Erphatrim – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Erphatrim adalah obat minum yang berbentuk kaplet yang ditujukan untuk penderita yang terindikasi infeksi bakteri saluran pernafasan, infeksi bakteri, infeksi bakteri saluran kemih dan indikasi lain yang serupa. infeksi merupakan keadaan dimana mikroorganisme bereplikasi dan berinvasi ke dalam mikroorganisme dalam tubuh sehingga mengganggu jaringan lainnya. Organisme yang menginfeksi atau disebut juga patogen menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang.

Respon yang dihasilkan inang berupa peradangan. Infeksi yang disebabkan bakteri juga dapat terjadi oleh Toksin (Racun) yang dikeluarkan sehingga merusak jaringan tubuh. Erphatrim sebagai obat antibiotik dapat meredakan peradangan akibat infeksi. Erphatrim diproduksi dalam dua kemasan, yaitu kemasan dus dan botol. Erphatrim dibuat oleh salah satu perusaan obat terbesar di indonesia yaitu Erlimpex.

Kandungan dalam Erphatrim

Erphatrim mengandung beberapa komposisi, yaitu:

  • Sulfamethoxazole 400 Mg
    Sulfamethoxazole adalah obat dengan golongan antibiotik sulfonamide yang bermanfaat untuk mengobati dan mencegah berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat jenis ini dapat digunakan baik oleh orang dewasa maupun anak-anak dengan usia yang lebih dari 2 tahun.
  • Trimethoprim 80 Mg
    Trimethoprim adalah obat antibiotik yang berfungsi mengobati infeksi bakteri, tetapi tidak untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus. Kandungan Trimethoprim dalam obat biasanya digabungkan dengan kandungan Sulfamethoxazole.

Fungsi Erphatrim

Erphatrim secara garis besar memiliki fungsi untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti:

  1. Infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae
  2. Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri E. Coli
  3. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh E. Coli, Klebsiella, Enterobacter, Morganella Morganii, Proteus Mirabilis atau P. Vulgaris
  4. Brucellosis dan Kolera
  5. Infeksi mikrobakteri yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium marinum
  6. Pertusis
  7. Demam Tifus yang disebabkan oleh bakteri salmonella

Dosis Penggunaan Erphatrim

Dalam penggunaan obat Erphatrim, ada beberapa dosis dan ketentuan yang harus diterapkan sesuai dengan keadaan penyakit. Sebaiknya mengkonsumsi obat Erphatrim setelah makan. Berikut dosis dan ketentuan dalam mengkonsumsi  obat Erphatrim:

  • Dewasa dapat mengkonsumsi obat ini 2x /Hari sebanyak 2 Tablet
  • Anak-anak dengan usia 5-12 Tahun dapat mengkonsumsi obat ini 2x/Hari sebanyak 1 Tablet
  • Anak-anak dengan usia 1-5 Tahun dapat mengkonsumsi obat ini 2x/Hari sebanyak 1/2 Tablet

Sementara jika terinfeksi berat dosis dapat ditambahkan. Konsultasikan kepada Dokter/Apoteker jika ingin menambahkan dosis yang telah tertulis pada bungkus kemasan agar meminimalisir terjadinya Efek Samping.

Efek Samping Mengkonsumsi Erphatrim

Efek Samping tidak selalu terjadi ketika kita mengkonsumsi obat, hanya saja dapat terjadi dan perlu diperhatikan. berikut adalah Efek Samping mengkonsumsi Erphatrim yang dapat terjadi:

  • Efek umum seperti mual, muntah, diare, ruam, demam, gatal, nyeri otot dan sendi
  • Dapat menyebabkan hemolysis bagi pengguna yang kekurangan enzim glukosa-6-fosfat dehydrogenase
  • Penekanan sumsum tulang dan penurunan trombosit pada pasien lanjut usia

Kontraindikasi Erphatrim

Erphatrim memiliki kontraindikasi dan tidak dapat diberikan kepada orang-orang seperti:

  • Hindari kepada orang-orang yang memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan golongan sulfonamide
  • Hindari penggunaan obat ini terhadap pasien yang memiliki gangguan hati dan penyakit ginjal
  • Tidak dapat diberikan pada bayi usia <1 Tahun
  • Jangan digunakan oleh wanita hamil, Sebaiknya berkonsultasi dengan Dokter/Apoteker.

Hal-hal yang Harus diperhatikan

  1. Jauhkan dari jangkauan Anak-anak dan hewan peliharaan
  2. Baca dengan teliti informasi pada produk atau berkonsultasikan kepada Dokter/Apoteker
  3. Harap diperhatikan untuk ibu hamil dan menyusui, haus berkonsultasi dengan Dokter/Apoteker
  4. Jika menunjukan tanda-tanda alergi terhadap obat ini sebaiknya segera hentikan penggunaan
  5. Obat ini merupakan jenis obat antibiotik yang harus dikonsumsi hingga habis karna guna menghindari terjadinya resistensi.
  6. Harap diperhatikan untuk orang yang menderita penyakit Asma Bronkial maupun yang kekurangan Folat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn