertusin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan
  • Telanlah kapsul Ertusin dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan dikunyah atau dibuka cangkang kapsulnya)

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk menggunakan Ertusin:

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Belum ada data penelitian yang menunjukkan efikasi dan keamanan penggunaan erdosteine yang terkandung di dalam Ertusin pada ibu hamil
  • Belum ada data penelitian yang menunjukkan apakah erdosteine yang terkandung di dalam Ertusin diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI

Beritahukanlah kepada dokter jika Anda mendapat resep Ertusin atau obat lainnya yang mengandung erdosteine saat masih dalam masa kehamilan atau masa menyusui, dokter akan mempertimbangkan apakah obat ini cukup aman untuk digunakan oleh Anda.

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Ertusin:

  1. Mual
  2. Diare
  3. Sakit perut
  4. Sakit kepala
  5. Ruam pada kulit

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Ertusin. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Ertusin, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Sampai sejauh ini, belum ditemukan obat yang akan menimbulkan interaksi obat jika digunakan secara bersamaan dengan erdosteine yang terkandung di dalam Ertusin.

Namun, seiring dengan ditemukannya obat baru mungkin saja di kemudian hari akan ada obat yang menimbulkan interaksi dengan erdosteine, oleh karena itu selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Ertusin tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda.

Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Ertusin, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Ertusin dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Ertusin tanpa menggunakan resep dokter
  2. Jangan mengubah dosis Ertusin yang telah diresepkan untuk Anda
  3. Jangan menggunakan Ertusin lebih lama dari waktu yang telah ditentukan oleh dokter
  4. Jika Anda lupa mengkonsumsi Ertusin, segeralah mengkonsumsinya jika jadwal minum obat berikutnya tidak terlalu dekat. Jika jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlewat dan minumlah Ertusin pada waktu minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewat)
  5. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik setelah mengkonsumsi Ertusin yang telah diresepkan, segeralah kembali memeriksakan diri ke dokter
  6. Selain dengan mengkonsumsi obat seperti Ertusin, upaya lain yang dapat Anda lakukan untuk melegakan pernapasan adalah dengan melakukan olahraga ringan setiap hari, misalnya berjalan kaki di pagi hari dan melakukan diet sehat untuk menurunkan berat badan (jika Anda memiliki kelebihan berat badan)
  7. Sebelum mengkonsumsi Ertusin atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada kapsul) atau kapsul yang terlihat meleleh, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
  8. Jangan memberikan Ertusin kepada orang lain walaupun orang tersebut terlihat memiliki gejala penyakit yang serupa dengan Anda karena pemberian obat ini harus berdasarkan resep dokter
  9. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Ertusin atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
  10. Simpanlah Ertusin pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn