Bellamox dan Bellamox Forte mempunyai fungsi dan kegunaan yang sama, kandungan yang berada dalam obat ini juga relatif sama yang membedakan hanya jumlah kandungan di setiap kemasannya, Bellamox sendiri dikemas dalam 2 bentuk kemasan, yaitu kemasan tablet dan ada juga dalam bentuk kemasan sirup. Untuk kemasan sirup biasanya takarannya 125 mg 60 ml ada juga kemasan sirup yang 250 mg 60 mg, dan untuk kemasan tablet sendiri tersedia dalam kemasan 500 Mg. Obat ini diproduksi oleh PT. SOHO Industri Pharmasi.
Kandungan dari Bellamox ini yaitu Amoxicillin trihydrate, dan asam klavulanat, gabungan atau kombinasi keduanya disebut dengan coamoxiclav. Cara kerja dari kandungan coamoxiclav ini yaitu e cara menghambat sintesis dinding dinding sel pada bakteri sehingga lintas hubungan di antara rantai polimer peptidoglikan linier yang akan membentuk komponen utama dari dinding sel bakteri tersebut menjadi terganggu.
Coamoxiclav sendiri ialah merupakan antibiotik kombinasi antara Amoxicillin, yaitu antibiotik golongan ß-laktam dengan asam klavulanat, yaitu penghambat enzim ß-laktamase. Kombinasi ini disatukan dengan tujuan agar untuk meningkatkan spektrum aksi dari keduanya terhadap bakteri bakteri yang memproduksi ß-laktamase yang kebal terhadap antibiotik amoxicillin.
Fungsi Bellamox/Bellamox Forte
- Dapat digunakan untuk mengatasi penyakit infeksi saluran nafas atas dan juga termasuk THT,
- Untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada saluran nafas bawah,
- Untuk mengatasi infeksi pada jaringan lunak dan kulit,
- Untuk mengatasi infeksi saluran kencing,
- Untuk pasca operasi.
Dosis Bellamox/Bellamox Forte
Berikut dosis umum dari obat antibiotik Bellacid ini maupun Bellacid Forte, Untuk orang dewasa dan anak anak usia di atas 12 tahun : Infeksi ringan sampai dengan sedang gunakan 3 kali sehari 250 mg. Untuk infeksi berat : 3 kali sehari 500 mg, berikan secara rutin sehabis makan.
Penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis umum ataupun anjuran dokter, apabila anda ragu sebaiknya konsultasi dahulu kepada dokter agar terhindar dari alergi antibiotik ini ataupun terhindari dari overdosis, untuk wanita hamil dan juga menyusui sebaiknya hindari penggunaan obat ini.
Efek Samping Bellamox/Bellamox Forte
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengkonsumsi Bellamox maupun Bellamox Forte :
- Diare,
- Gangguan pencernaan,
- Kolitis pseudomembran,
- Mual,
- Muntah,
- Kandidiasis,
- Ruam sespeti morbili.
- Hepatitis sementara,
- Ikterus kolestatik,
- Eritema multiform,
- Sindrom Steven-Johnson,
- Dermatitis eksfoliatif.
Berikut poin poin penting yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi obat Bellamox ini :
- Waspada pada saat memberikan obat Bellamox atau kandungan Coamoxiclav pada penderita yang mempunyai fungsi hati serta ginjal yang rusak kecuali pada cara guna obat dalam jangka waktu yang panjang.
- Hentikan pemakaian Bellamox (Coamoxiclav) apabila terjadi super infeksi yang kerap terjadi pada saluran pencernaan.
- Harap hati hati pada saat menggunakan antibiotik ini untuk Pasien dengan penderita mononukleosis.
- Penggunaan antibiotik ini bukan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus penyakit.
- Jangan menghentikan pengobatan atau peng konsumsian obat ini sebelum dosis ataupun durasi yang disarankan untuk menghindari terjadinya resistensi.
- Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, diharap untuk memonitor kadar obat di dalam plasma dan urine.
Dan perlu diingat apabila poin diatas terjadi atau efek samping terjadi segera konsultasikan kepada dokter apakah efek samping yang ditimbulkan dapat berbahaya bagi tubuh anda atau tidak, dan sesegera mungkin mendapatkan tindakan medis, sama halnya apabila dosis pemakaian melewati dosis yang dianjurkan agar segera cek kondisi badan ke dokter sesegera mungkin.
Dan selalu ingat untuk mengamalkan gaya hidup sehat serta rajin berolahraga agar terhindar dari beberapa penyakit dan membuat tubuh akan tetap segar bugar.