Ceftazidime Hexpharm adalah obat yang biasanya digunakan untuk membantu mengatasi dan mengobati berbagai macam infeksi pada tubuh yang disebabkan oleh bakteri. Untuk penggunaannya, Ceftazidime Hexpharm berbentuk cair dan disuntikan atau injeksi. Untuk bisa menggunakan Ceftazidime Hexpharm, pengguna bisa membelinya di apotik atau toko obat terdekat dengan resep dari dokter.
Kandungan Ceftazidime Hexpharm
- Ceftazidime Hexpharm mengandung zat aktif dengan nama Ceftadizime.
Fungsi Ceftazidime Hexpharm
Ceftazidime Hexpharm dapat digunakan untuk mengobati dan meringankan beberapa jenis kondisi seperti:
- Dapat membantu menyembuhkan septicemia
- Dapat meringankan peritonitis
- Membantu mengobati meningitis
- Dapat menyembuhkan infeksi saluran kencing
- Dapat mengatasi infeksi saluran nafas bawah
- Digunakan untuk mengatasi infeksi pada tulang dan sendi
- Dapat membantu mengatasi bakterimia
- Membantu mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak
- Digunakan untuk membantu menyembuhkan abdomen dan saluran empedu
- Dapat membantu meredakan luka bakar yang terinfeksi
Dosis Penggunaan Ceftazidime Hexpharm
Dalam penggunaannya untuk menangani jenis penyakit yang sudah disebutkan diatas, Ceftazidime Hexpharm mampu digunakan dengan berbagai macam cara menyesuaikan kondisi yang dimiliki oleh penderitanya. Berikut macam penggunaan Ceftazidime Hexpharm dibawah ini:
- Bagi penderita dengan usia dewasa, dapat mengonsumsi Ceftazidime Hexpharm sebanyak 1 gram hingga 6 gram setiap harinya dan dibagi dalam beberapa dosis
- Untuk penderita usia dewasa yang emmiliki sistem imun rendah, dapat diberikan Ceftazidime Hexpharm sebanyak 2 gram dan diberikan setiap 8 jam atau 12 jam dalam sehari.
- Untuk pengguna yang mengalami infeksi saluran kencing, dapat mengonsumsi sebanyak 500 mg dan dosis maksimalnya adalah 1 gram. Obat ini dikonsumsi 12 jam sekali
Efek Samping Ceftazidime Hexpharm
Seperti layaknya obat pada umumnya, setiap obat pasti mampu menimbulkan salah satu maupun beberapa jenis efek samping yang mungkin dialami oleh penggunanya. Untuk dapat diwaspadai, berikut jenis efek samping yang mungkin muncul saat menggunakan Ceftazidime Hexpharm:
- Pengguna dapat merasa mual dan muntah
- Pengguna dapat merasa sakit kepala
- Akan muncul ruam merah pada kulit pengguna
- Pengguna dapat merasa pusing
- Pengguna akan mengalami urtikaria
- Pengguna dapat mengalami angioedema
- Pengguna dapat mengalami kolitis
- Pengguna dimungkinkan mengalami diare
Kontraindikasi Ceftazidime Hexpharm
Untuk menggunakan Ceftazidime Hexpharm, perlu diketahui dengan baik beberapa jenis kondisi yang tidak diperbolehkan untuk dikenakan Ceftazidime Hexpharm karena dimungkinkan akan menimbulkan kontraindikasi. Berikut kondisi tersebut:
- Pengguna yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap penggunaan Ceftazidime Hexpharm atau bahan penyusunnya tidak boleh menggunakan Ceftazidime Hexpharm
- Tidak diperbolehkan digunakan bersamaan dengan obat yang mengandung Aminoglikosida dan vankomisin baik secara oral maupun injeksi
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan
Dalam menggunakan Ceftazidime Hexpharm, terdapat beberapa macam hal yang harus diperhatikan dengan benar dan teliti. Berikut dinataranya hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan Ceftazidime Hexpharm:
- Jauhkan Ceftazidime Hexpharm dari jangkauan anak, balita dan hewan peliharaan
- Usahakan Ceftazidime Hexpharm disimpan pada suhu rangan yang stabil yaitu sekitar 5 hingga 25 derajat.
- Ceftazidime Hexpharm tidak boleh terkena paparan sinar matahari secara langsung
- Ceftazidime Hexpharm harus disimpan di tempat yang kering dan sejuk.
- Tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol selama penggunaan Ceftazidime Hexpharm
- Tidak disarankan utnuk mengubah dosis penggunaan tanpa sepengetahuan tenaga medis
Ceftazidime Hexpharm Untuk Wanita Hamil
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyebutkan mengenai bahayanya penggunaan Ceftazidime Hexpharm untuk penderita yang sedang hamil atau menyusui. Selain itu, tidak ada juga penelitian yang mampu membuktikan bahwa Ceftazidime Hexpharm mampu memberi efek samping yang buruk untuk pengguna, janin dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu. Maka dari itu, penggunaannya perlu diawasi oleh dokter.