Aredia adalah obat yang digunakan untuk mengobati suatu kadar kalsium yang tinggi pada tubuh, serta digunakan untuk mengobati beberapa masalah yang terjadi pada tulang. Serta aredia juga berfungsi mengobati penyakit paget yang menyebabkan tulang menjadi tidak normal serta tulang akan menjadi lemah. Aredia masuk ke dalam obat jenis bifosfonat. Di bawah ini akan kami jelaskan beberapa informasi mengenai aredia termasuk efek samping yang mungkin ditimbulkan ketika anda menggunakannya.
Cara Kerja Obat
Mekanisme obat aredia yakni dengan melakukan suatu penghambatan terhadap pelepasan kalsium dari tulang dengan tujuan untuk menurunkan jumlah kalsium yang terdapat di dalam darah, dan juga akan mengurangi terjadinya resiko patah tulang.
Aturan Pakai Obat Aredia
- Di sarakan untuk mengkonsumsi obat ini secara injeksi atau secara suntikan selama kira – kira 2 jam sampai 24 jam.
- Disarankan untuk bertanya kepada dokter mengenai informasi yang lebih detail terkait aturan pakai obat ini.
- Adapun dosis yang dianjurkan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anda. Biasanya dokter sebelumnya akan meminta tes darah untuk mengetahui kondisi ginjal anda untuk setiap pengobatan dengan menggunakan aredia. Untuk dosis maksimal yang dianjurkan bagi orang dewasa yakni sebanyak 90 miligra dalam dosis tunggal.
- Jika obat ini ini digunakan di rumah, disarankan untuk sebelumnya mempelajari segala persiapan serta anjuran yang disarankan oleh dokter.
- Bagi pasien yang mengalami kondisi kalsium yang tinggi, dokter mungkin hanya akan memberi anda dosis aredia tunggal.
- Sementara bagi pasien yang dirawat kerena mengalami penyakit kanker tulang, dosis yang mungkin disarankan terhadap pasien yakni untuk setiap 3 sampai 4 minggu.
- Bagi pasien yang mengalami penyakit paget, mungkin anda akan menerima pengobatan ini dalam waktu kira – kira 3 hari. Bisa dijelaskan kepada ahli kesehatan mengenai informasi yang lebih detail.
- Perlu anda ketahui bahwa obat ini membutuhkan waktu kurang lebih seminggu agar anda dapat merasakan manfaatnya.
Cara Penyimpanan Obat Aredia
- Simpan obat ini pada tempat yang kering dan sejuk yang memiliki suhu ruangan.
- Jauhkan dari jangkauan anak – anak serta jauhkan dari paparan sinar matahari.
- Jangan menyimpan obat ini di tempat yang dekat dengan tempat makanan maupun tempat minuman.
- Selalu perhatikan isntruksi penyimpanan yang sudah tertera di kemasan obat aredia.
- Jangan membuang obat aredia ke wc atau saluran pembuangan lainnya kecuali jika mendapat anjuran langsung dari dokter. Sebaiknya anda bertanya kepada ahli kesehatan maupun pihak pembuangan limbah mengenai dimana seharunya anda membuang obat ini.
- Selalu periksa kondisi obat aredia sebelum anda menggunakannya.
- Untuk informasi yang lebih lengkap, anda bisa menanyakannya kepada dokter maupun pihak apoteker.
Dosis : Obat ini mengandung suatu zat aktif yang bernama Pamidronate Disodium.
Golongan : Obat ini tergolong ke dalam obat keras, dimana anda harus mendapatkan resep dari dokter jika ingin menggunakannya.
Peringatan dan Pencegahan
Di bawah ini beberapa hal yang harus anda perhatikan ketika memutuskan untuk mengkonsumsi obat aredia
- Beritahukan kepada dokter mengenai reaksi yang tidak biasa yang anda alami terhadap penggunaan obat aredia maupun terhadap penggunaan obat jenis lainnya. Reaksi yang dimaksud yakni seperti mengalami alergi.
- Di anjurkan untuk memberitahu dokter secara detail mengenai daftar obat yang sedang anda konsumsi, termasuk di dalamnya produk toko seperti vitamin dan juga suplemen herbal.
- Perlu anda ketahui bahwa efek yang ditimbulkan jika digunakan oleh anak – anak masih belum diketahui, untuk itu diharapkan anda sebaiknya berhati – hati jika memberikannya kepada anak – anak.
- Juga masih belum di temukan suatu studi khusu akan efek samping yang dapat di alami jika digunakan oleh orang tua. Akan tetapi, pasien lansia atau lanjut usia biasanya akan lebih sensitif jadi anda harus berhati – hati dan harus menyesuaikan takaran dosis obat ini sesuai dengan kondisi orang tua tersebut.
Efek Samping
Di bawah ini akan kami uraikan beberapa efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan obat aredia.
- Efek samping yang umum terjadi seperti pasien akan mengalami sakit muntah, mual, dan juga kemungkinan akan mengalami sakit kepala.
- Bisa juga mengakibatkan pasien mengalami demam tinggi, serta mengakibaktn rasa nyeri pada tulang dan atau nyeri pada sendi yang lumayan parah.
- Anda juga kemungkinan akan merasakan sensasi yang tidak biasa yang terjadi di area sekitar paha maupun di area sekitar pinggul.
- Dalam beberapa kasus juga bisa mengakibatkan ruam, serta pembengkakan di area wajah.
- Ketika anda mengkonsumsi obat ini, kemungkinan anda akan jarang buang air kecil atau bahkan tidak sama sekali.
- Mengakibatkan penglihatan anda menjadi kabur dan juga dapat mengganggu keseimbangan anda.
- Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, maka kemungkinan pasien akan mengalami resiko terkena penyakit ginjal.
- Bisa juga dapat menyebabkan kejang, detak jantung yang tidak merata, dehihdrasi, dan juga akan mengakibatkan anda mengalami cepat lelah.
- Obat ini juga diketahui akan mengakibatkan nafsu makan berkurang, sembelit atau konstipasi, serta akan ada benjolan keras di kulit, di area sekitar jarum suntik.
Perlu anda ketahui bahwa tidak semua orang akan mengalami efek samping yang sama seperti yang telah disebutkan di atas. Hal ini tergantung pada tingkat kekebalan tubuh seseorang serta dipengaruhi juga oleh faktor usia. Kemungkinan juga masih ada efek samping lainnya yang mungkin lebih parah.
Interaksi Obat
- Perlu anda cermati bahwa interaksi obat akan mempengaruhi kinerja dari obat aredia serta juga dapat meningtkan terjadinya efek samping yang mungkin lebih parah.
- Di sarankan untuk menyimpan daftar nama obat yang sedang anda konsumsi, termasuk di dalamnya vitamin dan suplemen herbal yang sedang anda konsumsi.
- Jangan pernah memulai, menghentikan secara tiba – tiba penggunaan obat ini tanpa sebelumnya mendapat persetujuan pihak medis.
- Biasanya dokter akan mengurangi dosis untuk disesuaikan dengan kondisi anda. Hal ini bertujuan agar anda terhindar dari interaksi yang disebabkan oleh obat ini.
Keamanan Obat Untuk Ibu Hamil
Seperti yang telah dijelaskan oleh FDA (badan obat dan makanan dari amerika serikat), bahwa belum ada studi atau penelitan yang memadahi mengenai kemungkinan terjadinya resiko ketika digunakan oleh ibu hamil. Tapi bukan berarti anda bisa meremehkannya. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai manfaat dan resiko yang mungkin akan anda dapatkan ketika memutuskan menggunakan obat aredia. Menurut FDA, aredia termasuk ke dalam golongan D yakni kemungkinaan ada bukti positif mengenai resiko yang akan di alami pasien.
Keamaan Jika Di Konsumsi Dengan Alkohol
Hampir semua atau bahkan semua jenis dan merk obat akan berpengaruh jika dikonsumsi oleh pasien yang merupakan pecandu alkohol maupun pasien perokok. Untuk itu sebaiknya hindari penggunaan obat ini karena hanya akan semakin meningkatkan resiko yang semakin parah.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Takaran dosis yang tepat sesuai anjuran dokter akan memperngaruhi tingkat keberhasilan atau manfaat yang akan anda peroleh, karena dokter akan menyesuaikan dosisnya dengan kondisi dan kebutuhan anda. Dan tidak semua orang akan mengalami efek samping maupun interaksi obat yang sama antara yang satu dengan yang lainnya, maka dari itu jangan pernah bosan untuk bertanya kepada dokter untuk mendapatkan arahan dan anjuran yang terbaik. Semoga bermanfaat.