Pernahkah anda mengetahui tentang obat Caprifim? Mungkin anda pernah membaca artikel yang pernah membahas obat Caprifim atau mungkin anda pernah melihat sendiri ketika anda berada di rumah sakit. Ya, obat Caprifim merupkan obat yang termasuk ke dalam obat antibiotik yang mana fungsi utamanya adalah digunakan untuk membantu mengobati berbagai macam infeksi yang memang sering dan bisa menyerang siapapun, seperti misalnya infeksi abdominal, infeksi saluran pernapasan (ispa), infeksi kulit.
Selain itu, obat Caprifim juga bisa anda gunakan untuk membantu mengatasi infeksi saluran kemih yang mana kondisi ini merupakan penyakit yang menghantui setiap pria, terutama ia yang sudah berada pada usia yang tidak muda lagi. Caprifim juga bisa digunakan sebagai terapi empirik untuk pasien yang mengalami demam neutropenia. Di dalam Caprifim terkandung sebuah zat aktif yang bernama Cafepime yang merupakan jenis antibiotik Cephalosporin yang masuk ke dalam antibiotik golongan empat.
Di bawah ini akan kami berikan ulasan selengkapnya mengenai hal – hal apa saja yang berkaitan dengan obat Caprifim yang harus anda ketahui.
Golongan: Termasuk ke dalam jenis obat yang mana jika anda ingin mendapatkannya harus terlebih dahulu melalui resep dokter.
Pabrik: Caprifarmindo
Kemasan: Caprifim dijual dalam bentuk kemasan yaitu Vial 1 gram
Kandungan: Untuk setiap kemasan Caprifim, mengandung sebuah zat aktif yang bernama Cafepime sebanyak 1000 mg.
Seputar zat aktif Cafepime
Cafeprime, adalah sebuah antibiotik yang digunakan untuk membantu mengatasi berbagai macam infeksi seperti infeksi abdominal, infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan berbagai infeksi lainnya. Selain itu, antibiotik jenis ini memang biasanya digunakan dalam sebuah terapi empirik untuk pasien yang menderita demam neutropenia.
Cafeprime mempunyai spektrum yang cukup luas dan juga memiliki efek baik terhadap bakteri gram positif maupun juga terhadap bakteri gram negatif yang juga mempunyai aktivitas yang lebih besar dibandingkan dengan antibiotik golongan ketiga.
Dan juga cafeprime merupakan jenis antibiotik beta laktam yang bekerja dengan cara melakukan penghambatan terhadap sintesis dinding sel bakteri dengan cara mengikat sebanyak 1 atau lebih penicilin – binding proteins atau yang disingkat dengan PBP yang kemudian akan menyebabkan terhambatnya suatu proses transpeptidasi pada tahap akhirsintesis peptidoglika yang terdapat di dalam dinding sel bakteri. Pada akhirnya akan menghambat biosintesis serta akan mencegah terjadinya pembentukan dinding sel sehingga sel bakteri pun akan mati.
Indikasi obat Caprifim
DI bawah ini merupakan indikasi atau kegunaan dari obat Caprifim yang perlu anda tahu:
- Caprifim bisa digunakan untuk membantu mengatasi penyakit pneumonia, baik yang masuk dalam ketegori sedang sampai kategori berat sekalipun yang mana kondisi ini disebabkan oleh strain yang rentan dari terkena bakteri Streptococcus pneumoniae, termasuk juga di dalamnya beberapa kasus yang ada kaitannya dengan bakteremia, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, maupun juga spesies Enterobacter.
- Caprifim juga bisa anda gunakan sebagai monoterapi yang diindikasikan untuk terapi empiris pada penderita demam neutropenia.
- Caprifim bisa anda digunakan untuk membantu mengobati infeksi saluran kemih dengan atau bahkan tanpa komplikasi (termasuk pielonefritis) yang mana kondisi ini disebabkan oleh Escherichia coli atau Klebsiella pneumoniae.
- Selain itu obat ini juga bisa digunakan sebagai pengobatan infeksi kulit dan juga struktur kulit meskipun tanpa komplikasi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes.
- Indikasi lainnya adalah obat Caprifim bisa diindikasikan untuk mengobati infeksi intra-abdomen dengan komplikasi yang terjadi pada orang dewasa yang mana hal ini disebabkan oleh Escherichia coli, Streptokokus, Pseudomonas aeruginosa.
Kontra indiaksi obat Caprifim
- Diketahui bahwa obat Caprifim akan mengalami kontraindikasi jika digunakan pada pasien yang pernah memiliki riwayat penyakit ginjal.
- Dan juga kemungkinan Caprifim juga akan berkontraindikasi terhadap pasien yang pernah memiliki riwayat penyakit jantung atau penyakit kardiovaskuler.
- Selain itu, Caprifim juga akan berkontraindikasi jika diberikan kepada pasien yang pernah memiliki riwayat gangguan hipersensitifitas.
Sekedar informasi bahwa kemungkinan masih terdapat kontrai ndikasi lainnya dari obat Caprifim yang belum kami sebutkan. Oleh karena itu, jika anda ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap maka anda bisa menanyakannya langsung kepada dotker anda. Mintalah dokter anda untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan jelas mengenai apa saja kontraindikasi dari Caprifim yang belum anda ketahui.
Efek samping Caprifim
- Caprifim bisa menyebabkan anda mengalami sakit kepala, merasa mual, atau juga bisa membuat anda mengalami muntah.
- Caprifim bisa juga menyebabkan anda mengalami penyakit diare, terlebih jika anda termasuk ke dalam pasien yang mengalami alergi terhadap zat yang terkandung di dalam obat tersebut.
- Pseudomembranous colitis dan juga penyakit diare terkait Clostridium difficile juga telah ditemukan pada penggunaan antibiotik ini.
- Efek samping Caprifim pada tempat injeksi seperti misalnya phlebitis, rasa sakit dan kemugkinan juga akan menyebabkan anda mengalami peradangan.
- Antibiotik cephalosporin juga dikethaui bisa menyebabkan anda mengalami anemia aplastik dan juga anemia hemolitik pada bebearapa kasus.
- Kebanyak memang obat yang termasuk ke dalam antibiotik menyebabkan pasien mengalami diare. Namun, lebih dari itu bahwa diare yang dialami tersebut bisa menjadi sebuah indikasi bahwa ia kemungkinan besar terkena infeksi baru. Jika misalnya diare yang anda alami sangat parah misalnya seperti berair ataupun keluar darah, maka anda harus segera melaporkan kondisi anda tersebut kepada dokter agar nantinya dokter bisa melakukan penanganan segera mengenai kondisi yang sedang anda alami.
- Adapun untuk eefek samping yang berpotensi fatal misalnya saja seperti neurotoksisitas ( ensefalopati, mioklonus, status epileptikus dengan kejang atau non kejang ), diare yang berkaitan dengan Clostridium difficile, dan shock anafilaksis.
Dosis obat
Untuk dosis yang diberikan kepada orang dewasa, maka dosis yang diberikan adalah sebagai berikut:
- Untuk pengobatan infeksi saluran pernapasan yang masuk ke dalam kategori ringan sampai dengan sedang, maka dosis yang diberikan adalah sebanyak 500 mg – 1 g IM / IV.
- Untuk pengobatan infeksi yang tergolong masih ringan sampai lumayan sedang, maka dosis yang diberikan adalah sebanyak 1 g IM/IV.
- Sementara itu, dosis yang diberikan untuk pengobatan infeksi yang berat termasuk di dalamnya adalah digunakan untuk membantu mengatasi infeksi kulit atau struktur kulit, maka dosis yang disarankan untuk diberikan adalah sebanyak 2 g IV.
- Perlu anda tahu bahwa kesemua dosis tersebut harus diberikan selama 12 jam sekali.
- Adapun jika digunakan untuk mengobati infeksi yang sangat berat sampai bahkan menuju kematian, maka takaran dosis yang diberikan adalah sebanyak 2 g IV untuk setiap 8 jam dan juga dosis IV harus diberikan lebih dari jangka waktu 30 menit.
Adapun dosis yang diberikan kepada anak – anak yang berusia antara 2 bulan sampai kurang dari 16 tahun dengan berat badan kurang dari sama dengan 40 mg adalah sebagai berikut:
- Untuk pengobatan infeksi kulit maupun juga struktur kulit atau juga digunakan sebagai terapi empirik, maka dosis yang harus diberikan adalah sebanyak 50 mg/kg BB dan dosis diberikan setiap 12 jam sekali untuk pengobatan selama 7 sampai dengan 10 hari.
- Adapun pasien yang menderita neutropenia febril, maka dosis yang diberikan adalah sebanyak 50 mg/kg BB dan dosis diberikan setiap 8 jam sekali selama 7 sampai dengan 10 hari.