Anexin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan beberapa informasi berkaitan dengan obat Anexin, seperti fungsi obat, cara kerja, dosis serta efek samping yang mungkin ditimbulkan. Obat ini hampir sama seperti obat Setraline yang digunakan untuk membantu menyembuhkan serangan panik, depresi, dll. Berikut ini beberapa hal yang berkaitan dengan obat anexin.

Fungsi Obat

Fungsi obat Anexin yaitu membantu mengobati penyakit seperti depresi, gangguan obsesif kompulsif, trauma, kelainan kegelisahan sosial (fobia sosial), serta bisa digunakan untuk mengobati suatu bentuk parah dari sindrom pramenstruasi (premenstrual dysphoric disorder). Selain fungsi yang disebutkan diatas, obat Anexin juga ampuh untuk membantu meningkatkan mood, tidur, nafsu makan, serta dapat mengembaikan minat anda dalam kegiatan sehari-hari.

Obat ini juga diketahui bisa menurunkan rasa takut, kecemasan, pikiran yang tidak diinginkan, dan sejumlah serangan panik lainnya. Obat ini juga bisa digunakan untuk bisa menghambat suatu dorongan untuk melaksanakan tugas-tugas berulang, seperti melakukan penghitungan, mencuci tangan, atau juga memeriksa yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Dibawah ini merupakan informasi seputar komposisi obat Anexin

  • Kandungan : Setiap kemasan Anexin mengandung zat Setraline HCL sebanyak kurang lebih 50 mg.
  • Golongan : Obat ini termasuk ke dalam golongan obat keras (tidak diperjualbelikan secara bebas) dimana anda harus mendapat resep dari dokter jika ingin mendapatkan obat ini.
  • Produsen : PT. Sanbe Farma
  • Harga : Rp. 270.000 per boks (harga bisa berubah tergantung daerah masing-masing)

Cara Kerja

Anexin juga diketahui seperti serotonin reuptake inhibitor (SSRI) yang mana akan bekerja dengan cara membantu memulangkan keseimbangan zat alami tertentu (serotonin) yang berada di otak.

Cara Penggunaan

Hal yang perlu anda lakukan pertama kali yaitu membaca panduan obat dan atau baca laflet informasi pasien yang telah disediakan oleh apotker (jika ada). Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi kepada dokter jika anda memiliki pertanyaan atau keluhan.

Konsumsi obat ini seperti yang telah dianjurkan dokter, biasanya dikonsumsi sehari sekali pada waktu pagi maupun sore hari. Bentuk tablet obat ini juga bisa digunakan dengan atau tanpa makanan. Adapun untuk bentuk kapsul dianjurkan untuk mengkonsumsinya dengan makanan setelah makan pagi ataupun ketika anda selesai makan malam. Jika Anda mengkonsumsi anexin untuk masalah pramenstruasi, kemungkinan dokter akan menyarankan anda agar mengkonsumsi obat ini setiap hari pada tiap bulan atau bisa juga hanya disarankan selama 2 minggu sebelum dan sampai awal periode anda.

Dosis

Dosis orang dewas bagi penderita depresi dan juga bagi penderita bsesif kompulsif disorder :

  • Dosis awal diberikan sebanyak kurang lebih 50 mg oral sehari sekali.
  • Peningkatan dosis 50 mg tidak boleh lebih sering dari mingguan akan tetap maksimal 200 mg sekali sehari.

Dosis orang dewasa bagi penderita panic disorder, post traumatic stress disorder, serta penderita Anxiety Disorder Sosial:

  • Diberikan sebanyak 25 mg secara oral sekali sehari. Adapun setelah penggunaan satu minggu, dosis dapat ditingkatkan sampai 50 mg sekali sehari.
  • Maksimal dosis yang boleh diberikan sebanyak 200 mg.

Dosis orang dewas bagi penderita premenstrual dysphoric disorder:

  • Dosis awal yaitu sebesar 50 mg, diberikan secara oral sekali sehari, baik untuk seluruh siklus menstruasi ataupun terbatas pada fase luteal dari siklus menstruasi (hal ini tergantung hasil analisa dokter).
  • Bagi pasien yang tidak mengalami reaksi apapun terhadap penggunaan sebesar 50 mg, boleh ditingkatkan (kenaikan 50 mg per siklus menstruasi) hingga mencapai 150 mg per hari selama siklus menstruasi ataupun bisa juga diberikan sebanyak 100 mg selama fase luteal dari siklus menstruasi.

Adapun dosis yang diberikan kepada anak masih belum ada penjelasan karena belum adanya keamanan dari obat ini jika digunakan kepada anak yang berusia kurang dari 18 tahun. 

Efek Samping

Adapun efek samping yang mungkin ditimbulkan selama penggunaan obat ini antara lain:

  • Anexin akan mengakibatkan pengguna obat ini mengalami penyakit muntah, mual, serta nyeri perut, gata-gatal, sulit bernapas, serta dapat menyebabkan pasien mengalami pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, maupun tenggorokan. Dalam kasus yang lebih parah, bisa menyebabkan pingsan.
  • Efek lain yang bisa ditimbulkan yaitu perubahan suasana hati atau perilaku, kecemasan, dan sulit tidur.
  • Jika pasien merasa impulsif, maka ia akan mudah marah, gelisah, mudah tersinggung, hiperaktif secara mental maupun fisik, atau bahkan memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
  • Pada kasus yang lebih parah, pasien akan mengalami kaku pada otot (rigid), demam tinggi, detak jantung menjadi lebih cepat. Segeralah untuk menghubungi dokter guna mendapatkan penanganan medis demi menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan anda.

Peringatan dan Pencegahan

Bebeberapa hal yang harus dipertimbangkan jika mengkonsumsi obat Anexin:

  • Obat ini kemungkinan bisa mengakibatkan alergi ataupun menyebabkan reaksi yang tidak biasa lainnya. Selalu konsultasikan kepada dokter anda untuk menghindarkan anda dari resiko yang tidak diinginkan. Adapun untuk obat non-resep, baca baik-baik petunjuk yang ada pada label maupun paket bahan.
  • Belum adanya studi yang menunjukkan akan amannya obat ini jika dikonsumsi oleh anak-anak. Akan tetapi anda harus tetap waspada jika memberikannya kepada anak yang berusia kurang dari 6 tahun.
  • Belum adanya studi yang memadahi yang dapat dijadukan dasar akan masalah geriatri-spesifik yang ditunjukkan dimana hal ini dapat membatasi penggunaan Anexin terhadap orang lanjut usia (lansia). Namun hal yang perlu dicermati bahwa pasien lansia akan lebih sensitif terhadap efek samping obat ini dibandingkan orang dewasa, jadi perlu adanya pengawasan yang cermat dari dokter.

Interaksi Obat

Pada dasarnya, interaksi dari suatu obat dapat mengubah kinerja dari obat tersebut atau bahkan malah meningkatkan resiko yang serius yang ditimbulkan. Meskipun terdapat beberapa merk obat yang tidak bisa dikonsumsi secara bersama-sama, namun terdapat juga jenis obat yang masih diperbolehkan untuk dikonsumsi bersama sekalipun memungkinkan terjadinya interaksi. Pada kasus ini, biasanya dokter akan mengganti dosisnya ataupun melakukan hal-hal lain yang dapat mencegah efek yang ditimbulkan. Obat ini juga akan mengakibatkan interaksi jika pasien merupakan pengkonsumsi alkohol ataupun tembakau.

Gejala Overdosis

Gejala overdosis yang mungkin dapat terjadi antara lain:

  • Kelelahan yang berlebih
  • Pusing
  • Kejang
  • Pasien mengalami halusinasi, yakni mendengar suara-suara atau melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada
  • Syncope atau Pingsan
  • Rambut rontok

Anexin Untuk Ibu Hamil

Seperti yang disampaikan oleh FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan asal Amerika Serikat, bahwa masih belum adanya temuan yang menunjukkan akan resiko penggunaan obat ini terhadap ibu hamil maupun ibu menyusui. Penting untuk selalu berkomunakasi kepada dokter agar dokter dapat mempertimbangkan kemungkinan manfaat maupun resiko yang didapat selama mengkonsumsi obat ini.

Dibawah ini kami jelaskan kategori resiko untuk ibu hamil berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh FDA:

  • Golongan A: Tidak beresiko
  • Golongan B: Tidak adanya resiko pada beberapa penelitian
  • Golongan C: Mungkin akan menyebabkan resiko
  • Golongan D: Terdapat suatu bukti positif akan munculnya resiko
  • Golongan X: Akan mengakibatkan kontraindikasi
  • Golongan N: Belum diketahui mengenai adanya resiko 

Sementara itu, obat Anexin termasuk ke dalam golongan C, yakni kemungkinan adanya resiko yang akan didapat oleh ibu hamil. Jadi penting bagi anda untuk memperhatikan baik-baik saran dari dokter.

Cara Penyimpanan

  • Simpan obat ini ditempat yang kering, sejuk, dan bersih
  • Jauhkan dari sinar matahari
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan (jika punya)
  • Jika anda tidak sengaja merobek kemasannya, maka segera bungkus dengan plastik higenis guna menghindarkan dari terkontaminasi zat berbahaya.
  • Disarankan untuk tidak menyatukan obat ini dengan obat jenis lain agar memudahkan anda mencarinya ketika tiba-tiba membutuhkannya

Demikian informasi yang bisa kami sampaikan. Penting diperhatikan bahwa pemberian dosis yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh akan membantu meningkatkan keefektifan dari obat ini. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn