Obat aripi atau yang biasa dikenal dengan aripiprazole adalah sebuah obat yang digunakan untuk membantu mengatasi penyakit bipolar pada seseorang. Bipolar adalah suatu kelainan mental di alami seseorang dimana kelainan ini dapat menyerang psikis seseorang yang dapat kita lihat atau bisa di tandai melalui perubahan sausana hati yang sangat parah berupa depresi maupun bisa juga berupa mania. Suasana hati seseorang yang menderita bipolar dapat berubah-ubah dalam sekejap tanpa pola maupun waktu yang pasti. Maka dari itu obat aripi hadir sebagai penawar bagi pasien yang sedang mengalami bipolar. Berikut ini kami paparkan mengenai obat aripi.
Fungsi Obat
Obat aripi digunakan sebagai terapi pengobatan bagi pasien yang menderita bipolar, dan juga digunakan untuk mengobati skizofrenia. Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang dapat ditandai yaitu orang tersebut akan menimbulkan halusinasi, delusi, menimbulkan perubahan sikap, dan juga tidak dapat berpikir dengan baik atau dengan kata lain mengalami pikiran yang kacau. Biasanya orang yang mengalami penyakit ini akan sulit membedakan mana hal nyata dan mana hal ilusi. Di bawah ini simak baik-baik mengenai komposisi dari obat aripi.
Kandungan : Di dalam obat ini terkandung suatu zat yang bernama aripiprazole.
Bentuk Sediaan
Obat ini di jual dan di kemas dalam bentuk tablet, yakni tablet yang larut di mulut atau yang dikenal dengan Orally Disintegrating Tablet, maupun tersedia dalam larutan oral.
Nama Dagang : Obat ini memiliki beberapa nama dagang antara lain:
- Aripiprazole
- Abilify
- Ariski
- dan juga Abilify Discmelt
Kategori : Obat ini tergolong obat keras, dimana jika anda ingin mendapatkannya harus sebelumnya mendapatkan resep dokter.
Klasifikasi Obat Aripi Secara Farmakologi
Adapun efek antipsikosis aripi yang dihasilkan karena obat ini memiliki keterkaitan dengan suatu reseptor dopamin D2 yang bisa mengakibatkan efek penurunan gejala positif skizofrenia. Dan juga obat aripi juga memiliki keterkaitan dengan reseptor serotonin5-HT2A yang dapat menimbulkan suatu efek negatif atas penurunan gejala skizofrenia.
Indikasi Obat
Obat aripi digunakan untuk mengobati beberapa kondisi seperti di bawah ini:
- Digunakan sebagai pengobatan bagi pasien dewasa maupun pasien remaja yang sedang mengalami skizofrenia akut.
- Juga dapat digunakan sebagai suatu terapi tambahan bagi seseorang yang sedang mengalami depresi.
- Aripi juga berfungsi untuk memelihara pasien yang mengalami skizofrenia serta gangguan bipolar yang terjadi pada anak, remaja, maupun orang dewasa.
- Dalam beberapa kasus, obat aripi juga ampuh untuk digunakan mengobati iritabilitas yang berhubungan dengan penyakit autisme, terutama yang terjadi pada anak-anak dan juga yang terjadi pada remaja.
Kontraindikasi
Simak baik-baik mengenai kontraindikasi dari obat Aripi
- Perlu anda ketahui bahwa obat aripi tidak diperuntukkan untuk mengobati pasien lansia atau lanjut usia yang mengalami kondisi dimensia.
- Jangan pernah memberikan obat ini kepada pasien yang sedang mengalami hipersensitifitas. Hipersensitifitas adalah sautu kondisi yang mengakibatkan seseorang memiliki tingkat sensitifitas yang amat tinggi dibanding pada kondisi orang normal pada umumnya.
- Tidak direkomendaikan menggunakan obat ini untuk pasien yang mengalami penyakit hati atau penyakit liver.
Dosis
Dosis yang dianjurkan bagi penderita skizofrenia
- Untuk pasien dewasa: Dosis awalnya yaitu sebanyak 10 mg atau juga bisa 15 mg dan digunakan sebanyak 1 x sehari. Disarnkan untuk menyesuaikan takaran dosis dengan interval minimal 2 minggu dan maksimal 30 mg, untuk 1 x sehari.
- Adapun untuk pasien anak ≥ 15 tahun, dosis awalnya sebanyak 2 mg untuk 2 hari. Dititrasi sampai sebanyak5 mg selama 2 hari. Sementara tambahan untuk mencapai dosis yang dianjurka, bisa diberikan sebanyak 10 mg setiap hari. Untuk setiap kenaikan dosis harus diberikan kenaikan 5 mg, dan maksimal 30 mg.
- Pasien lanjut usia, disarankan untuk mengurangi takaran dosis awalnya.
Efek Samping
Perlu anda ketahui, bahwa tidak semua orang akan mengalami efek samping yang sama dengan yang akan kami sebutkan di bawah. Hal ini tergantung pada tingkat usia, ataupun sistem kekebalan tubuh yang berbeda antara pasien yang satu dengan pasien lainnya. Tapi secara umum, pasien bisa mengalami efek samping seperti di bawah ini:
- Efek samping yang umum di alami pasien pengkonsumsi obat aripi yaitu seperti mual, muntah, maupun akan mengalami sakit kepala.
- Juga bisa mengakibatkan pasien mengalami masalah pada saluran pencernaannya, seperti maag (dispepsia), maupun penyakit sembelit atau konstipasi.
- Adapun efek samping yang sering di alami oleh pasien orang dewasa yaitu obat ini akan meningkatkan nafsu makan, juga dapat mengakibatkan berat badan naik secara signifikan, menyebabkan insomnia atau sulit tidur.
- Diketahui obat ini dapat menyebabkan kantuk, jadi sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan obat ini bagi anda yang ingin mengemudi ataupun melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi yang tinggi.
- Efek samping lainnya yang berpotensi di alami pasien yaitu seperti hidung tersumbat.
- Dan juga harus anda ketahui bahwa dalam beberapa kasus, pasien akan mengalami leukopenia, trombositopenia, agranulositosis, akatisia, neutropenia, dyskinesia, serta mengakibatkan pasien mengalami tardive.
- Adapun efek samping yang fatal yang akan mengancam kesehatan anda yaitu jika anda terkena Neuroleptic sindrom ganas.
Perhatian
Berikut ini merupakan hal-hal yang harus anda perhatikan ketik anda menggunakan obat ini
- Di sarankan agar selalu berhatti – hati jika memberikan obat ini kepada pasien yang memiliki riwayat penyakit kejang.
- Pemakaian obat aripi harus segera dihentikan jika anda telah mengalami gejala yang mengindikasikan bahwa anda sedang terkena alergi terhadap pemakaian obat ini. Alergi yang biasanya muncul seperti ruam di kulit, dan atau mengalami pembengkakan di area wajah, lidah, dan juga mulut.
- Selalu perhatikan petunjuk dan juga cara pemakaian obat yang tertera di dalam kemasan, atau untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, anda bisa menanyakannya kepada pihak rumah sakit dan atau bisa ditanyakan kepada pihak apoteker.
- Sangat dianjurkan agar supaya selalau melakukan pengawasan kepada pasien, karena diketahui bahwa obi akan memerlukan waktu beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.
- Di anjurkan untuk segera menghentikan dosis atau segera menghentikan pemakaian obat jika anda mengalamai gejala tardive dyskinesia.
- Dikarenakan obat ini akan mengakibatkan kantuk, tidak disarankan bagi anda untuk mengemudikan kendaraan dan atau melakuakn aktivitas yang membutuhkan konsentrasi serta energi yang banyak.
- Diketahui bahwa aripi dapat terekstrak atau dapat masuk melalui ASI (air susu ibu). Sebaiknya bagi ibu menyusui, disarankan agar anda tidak menyusui selama menggukana obat aripi karena dikhawatirkan dapat membahayakan bayi anda.
- Perhatian secara khusus pun juga harus diberikan kepada pasien yang sedang mengalami penyakit cardiovaskula seperi misalnya penyakit jantung, infark miokar, gagal jantung, dan atau kelainan konduksi.
- Di anjurkan untuk tidak sembarangan memberikan obat ini kepada pasien yang sedang mengalami hipersensitifitas.
Penggunaan Aripi Untuk Ibu Hamil
Menurut penjelasan yang dipaparkan oleh FDA (badan pengawas obat dan makanan dari Amerika Serikat), bahwa penelitan atau studi yang dilakukan kepada hewan telah membuktikan adanya bukti positif mengenai resiko yang akan terjadi pada janin, namun penelitan yang dilakukan terhadap manusia masih belum dilakukan. Akan tetapi perlu diingat, jika potensi manfaat atau keuntungan yang akan didapat lebih besar daripada potensi efek buruk yang akan diterima, maka kemungkinan obat ini akan tetap di anjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil. Dengan catatan harus tetap berada di dalam pengawasan dokter.
Interaksi Obat
- Akan mengakibatkan turunnya kadar plasma juga dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan jenis induser CYP3A4 seperti misalnya carbamazepine.
- Jika anda menggunakan obat aripi bersamaan dengan antikolinergik, maka dikhawatirkan dapat mengakibatkan gangguan terhadap regulasi suhu tubuh anda.
- Diketahui obat ini juga memiliki efek adiktif (efek candu) dengan suatu agen hipotensi.
- Jika anda mengkonsumsi obat jenis lorazepam dan atau obat-obatan jenis benzodiazepin, maka akan mengakibatkan meningkatnya efek sedative dan juga efek hipotensi ortotstaik.
- Dalam beberapa kasus juga diketahui dapat meningkatkan suatu depresi yang terjadi pada sistem saraf pusat apabila jika digunakan bersamaan dengan etanol.
- Jangan pernah mengkonsumsi alkohol maupun merokok jika menggunakan obat ini.