Fungsi hati dapat terganggu apabila kedapati hal-hal yang menyebabkan terganggunya kerja hati seperti infeksi yang disebabkan oleh virus jenis penyakit hepatitis, bakteri, adanya tumpukan lemak berlebih, hingga tumor dan cedera.
Fungsi hati yang terganggu dibagi menjadi dua, yaitu gangguan fungsional dan gangguan struktural.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui adanya gangguan fungsional adalah dengan menggunakan pemeriksaan darah pada pasien untuk menilai fungsi sintesis, eksresi, detoksifikasi dan keutuhan sel-sel hati manusia.
Sedangkan gangguan fungsional yang umumnya terjadi seperti yang disebabkan oleh tumor, nanah atau batu yang berada di dalam hati.
Berikut ini penjelasan mengenai gejala fungsi hati terganggu yang sering dirasakan penderitanya:
1. Kadar Bilirubin didalam Tubuh Meningkat
Normalnya kadar bilirubin didalam darah 0,1 – 1,1 mg/dl. Lebih dari itu maka bisa dikatakan bilirubin mengalami peningkatan dan tampak pada mata yang menguning.
Selain pada mata, kulit juga bisa menguning akibat kadar bilirubin didalam darah sudah sangat meninggi dan membuat penimbunan di jaringan kulit hingga menyebabkan warna kulit menjadi kekuning-kuningan.
2. Meningkatnya Waktu Protrombin
Waktu protrombin adalah suatu ukuran kecepatan pada saat protrombin didalam tubuh mengalami perubahan menjadi trombin.
Ketika salah satu fungsi organ hati manusia sebagai sintesis pada proses pembekuan darah mengalami hambatan akibat kerusakan yang dialami oleh sel-sel hati terganggu, sehingga waktu protrombin menjadi meningkat. Hal ini dialami pada penyakit hepatitis dan sirosis.
Pada umumnya gejala yang ditimbulkan seperti kehilangan nafsu makan, bagian telapak tangan memerah, mudah merasa lelah, anemia dan mengalami gangguan pencernaan.
3. Meningkatnya Kadar Antibodi
Antibodi merupakan biomolekul dari dalam tubuh yang tersusun atas protein. Antibodi adalah suatu sistem didalam tubuh yang berperan untuk melindungi tubuh dari beragam penyakit dan antigen yang tidak diinginkan oleh tubuh. Tubuh memerlukan pembentukan antibodi untuk menangkal antigen sekitar 10 – 14 hari.
4. Gangguan Penyimpanan Darah
Ketika hati yang berfungsi untuk menyimpan darah terganggu akan memunculkan gejala seperti gangguan penglihatan, tangan kehilangan daya pegangan, berjalan tidak stabil, pendarahan dan gangguan haid.
5. Pengaturan Tendon
Terdapat dua gejala gangguan fungsi hati terkait dengan pengaturan tendon. Pertama, keluhan ringan seperti baal pada bagian tangan dan kaki, gemetar, dan lidah yang juga terasa baal. Kedua, keluhan berat seperti kejang pada bagian tangan dan kaki, atau bahkan terjadi episthotonus yaitu kejang yang menyebabkan keseluruhan batang badan melengkung ke belakang.
6. Gangguan Fungsi Mata
Gejalanya seperti mata tersumbat, kelopak mata terasa kering dan penglihatan kabur disertai gejala buta senja atau buta ayam (nyetalopia) yang diakibatkan karena kadar darah didalam tubuh berkurang.
7. Gangguan Sistem Saraf Autonom
Gejala fungsi hati terganggu lainnya mulai menyebar ke sistem saraf autonom yang berfungsi untuk pengaturan gerakan tak sadar pada anggota tubuh tertentu dan menguasai penyebaran energi yang memerlukan kegiatan-kegiatan terkait emosional, hingga menimbulkan gejala seperti depresi, mudah marah, terasa ada gumpalan menyumbat tenggorokan, perut dibagian atas terasa nyeri, serta dada terasa penuh.
8. Mengalami Perlemakan Hati
Terjadinya penumpukan lemak di dalam organ hati atau disebut juga fatty liver, dapat mempengaruhi kerja hati dan menjadi salah satu faktor terjadinya gejala fungsi hati terganggu apabila lemak yang menimbun terlalu banyak, bahkan lebih banyak dari berat organ hati itu sendiri. Biasanya gejala hati berlemak ini tidak mengalami keluhan bagi penderitanya, namun dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa disadari akan menimbulkan bahaya fatty liver.
9. Penyumbatan Saluran Empedu
Dalam proses eksresi, hati berfungsi mengeluarkan cairan empedu melalui saluran empedu menuju usus. Salah satu gejala yang umumnya terjadi, pada saat kandung empedu tidak dapat memproses cairan dengan baik, akibatnya terjadi pengkristalan. Jika kristal ini ikut keluar dari kandung empedu, maka akan terjadi penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini juga berpengaruh pada fungsi empedu itu sendiri.
10. Terjadi Kerusakan Jaringan
Didalam jaringan hati terdapat sel-sel yang berfungsi untuk menyaring bakteri atau virus yang berbahaya. Jika jaringan hati mengalami kerusakan, maka akan menimbulkan peradangan dan mengakibatkan komplikasi. Gejala ini juga bisa menimbulkan penderitanya mengalami fibrosis hati jika mengalami peradangan secara berekelanjutan hingga kondisinya menjadi kronis.
Demikianlah Gejala Fungsi Hati Terganggu yang dapat menyebar ke seluruh tubuh hingga menimbulkan komplikasi. Apabila Anda mendapati beberapa gejala seperti yang sudah dijelaskan diatas, segera periksakan diri ke dokter agar cepat mendapatkan penanganan dan pengobatan.