Ani Yudhoyono Dapatkan Donor Sumsum Tulang Belakang, Bagaimana Cara Kerja Transplantasinya?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Ani Yudhoyono Dapatkan Donor Sumsum Tulang Belakang, Bagaimana Cara Kerja Transplantasinya?
(photo/instagram/aniyudhoyono)

Beberapa waktu terakhir terdengar kabar tak mengenakkan dari Ani Yudhoyono yang dilaporkan mengidap kanker darah dan harus menjalani perawatan di Singapura. Kini kabar baik telah datang, yakni sudah ada donor sumsum tulang belakang yang dinyatakan cocok dalam menangani kasus kanker darah istri SBY ini.

Adik Ibu Ani sendirilah yang menjadi pendonor sumsum tulang belakang, yaitu Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan rupanya memang cocok, menurut Jansen Sitindaon, sang Ketua DPP Partai Demokrat dilansir dari laman detikNews. Setelah adanya kecocokan dari donor sumsum tulang sehat, prosedur transplantasi pun baru bisa dilakukan dan ibu Ani akan menempuh tindakan medis ini.

Meski belum akan dilakukan dalam waktu dekat, dengan adanya kecocokan donor sumsum tulang belakang tersebut, maka persiapan tindakan transplantasi sudah bisa dilaksanakan segera. Transplantasi sumsum  tulang sendiri adalah suatu tindakan pengambilan darah periferal atau sel-sel punca dari sumsum tulang, kemudian melalui proses penyaringan sebelum akhirnya dikembalikan kepada orang lain atau malah orang yang sama.

Intinya, transplantasi sumsum tulang belakang adalah sebagai proses penggantian sel-sel punca yang sudah lagi tak sehat alias sel-sel yang tak diproduksi lagi dengan sel-sel yang sehat. Menurut situs Verywell Health dilansir dari Detik Health, inilah dua jenis transplantasi sumsum tulang belakang yang perlu kita pahami:

  • Transplantasi Alogenik

Jenis transplantasi ini biasanya dilakukan ketika sang pendonor memiliki relasi dengan kita, khususnya masih keluarga kandung. Tentu saja sebelumnya perlu adanya tindakan tes darah agar kecocokan donor dan penerima donor bisa diperiksa. Kata ‘alo’ sendiri pada alogenik memiliki makna ‘lainnya’, sehingga artinya sel punca diambil dari pendonor yang punya genetik dengan kita.

Meski begitu, kemungkinan kesesuaian hanya sebesar 25-30 persen saja sehingga kalau dari anggota keluarga belum ada yang sesuai, sel punca yang berasal dari orang lain tapi tingkat kesesuaiannya tinggi akan sangat bisa menolong. Untuk tindakan jenis transplantasi sumsum tulang ini, caranya berbeda-beda.

Diketahui ada tiga langkah dalam mendapatkan sel-sel punca, yaitu lewat donor darah apheresis, pengambilan langsung dari sumsum tulang, atau juga bisa dari darah tali pusat bayi yang baru saja lahir. Untuk hasil terbaik bagi pihak pendonor dan penerima, pada umumnya transplantasi alogenik yang dilaksanakan adalah melalui donor darah apheresis.

Jika pakai metode melalui donor darah apheresis, biasanya ahli medis akan memberikan obat khusus bagi para pendonor selama beberapa hari yang efeknya akan memicu keluarnya sel-sel punca dari sumsum tulang. Setelah keluar, maka sel-sel punca ini bakal menuju aliran darah di mana sehabis itu pengambilan darah baru bisa diambil untuk mengumpulkan sel-sel punca, tapi dengan penyambungan ke mesin.

  • Transplantasi Autologus

Jika jenis transplantasi sebelumnya dilakukan dengan adanya dua pihak, pendonor dan penerima donor yang berbeda, pada transplantasi autologus penerima dan pendonor adalah orang yang sama. Jadi, akan ada proses pembekuan sel-sel punca dari tubuh penderita kanker darah setelah sel-sel tersebut berhasil diambil.

Prosedur dilanjutkan dengan pasien menjalani kemoterapi yang berdosis tinggi lalu lanjut dengan proses infusi dari sel-sel punca yang sudah melalui tahap pencairan. Produksi sel-sel darah sehat dapat terjadi ketika sel-sel tersebut kembali ke sumsum tulang belakang dan pada akhirnya menjadi penolong bagi pasien itu sendiri untuk pulih.

Umumnya, jenis transplantasi ini bertujuan menangani limfoma, leukemia, serta multiple myeloma. Pada penderita kanker darah leukemia, karena kanker sudah menggerogoti sumsum tulang biasanya sumsum tulang harus diangkat lebih dulu sebelum prosedur pelaksanaan transplantasi bisa dimulai.

Intinya, transplantasi sel punca atau sumsum tulang belakang bagi pasien kanker darah mampu menolong dalam membuat remisi kanker. Dengan begitu, tanda keberadaan kanker pun bisa dihilangkan yang bahkan biasanya tindakan medis ini malah dianggap lebih mudah sekaligus menjadikan pasien lebih cepat pulih.

fbWhatsappTwitterLinkedIn