Menyusui di Atas Usia 40 Tahun? Pahami 4 Hal Berikut Ini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah melahirkan, secara alami payudara akan menghasilkan ASI atau Air Susu Ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang dilahirkan. Namun bagi wanita yang sudah berusia 40 tahun ke atas, tidak semuanya dapat menghasilkan ASI dengan lancar.

Apalagi, di usia tua yang kondisi tubuhnya tidak lagi sebugar saat masih muda. Seperti halnya Nur Asia yang merupakan istri dari cawapres Sandiaga Uno, yang sempat mengalami masalah produksi ASI ketika menyusui anak bungsunya di usia 42 tahun. Dibutuhkan pemahaman dan perhatian lebih agar dapat menyusui dengan lancar meski sudah berusia lebih dari 40 tahun, seperti halnya berikut ini.

  1. Pemenuhan Nutrisi

Saat menyusui, ibu membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak agar ASI menjadi berkualitas dan berlimpah. Apalagi jika sudah tua, maka pemenuhan nutrisi menjadi poin penting yang harus sangat diperhatikan. Tubuh yang semakin lemah seiring bertambahnya usia ditambah kondisi yang sedang menyusui, menuntut sang ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan kandungan kalori dan gizi yang lebih besar daripada sebelumnya. Hal ini juga bertujuan untuk mencegah anemia yang dapat mengganggu kesehatan sang ibu.

2. Istirahat yang Cukup

Memang hal yang lumrah terjadi saat seorang wanita sedang dalam masa menyusui akan sering terjaga di malam hari. Tentunya menyusui di tengah malam akan membuat ibu kekurangan waktu istirahat dan berdampak pada produksi ASI. Apalagi jika usia sudah tidak lagi muda, maka begadang setiap malam akan sangat mempengaruhi kesehatannya. Nah, untuk menyiasatinya, cobalah untuk tidur saat anak sedang tidur siang agar tubuh dapat beristirahat dan produksi ASI dapat kembali lancar.

3. Terjadinya ‘Schedule Shock’

‘Schedule Shock’ merupakan hal yang cukup berat untuk dialami wanita menyusui yang sudah berusia di atas 40 tahun. Kehidupan yang sebelumnya sudah stabil, mendadak harus berubah dan hampir seluruh waktu tersita oleh sang bayi. Kondisi ini mungkin akan menyebabkan stres dan tentu saja juga akan berdampak pada produksi ASI akibat perubahan hormon dalam tubuh. Untuk mengatasinya, ibu perlu bergabung dengan grup dan forum yang memiliki anggota dengan nasib yang sama sehingga bisa saling mensupport.

4. Masa Perimenopause

Masa menopause setiap wanita memang berbeda-beda, dan bagi mereka yang melahirkan di atas usia 40 tahun bisa saja menopause terjadi sesaat setelah melahirkan. Gejala awal pada perimenopause akan membuat hormon dalam tubuh berubah, bahkan akan terjadi perubahan pada tubuh termasuk rasa nyeri pada puting payudara. Nyeri pada payudara akan mengakibatkan proses menyusui terganggu. bahkan tidak jarang yang mengalami depresi sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Selain empat hal di atas, ibu menyusui juga harus memperhatikan pemenuhan cairan tubuhnya, karena jika ibu mengalami dehidrasi yang mengakibatkan volume ASI ikut berkurang. Dengan memperhatikan hal di atas, setidaknya menyusui di atas usia 40 tahun dapat dilakukan dengan lancar dan tidak mengganggu kondisi kesehatan baik pada ibu maupun bayinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn