Leukimia, tentunya penyakit ini sudah hampir seminggu belakangan menjadi bahan perbincangan. Terdapat perbedaan leukositosis dan leukimia, meskipun keduanya menyerang sel darah putih. Penyakit ini diketahui saat ini diidap oleh Mantan Ibu Negara dan salah satu anak dari publik figur terkenal di Indonesia. Kanker darah yang menyerang sel darah putih ini memang sudah seringkali kita dengar.
Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan, tidak ada batasan usia siapa saja yang bisa mengidap penyakit ini. Untuk mendiagnosis penyakit kanker darah termasuk leukimia sendiri tidak mudah dilakukan, tanda-tanda leukimia dini cukup sulit diidentifikasi.
Tenaga medis seperti dokter dan juga laboratorium sangat diperlukan untuk menentukan apakah suatu gejala kanker darah benar-benar mengarah kepada penyakit tersebut.
Yang menjadi pertanyaan bagi sebagian besar pembaca saat ini mungkin kepada penyebab leukimia itu sendiri? Apa yang menjadi pemicu penyakit yang berbahaya ini?
Tim dokter darah kali ini akan mengulas lebih lengkap tentang penyebab leukimia. Hal ini kami tujukan agar pembaca dapat mengetahui dan menghindari hal-hal yang diindikasikan sebagai penyebab leukimia.
Penyebab Leukimia
Tidak ada satu hal yang pasti menjadi penyebab leukimia, namun penelitian selama bertahun-tahun menyimpulkan bahwa beberapa hal berikut merupakan pemicunya.
1. Radiasi
Berbagai penelitian telah memaparkan bahwa radiasi sangat berpengaruh terhadap perkembangan sel kanker. Meskipun dalam paparan rendah namun masih tetap dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukimia. Apalagi jika terkena paparan radiasi dalam jumlah masif dan jangka waktu yang lama. Tentu risikonya akan semakin besar.
Mungkin beberapa dari pembaca pernah mendengar bahwa wanita hamil sangat tidak disarankan untuk melakukan pemeriksaan sinar X atau rontgen. Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko janin terkena dampak radiasi kedua alat tersebut termasuk risiko terkena leukimia.
Atau mungkin anda pernah melihat efek dari bencana reaktor nuklir bagi masyarakat sekitar bahkan hingga beberapa generasi yang menyebabkan mereka terkena kanker termasuk kanker darah atau leukimia.
2. Gaya hidup dan pola makan
Gaya hidup sangat berpengaruh terhadap peningkatan risiko kanker darah yang dialami seseorang. Kebiasaan merokok, minum-minuman keras dan juga pola makan yang tidak sehat sangat berpengaruh terhadap risiko terserang penyakit termasuk leukimia.
Rokok sudah diketahui memiliki kandungan zat adiktif yang berbahaya bagi tubuh. Terdapat zat karsinogen yang dapat memicu kanker dalam setiap batang rokok. Minum kopi yang berlebihan ternyata juga dapat menjadi pemicu kanker. Meskipun terdapat cara mengobati kanker darah namun tidak ada salahnya jika kita memperbaiki gaya hidup dan pola makan sejak dini agar terhindar dari penyakit ini.
3. Paparan zat kimia
Beberapa orang yang menderita penyakit dan harus menerima pengobatan kimia maka risiko terserang penyakit leukimia akan meningkat. Contoh zat kimia yang berbahaya dan memicu kanker darah adalah radon, partikel alpha yang dipancarkan oleh radon berpotensi menyebabkan kanker leukimia.
Benzena juga merupaka salah satu zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Senyawa kimia organik dengan nama lain benzon yang terdapat dalam bensi ini juga bisa anda temukan di plastik, karet buatan, tinta printer, atau pewarna rambut dan zat ini bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
4. Faktor keturunan atau genetik
Seseorang dengan riwayat keluarga yang mengidap kanker darah juga dapat meningkatkan risiko mereka mengidap penyakit serupa. Selain itu penyakit yang berhubungan dengan kelainan genetik seperti down syndrome atau kelainan sistem imun juga memperbesar risiko seseorang terserang leukimia.
Namun di berbagai kasus orang dengan risiko tinggi di atas banyak ditemui tidak mengalami leukimia sedangkan orang yang dianggap sudah melakukan gaya hidup sehat dan sebagainya malah memiliki risiko tersebut. Kami menyarankan untuk selalu rutin melakukan medical check up sehingga anda dapat menghindari leukimia maupun penyebab kanker darah.