Aromasin – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aromasin merupakan golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, tersedia dalam bentuk sediaan tablet salut selaput (film-coated tablet) 25 mg.

Komposisi

Aromasin mengandung exemestane sebagai zat aktifnya. Exemestane termasuk golongan obat antineoplastik, yaitu obat yang menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Selain zat aktif, Aromasin juga mengandung bahan-bahan berikut sebagai zat tambahan: koloid silika terhidrasi, crospovidone, hypromellose, magnesium stearat, manitol, mikrokristalin selulosa, natrium starch glycollate, polisorbat 80, polivinil alkohol, simetikon, makrogol 6000, sukrosa, magnesium karbonat, metil-p-hidroksibenzoat, cetyl esters wax, talk, carnauba wax, etil alkohol, pewarna titanium oksida dan besi oksida.

Indikasi

Aromasin diindikasikan untuk:

  • Pengobatan awal kanker payudara stadium awal
  • Pengobatan adjuvant (tambahan) bagi pasien kanker payudara yang sudah menggunakan tamoxifen selama 2-3 tahun

Mekanisme Kerja Obat

Estrogen adalah hormon seks dominan pada wanita, yang terdiri dari 3 macam hormon, yaitu:

  • Estradiol: bentuk estrogen yang paling dominan pada wanita yang tidak sedang hamil semenjak masa pubertas sampai menjelang menopause. Estradiol diproduksi oleh ovarium
  • Estriol: bentuk estrogen yang paling dominan pada wanita yang sedang hamil. Selama masa kehamilan, produksi estrogen diambil alih oleh plasenta
  • Estrone: bentuk estrogen yang paling dominan pada wanita menopause. Setelah mengalami menopause, ovarium akan berhenti memproduksi estrogen, pada masa ini estrogen diproduksi oleh kelenjar adrenal, tulang, otak dan jaringan adiposa (lemak) pada payudara

Estrogen dibuat dengan bantuan enzim aromatase, enzim ini akan membantu reaksi konversi androstenedione menjadi estrogen. Pada kasus kanker payudara, terdapat aktivitas enzim aromatase yang berlebih sehingga menyebabkan terjadinya pertumbuhan sel payudara yang cepat dan tidak terkendali. Di sinilah tempat kerja exemestane, obat ini akan menghambat kerja enzim aromatase sehingga produksi estrogen dapat dikurangi, yang diharapkan dapat menekan pertumbuhan sel kanker payudara.

Dosis dan Cara Pemberian

  • Dosis Aromasin untuk kanker payudara: 25 mg/hari
  • Aromasin diminum setelah makan dengan bantuan sedikit air dalam kondisi utuh (tidak boleh digerus, dihancurkan atau dikunyah)
  • Usahakan untuk meminum Aromasin pada waktu yang sama setiap harinya
  • Jika Anda lupa meminum Aromasin, segeralah minum obatnya jika waktu minum obat berikutnya belum terlalu dekat. Jika waktu minum obat berikutnya sudah dekat, lewatkan dosis yang terlupa dan minum Aromasin pada waktu minum obat berikutnya dengan dosis normal (jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlewati)

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi Aromasin:

  1. Hipersensitif terhadap salah satu atau beberapa kandungan Aromasin
  2. Wanita yang belum memasuki masa menopause
  3. Ibu hamil dan menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin Anda rasakan setelah mengkonsumsi Aromasin, persentase di dalam tanda kurung merupakan persentase pasien pengguna Aromasin yang mengalami efek samping tersebut:

  1. Merasa kelelahan (22%)
  2. Mual (18%)
  3. Muka kemerahan (13%)
  4. Depresi (13%)
  5. Insomnia (11%)
  6. Merasa cemas (10%)
  7. Dispnea / sesak nafas (10%) 
  8. Pusing (8%)
  9. Sakit kepala (8%)
  10. Edema (7%)
  11. Muntah (7%)
  12. Sakit perut (6%)
  13. Anoreksia (6%)
  14. Batuk (6%)
  15. Konstipasi / sembelit (5%)
  16. Hipertensi / darah tinggi (5%)
  17. Diare (4%)

Dapat dilihat dari persentase masing-masing efek samping, tidak semua pasien pengguna Aromasin akan mengalami efek samping tersebut. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah Anda mengkonsumsi Aromasin, segeralah konsultasikan dengan dokter dan/atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin akan menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Aromasin:

  • Exemestane tidak boleh digunakan bersamaan dengan produk-produk yang mengandung estrogen (etinilestradiol, estradiol, estrogen terkonjugasi, estropipate) karena dapat menurunkan efek dari exemestane
  • Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek exemestane jika digunakan secara bersamaan karena dapat menghambat metabolisme exemestane oleh hati sehingga lebih lama bertahan di dalam tubuh: idelalisib, ivacaftor, crofelemer, eritromisin dan berbagai bentuk garamnya (eritromisin etilsuksinat, laktobionat, stearat), iloperidone, letermovir
  • Obat-obat berikut dapat menurunkan efek exemestane jika digunakan secara bersamaan karena dapat mempercepat metabolisme exemestane oleh hati sehingga lebih cepat dikeluarkan dari tubuh: amobarbital, artemether, bosentan, butabarbital, karbamazepin, dabrafenib, deferasirox, deksametason, efavirenz, eslikarbazepin asetat, etravirine, griseofulvin, lumefantrine, nevirapine, pentobarbital, fenobarbital, fenitoin, rifabutin, rifampisin

Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan obat apapun (baik sintetis maupun herbal) yang akan atau sedang Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa obat-obat tersebut tidak akan menimbulkan efek negatif bagi Anda saat digunakan bersamaan dengan Aromasin. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Aromasin, dokter akan melakukan penggantian salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif atau mengubah dosis salah satu obat.

Perhatian

  1. Jangan pernah memulai atau mengulang pengobatan dengan Aromasin tanpa resep dokter karena pemberian obat ini harus disesuaikan dengan kondisi pasien yang perlu diperiksa dan dinilai dengan seksama
  2. Jangan mengubah dosis Aromasin yang telah diresepkan oleh dokter
  3. Walaupun Anda sudah merasa sehat, jangan pernah menghentikan pengobatan dengan Aromasin tanpa rekomendasi dari dokter karena sel kanker tidak bisa dilihat secara kasat mata dan memerlukan pemeriksaan khusus untuk memastikan bahwa Anda telah benar-benar sembuh
  4. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu
  5. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki kondisi berupa gangguan kepadatan tulang (misalnya osteoporosis) karena Aromasin berpotensi menurunkan kepadatan tulang Anda
  6. Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan kepadatan tulang secara berkala selama Anda menggunakan Aromasin
  7. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki penyakit ginjal atau hati
  8. Jika Anda merasakan pusing dan sakit kepala parah setelah mengkonsumsi Aromasin, sebaiknya Anda tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang dapat menimbulkan bahaya jika dioperasikan dalam kondisi tidak fokus
  9. Exemestane termasuk ke dalam kategori X untuk penggunaan pada ibu hamil, yaitu obat yang sama sekali tidak boleh digunakan oleh ibu hamil karena dapat menimbulkan efek negatif bagi janin
  10. Exemestane dikontraindikasikan untuk penggunaan pada ibu menyusui karena didistribusikan oleh tubuh ke dalam ASI da berpotensi menimbulkan efek negatif pada bayi
  11. Simpanlah Aromasin pada suhu kamar (tidak lebih dari 300C), jauhkan dari jangkauan anak-anak
  12. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa pada kemasan obat untuk menghindari konsumsi obat yang telah kadaluwarsa
  13. Jika tablet Aromasin Anda mengalami perubahan warna atau bau, segeralah menghubungi apoteker untuk menanyakanapa yang harus dilakukan dengan obat tersebut
fbWhatsappTwitterLinkedIn