Acifar – Obat Apa – Fungsi Obat – Dosis Dan Efek Samping – Kontraindikasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Acifar atau Acyclovir adalah  sejenis obat antivirus yang dapat digunakan untuk meneyembukan atau memulihkan infeksi yang disebabkan oleh virus. Obat ini juga bisa mengobati atau menyembuhkan luka maupun benjolan-benjolan yang berisi cairan di sekitar wilayah mulut yang biasanya disebabkan oleh virus herpes zoster, virus herpes simplek dan cacar air. Obat ini hanya dapat dibeli dengan resep dokter untuk membantu mengobati terjadinya infeksi virus.

Obat Acifar dapat menghambat sintesis DNA dan replikasi virus, seperti virus varricela zoster dan herpes simplex genital dan oral. Obat ini dikenal ampuh dalam melawan virus herpes. Pada dasarnya, Acifar tidak dapat membasmi virus yang ada pada tubuh sepenuhnya dari tubuh. Obat ini hanya untuk mencegah penyebaran serta perkembangan infeksi virus.  Salah satu kelebihan Obat Acifar ini adalah dapat memulihkan dan menyembuhkan luka serta benjolan yang ada dengan lebih efektif dan cepat, kemudian mencegah adanya luka atau benjolan yang baru, serta dapat mengurangi rasa sakit dan gatal.

Selain itu, bagi orang yang dengan sistem kekebalan lemah, obat ini berguna untuk mengurangi risiko virus menyebar ke seluruh bagian tubuh yang lain yang nantinya dapat menyebabkan infeksi serius.  Ada beberapa bentuk untuk Obat Acifar ini. Bentuk obatnya ada yang berbentuk serbuk untuk dilarutkan, cairan, kapsul, tablet dan suspensi.

Indikasi

Kegunaan Acifar (acyclovir) adalah untuk hal-hal berikut :

  • Mengobati Herpes Simplek

Herpes simplek adalah virus yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit herpes berupa luka melepuh di sekitar bibir “cold sore” (oral) dan alat vital (genital).

  • Mengobati Herpes Zoster

Herpes zoster merupakan penyakit yang sering menyerang manula. Herpes sendiri disebabkan oleh virus yang bernama varisella. Orang yang memiliki usia di atas 50 tahun memliki resiko untuk terkena penyakit ini. Virus varisella ini sebenarnya merupakan virus yang menyebabkan cacar air, meski penyakit cacar air telah sembuh bukan berarti virus itu telah hilang atau lenyap di dalam tubuh anda.

  • Mengobati Herpes Genital

Herpes genital adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada alat kelamin dan bisa menyebabkan penularan baik pada wanita maupun pria. Herpes genital merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS) karena biasanya penularan terjadi akibat atau melalui hubungan seksual. Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplek atau sering disebut dengan HSV. Dalam kondisi aktif, virus ini akan berkembang dan bergerak di antara sel-sel saraf. Virus herpes simplek bisa memasuki tubuh manusia melalui berbagai membran mukosa. Membran mukosa merupakan jaringan lunak yang basah yang melapisi bagian terbuka dari tubuh manusia. Membran mukosa bisa kita jumpai pada beberapa jaringan tubuh kita, seperti pada dinding mulut, bagian dalam kelopak mata, di dalam telinga, di dalam saluran urin, dan juga pada dinding vagina dan anus.

  • Sebagai terapi pencegahan (profilaksis) kambuhnya herpes simplek pada pasien.

Profilaksis adalah prosedur kesehatan masyarakat untuk mencegah dibandingkan mengobati penyakit. Ukuran profilastik terbagi menjadi dua, yaitu pertama profilaksis utama untuk mencegah perkembangan penyakit dan yang kedua adalah ketika penyakit sudah berkembang dan pasien terlindungi melawan proses yang semakin memburuk.

  • Mengobati infeksi cacar (varicella).

Cacar air adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Cacar air akan menyebabkan timbulnya benjolan yang berisi air pada seluruh tubuh, gatal dan kulit yang kemerahan. Penyakit ini akan mudah menular kepada orang yang belum terkena cacar air dan sudah mendapatkan vaksin, cacar air adalah salah satu jenis penyakit menular yang sangat cepat, terutama pada anak. Biasanya penyakit ini akan muncul pada anak-anak hingga remaja dan jarang ditemukan pada orang tua. Biasanya cacar air tidak menyebabkan komplikasi dan bisa disembuhkan dengan rawat jalan.

Dosis & Cara Penggunaan

Acifar yang mengandung Acyclovir merupakan Obat yang termasuk ke dalam Golongan Obat Keras, sehingga pembelian Acifar harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Acifar harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan karena dosis penggunaan Acifar berbeda-beda dan juga tergantung berat dan ringan nya penyakit yang diderita.

Untuk Acifar dalam bentuk tablet,  dapat diminum sebelum maupun sesudah makan untuk mengurangi kemungkinan nyeri atau perut tidak nyaman. Untuk hasil yang maksimal, Acifar tablet diminum setiap hari dan diusahkan dalam waktu yang sama setiap harinya. Jika tidak sengaja lupa meminum Acifar tablet, disarankan untuk segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengganti dosis yang terlewat dengan menggandakan dosis pada jadwal berikutnya.

Selama konsumsi obat ini, sangat dianjurkan untuk memperbanyak asupan air putih sehingga tidak mengalami dehidrasi ketika mengonsumsi Acifar. Sedangkan untuk versi krim, Oleskan krim ini pada bagian tubuh yang terkena penyakit sebanyak  lima kali dalam sehari setiap empat jam tanpa dosis malam. Biasanya oleskan selama lima hari atau jika diperlukan bisa dilanjutkan sampai sepuluh hari. berikut data lebih lengkap di bawah ini:

  1. Pengobatan Herpes simplek yang bukan genital
  • Untuk Anak yang berusia 1 bulan hingga 2 tahun, pemberian dosisinya dengan Acyclovir 100 mg dalam 5 kali sehari selama 5 hari. (dapat ditambah lebih jika tidak ada perbaikan, dosis bisa dinaikan untuk pasien dengan imunokompromise atau gangguan penyerapan)
  • Untuk Anak yang berusia di atas 2 tahun dan untuk dewasa : pemberian dosisisnya 200 mg dalam 5 kali sehari selama 5 hari.

      2. Pengobatan Herpes simplek genital

  • Pemberian dosisinya dengan Acyclovir 200 mg dalam 5 kali sehari atau dengan Acyclovir 400 mg dalam 3 kali sehari selama 5 hari.
  • Untuk Pasien imunokompromise atau pengidap HIV, pemberian dosisinya dengan Acyclovir 400 mg dalam 5 kali sehari selama 7 sampai 10 hari pada infeksi pertama. kemudian Acyclovir 400 mg dalam 3 kali sehari selama 5 sampai 10 hari untuk infeksinya kambuh.

      3. Herpes simpleks, pencegahan kambuhan

  • Pemberian dosisinya dengan Acyclovir 200 mg dalam 4 kali sehari atau dengan Acyclovir 400 mg dalam 2 kali sehari.  Dosis dapat diturunkan sampai 200mg dalam 2-3 kali sehari.
  • Dosis juga dapat dinaikan sampai 400mg dalam 3 kali sehari, kalau penyakit muncul saat terapi. Setiap 6 sampai 12 bulan, terapi dihentikan untuk dilakukan penilaian kembali.

     4. Herpes simpleks, pencegahan pada pasien imunokompromise

  • Pemeberian dosisinya dengan Acyclovir 200 sampai 400 mg dalam 4 kali sehari.
  • Pemeberian dosisi untuk Anak dibawah 2 tahun dengan Acyclovir 100 sampai 200 mg dalam 4 kali sehari

      5. Varicella dan Herpes Zoster

  • Pemberian dosis untuk Anak 1 bulan sampai 12 tahun ialah dengan Acyclovir 20mg/kg (maksimal 800 mg) dalam 4 kali sehari selama 5 hari.
  • Pemeberian dosis untuk orang dewasa dengan Acyclovir 800 mg dalam 5 kali sehari selama 7 hari.
  • Salep Acyclovir 5% dioleskan pada daerah cacar sebanyak 5 kali sehari sampe kering

Kontraindikasi

  • Hipersensitif atau alergi terhadap antibiotik Asyclovir
  • Penderita gangguan fungsi ginjal
  • Lansia dengan kelainan bersihan kreatinin
  • Ibu hamil

Efek Samping Acifar

Efek samping Acifar terhadap setiap pasien akan selalu berbeda-beda. Memang efek sampingnya biasanya jarang dialami, akan tetapi tetap saja Acifar berisiko mengakibatkan bahaya yang tidak diinginkan. Efek samping yang ditimbulkan pada Acifar antara lain:

  1. Kulit terasa lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjauhi paparan terik matahari. Untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet, bisa dengan menggunakan tabir surya.
  2. Rasa kantuk
  3. Tubuh terasa kelelahan
  4. Ruam yang sangat gatal
  5. Demam
  6. Pusing atau sakit kepala
  7. Kembung
  8. Mual
  9. Sakit perut
  10. Diare
  11. Gatal
  12. Pembengkakan
  13. Menurunnya produksi air seni
  14. Kejang
  15. Perdarahan atau memar tidak normal
  16. Halusinasi
  17. Gelisah
  18. Angioedema

Kalau berbagai efek samping tersebut terjadi secara berkepanjangan atau terjadi reaksi alergi, sangat dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn