Alostil – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alostil merupakan obat injeksi yang digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Alostil merupakan obat anti bakteri yang masuk ke dalam golongan aminoglikosida. Kandungan zat aktif dari obat alostil adalah amikacin sulfat 500gr.

Pastikan penyakit yang anda derita adalah disebabkan oleh bakteri bukan virus. Karena obat ini tidak akan berpengaruh atau malah memperburuk penyakit akibat virus. Sebab penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus memiliki penanganan yang berbeda.

Anda harus mengetahui perbedaan sakit karena virus dan bakteri. Ketahui ciri-ciri penyakit akibat virus atau bakteri. Sehingga anda dapat memberitahukan apa yang anda rasakan dengan tepat kepada dokter yang menangani anda. Minta dokter yang menangani anda untuk memeriksa lebih lanjut apakah benar penyakit anda di sebabkan oleh bakteri atau virus.

Zat Aktif Obat Alostil

Zat aktif yang terkandung dalam obat alostil adalah amykacin. Amykacin merupakan golongan antibiotik yang termasuk ke dalam golongan aminoglikosida. Amykacin merupakan hasil sintesis dari kanamycin.

Zat aktif amykacin memiliki cara kerja yaitu dengan mengikat ribosom 30s pada bakteri. Amykacin adalah penyebab terjadinya kegagalan pembacaan mRNA pada bakteri. Hal ini meneybabkan bakteri tidak dapat mereplikasi dirinya. Sehingga dapat menghentikan penyebaran virus yang lebih luas lagi. Karena replikasi virus terhenti, maka amykacin bekerja sama dengan enzim untuk memperbaiki sel-sel yang rusak akibat bakteri yang menyerang.

Dosis Pemakaian Alostil

Setiap obat sudah memiliki dosisnya masing-masing, dosis yang ditetapkan oleh ahli farmasi agar obat bekerja secara efektif. Berikut ini dosis pemakaian obat alostil.

  • Intravena – sebanyak 500mg alostil dilarutkan dalam NaCl atau dektrosa 5% dalam air atau cairan lain yang lainnya yang sesuai . Pemberian dalam batas waktu satu sampai dua jam bagi dewasa dan anak-anak. Dengan dosis maksimal 1.5 gram dalam sehari, pemakaian obat ini biasanya tidak lebih dari 10 hari. Atau gunakan sesuai anjuran dokter.
  • Intramuskular – 15mg per kg berat badan perhari dibagi dalam dua dosis. Bagi pengguna yang mengalami prematir atau neonatus dosis awal yang diberikan adalah 10mg per kg berat badan pengguna. Dilanjutkan penggunaan sebanyak 15mg perhari dibagi menjadi dua dosis.
  • Bagi penderita gagal ginjal pemberian obat ini harus sangat hati-hati. Biasanya penggunaan obat alostil ini bagi penderita gagal ginjal akan dikurangi dosis setiap harinya. Dosis awal yang diberikan biasanya 7.5mg per kg berat badan setiap harinya. Penghitungan pemberian dosis pada penderita gagal ginjal agak rumit bagi penderita gagal ginjal. Yaitu dengan cara mengalikan kadar kreatinin serum dengan 9 yang hasilnya merupakan interval dosis dalam hitungan jam. Sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin kreatinin serum pada ginjal dan lakukan modifikasi dosis pada penderita gagal ginjal.

Efek Samping Dalam Obat Alostil

Setiap obat memiliki efek sampingnya masing-masing. Dan biasanya efek samping yang terjadi akan berbeda-beda pada setiap individu.

Efek samping yang bisa terjadi akibat dari penggunaan obat alostil ini antara lain

  1. Efek samping wajar seperti mual.
  2. Pusing atau sakit kepala.
  3. Atau menyebabkan toksisitas jika dosis dan hidrasi tidak sesuai.
  4. Bisa juga menyebabkan nefrotoksisitas, jika pemberian obat ini tanpa memperhatikan dosis dan hidrasinya.

Untuk menghindari efek samping yang terjadi sebaiknya minta dokter yang menangani anda untuk memeriksa level obat di dalam darah dan memeriksa keadaan ginjal anda. Selain itu minta dokter untuk memeriksa alergi yang anda punya. Jika anda belum mengetahuinya, atau jika anda menemukan ciri-ciri alergi yang ditimbulkan saat penggunaan obat alostil ini segera hubungi dokter. Agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Indikasi Obat Alostil

Obat alostil biasa dimanfaatkan untuk:

  1. Pengobatan infeksi bagi penderita infeksi yang parah oleh bakteri gram negatif seperti E.Coli, pseudomonas aeroginosa, Acinetobacter.sp, dan lain-lain.
  2. Pada umumnya obat ini digunakan untuk mengobati penyakit septikemia yang termauk didalamnya sepsis neonatal.
  3. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan penyakit gangguan pada sistem pernapasan serius. 
  4. Untuk pengobatan bagi penderita penyakit tulang dan sendi.
  5. Digunakan untuk penyembuhan penyakit nontuberkolosis dan tuberkolosis atau TBC yang tidak mempan dengan antibiotik tipe pertama.
  6. Obat alostil ini juga dapat digunakan bagi infeksi kulit karena bakteri.
  7. Pengobatan untuk infeksi saluran kemih yang mengalami rekuren dan komplikasi.
  8. Pengobatan bagi penderita penyakit infeksi saraf pusat yang biasa dikenal dengan meningitis. Ketahui gejala infeksi otak  yang mungkin terjadi pada anda.
  9. Pengobatan bagi penderita penyakit infeksi intraabdominal atau yang sering disebut dengan peritonitis.
  10. Obat alostil ini juga dapat digunakan pada pengobatan bagi pengguna pasca operasi.
  11. Dan bisa digunakan bagi penderita infeksi luka bakar.

Kontraindikasi Pemakaian Obat Alostil

Kontraindikasi yang terjadi  akibat obat alostil ini akan sangat serius karena dapat menimbulkan sensitivitas silang. Sehingga jangan berikan obat alostil ini kepada penderita infeksi bakteri yang memiliki riwayat alergi obat antibiotik golongan aminoglikosida. Ataupun yang memiliki alergi terhadap kandungan zat aktif di dalam alostil yaitu amykacin.

Interaksi Obat Alostil

Interaksi obat alostil yang mungkin terjadi jika dikonsumsi dengan obat lain seperti cephalosporine atau antibiotik golongan aminoglikosida lainnya dapat menimbulkan efek nefrotoksisitas (efek destruktif yang spesifik pada ginjal) lebih tinggi.

Peringatan Dan Cara Pakai

Obat ini bukanlah obat yang bisa didapatkan dengan mudah di apotek. Obat ini harus dengan resep dokter dan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat alostil ini seperti:

  1. Jangan berikan obat alostil ini pada penderita infeksi yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik, terutama antibiotik golongan aminoglikosida. Dan khususnya bagi penderita yang memiliki alergi terhadap zat aktif amikacin yang terdapat dalam alostil.
  2. Obat alostil ini sangat tidak dianjurkan digunakan oleh wanita hamil. Karena sudah terbukti secara empiris bahwa obat alostil ini dapat merusak perkembangan janin. Namun, kembali lagi jika memang obat ini adalah satu-satunya bagi keselamatan nyawa sang ibu maka obat ini bisa diberikan. Konsultasikan dengan dokter yang menangani anda.
  3. Beritahukan kepada dokter yang menangani anda mengenai obat yang sedang anda konsumsi saat ini. Sebutkan semua obat yang anda konsumsi baik obat herbal maupun multivitamin. Karena interaksi obat yang terjadi jika dikonsumsi secara bersamaan dengan penggunaan obat alostil ditakutkan akan menghentikan atau memperlambat efektifitas kerja obat alostil ini. Selain itu ditakutkan jika akan menimbulkan efek yang lebih buruk bagi penderita infeksi akibat bakteri.
  4. Beritahukan kepada dokter mengenai kondisi tubuh anda saat ini. Kondisi kedehatan anda akan sangat mempengaruhi kinerja obat alostil ini.
  5. Beritahukan kepada dokter yang menangani anda mengenai kehamilan anda jika saat ini anda tengah hamil. Karena menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika) memyatakan bahwa obat alostil ini dapat merusak janin.
  6. Minta dokter anda untuk memeriksa sensitivitas tubuh anda terhadap obat alostil ini. Untuk menghindari efek alergi yang mungkin terjadi.
  7. Periksakan keadaan kesehatan tubuh terlebih dahulu kepada dokter yang menangani anda. Hal ini untuk menjaga benefit yang didapatkan dari penggunaan obat ini lebih tinggi ketimbang efek sampingnya.
  8. Pastikan anda bukan penderita penyakit ginjal. Karena obat ini harus sangat hati-hati jika diberikan kepada penderita lenyakit ginjal.
  9. Hati-hati penggunaan obat alostil ini pada bayi baru lahir atau prematur. Karena ginjal pada bayi belum sempurna fungsinya.
  10. Jauhkan obat alostil dari sinar matahari langsung. Jangan disimpan di lemari es karena ini dapat merusak zat aktif di dalamnya. Simpan pada suhu ruang di tempat yang kering dan sejuk. Jangan simpan di tempat yang lembab.
fbWhatsappTwitterLinkedIn