Salah satu penyebab manusia merasa rileks adalah melebarnya pembuluh darah. Dalam dunia disebut Vasodilatasi, yaitu pelebaran dinding pembuluh darah. Ada banyak hal yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah, baik yang buatan maupun alami. Sebaliknya, pembuluh darah juga bisa menyempit. Dalam istilah medis, hal tersebut dikenal dengan Vasokonstriksi.
Pengertian Vasodilator
Pelebaran darah mempunyai efek samping, yaitu menyebabkan penurunan tekanan darah. Sebaliknya, pembuluh darah juga bisa menyempit. Dalam istilah medis, hal tersebut dikenal dengan Vasokonstriksi. Apapun yang dapat menyebabkan vasodilatasi dikenal dengan istilah Vasodilator. Selain yang alami, ada pula vasodilator buatan dengan obat.
Vasodilator adalah klasifikasi obat yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah. Obat jenis ini bekerja pada otot dinding pembuluh darah (arteri dan vena). Cara kerja vasodilator adalah mencegah otot tersebut berkonstraksi sehingga rongga pembuluh darah akan melebar.
Penggunaan obat vasodilator ini membuat aliran darah menjadi lebih lancar melalui rongga pembuluh darah. Pemberian vasodilator tersebut juga memiliki efek, yaitu jantung tidak terlalu susah memompa darah ke seluruh tubuh. Alhasil, tekanan darah akan menurun.
Fungsi Vasodilator
Vasodilator adalah obat digunakan untuk mengobati kondisi darah tinggi atau hipertensi, pasien juga memiliki tekanan darah yang yang tidak normal, serta angina dan gagal jantung kongestif. Jika tekanan darah tetap tinggi, hal ini akan mengurangi resiko pasien mengembangkan masalah jantung lainnya.
Beberapa jenis obat golongan Vasodilator digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi/hipertensi, misalnya obat golongan penghambat kalsium (calcium channel blockers). Obat golongan penghambat kalsium tersebut dapat menghambat masuknya kalsium dalam pembuluh darah. Hydralazine dan minoxidil adalah beberapa obat yang langsung bekerja langsung pada pembuluh darah.
Penyakit yang Membutuhkan Vasodilator
Meski dikenal sebagai obat bagi penderita hipertensi, ternyata ada banyak penyakit yang membutuhkan obat vasodilator. Di antaranya adalah:
1. Hipertensi
Hipertensi disebut juga dengan tekanan darah tinggi, yaitu suatu peningkatan tekanan darah abnormal di dalam arteri. Penyakit ini seringnya tidak dapat diidentifikasi, tapi kadang terjadi sebagai akibat dari yang mendasari gangguan ginjal atau gangguan hormon. Beberapa penyebabnya adalah obesitas, stres, merokok, kebiasaan mengkonsumsi alkohol atau makanan dengan kadar garam berlebihan. Semua hal di atas mampu memegang peranan terjadinya tekanan darah tinggi pada orang yang memiliki keturunan hipertensi. Dan pada kebanyakan orang, penyakit ini tidak mempunyai gejala.
2. Stroke
Stroke merupakan istilah untuk berubahnya fungsi otak yang disebabkan oleh hambatan atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini dikarenakan tidak adanya suplai darah dan oksigen yang cukup, sehingga sel dalam otak mulai mengalami kematian. Kejadian ini menyebabkan pasien tidak lagi berfungsi secara normal. Keparahan stroke yang dialami penderita tergantung pada tingkat kerusakan otak.
3. Alzheimer
Demensia merupakan kumpulan penyakit dengan gejala yang membuat seseorang mengalami perubahan cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Alzheimer merupakan penyebab paling umum dari demensia. Awalnya, seseorang yang terkena penyakit Alzheimer akan terlihat mudah lupa. Seperti nama benda, tempat, atau kejadian yang belum lama dilalui. Seiring dengan waktu, gejalanya juga makin terlihat seperti kesulitan membuat keputusan, bingung, tersesat, gangguan kecemasan, perubahan kepribadian, delusi dan halusinasi, hingga tidak mampu beraktivitas. Gejala tersebut bisa terjadi karena otak mengalami kerusakan oleh penyakit atau kondisi tertentu termasuk penyakit Alzheimer.
4. Migrain
Migrain (migraine) merupakan sindrom neurologis yang ditandai oleh persepsi tubuh yang berubah. Hal tersebut bisa ditandai dengan timbulnya sakit kepala parah dan mual. Secara fisiologis, sakit kepala migrain adalah suatu kondisi neurologist. Terbukti migrain lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki. Penyakit ini juga dikenal juga dengan sakit kepala sebelah. Kepala terasa terasa seperti berdenyut-denyut di satu atau kedua sisi kepala, tepatnya sekitar area pelipis, dahi hingga ke mata. Jika terlalu parah, biasanya juga disertai rasa mual hingga muntah-muntah.
5. Vertigo
Vertigo merupakan penyakit sakit kepala dimana penderita mengalami persepsi gerakan yang tidak semestinya. Vertigo biasanya disebabkan karena terjadi gangguan pada sistem vestibular. Penyakit ini seringnya ditandai dengan gejala mual dan muntah. Biasanya penderita tidak hanya sakit kepala hebat, tapi juga tidak mampu menjaga keseimbangan hingga mengalami kesulitan berdiri atau berjalan.
6. Impotensi
Impotensi merupakan salah satu penyakit yang ditakuti semua lelaki di dunia. Penyakit ini mengakibatkan seseorang tidak mampu bereaksi atau mempertahankan ereksi kemaluannya. Hal tersebut membuat kegiatan seksual terhambat. Tingkat penyakit ini beragam, yaitu mulai dari ringan sampai berat. Impotensi yang parah ditandai dengan tak mampunyai penis untuk ereksi sama sekali.
Contoh Obat Vasodilator
Vasodilator adalah obat yang terbukti mampu menyebabkan peningkatan diameter vaskuler baik sistim arteri ataupun vena melalui mekanisme relaksasi otot polos vaskuler. Ada beberapa macam obat dari berbagai golongan sebagai obat vasodilator perifer maupun serebral. Di antaranya adalah:
1. Diazoksi
Obat Diazoksid digunakan melalui injeksi intravena pada keadaan kedaruratan hipertensi. Namun pengobatan ini tidak dianjurkan menjadi terapi lini pertama pada anak.
2. Natrium nitroprusid
Obat jenis Natrium ini diberikan melalui infus intravena. Fungsi dari obat ini untuk menurunkan tekanan darah. Penggunaan obat ini dengan dosis tinggi pada anak dapat menyebabkan hipotensi berlebihan. Pemantauan tekanan darah harus dilakukan secara terus-menerus. Natrium nitroprusid dapat digunakan untuk pengendalian hipotensi paradoks sesudah pembedahan koarktasio aorta.
3. Citicoline
Dalam pengembangan penelitiannya, obat ini awalnya digunakan sebagai obat stroke. Hal tersebut kini berkembang dan sekarang diselidiki untuk digunakan sebagai obat penyakit alzheimer. Citicoline dapat mencegah jaringan otak dari infark cerebral akibat stroke iskemik.
4. Isoxsuprine
Obat Isoxsuprine dapat membuat vena dan arteri relaksasi. Hal tersebut dapat menyebabkan saluran darah melebar, darah pun lebih mudah mengalir. Pelebaran tersebut dapat membantu pengobatan gejala lambatnya aliran darah ke otak, arteriosklerosis (pengerasan dari arteri), fenomena Raynauld’s.
5. Nicergolin
Nicergolin merupakan derivat ergot yang sekarang sedang diteliti agar bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan kognitif, afektif dan kekacauan tingkah laku pada orang tua. Dulunya, Nicergolin digunakan sebagai obat vasoaktif dan untuk pengobatan cerevascular disorder. Akhirnya, kini ditemukan fungsi penting lainnya, yaitu sebagai obat pada pengobatan segala bentuk demensia, termasuk penyakit Alzheimers.
6. Flunarizine
Flunarizine merupakan obat yang berasal dari golongan kalsium antagonis atau disebut juga dengan penghambat kalsium. Untuk mempengaruhi pergerakan kalsium ke dalam sel dari jantung dan peredaran darah diperlukan sebuah penghambatan. Hal ini diperlukan agar peredaran darah melemas dan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung, sehingga mampu mengurangi kerja jantung. Flunarizine juga digunakan untuk mencegah sakit kepala migrain.
7. Pentoxifylline
Obat jenis ini dapat digunakan untuk meningkatkan aliran darah pada pasien yang mempunyai masalah dengan sirkulasi darah. Obat ini mampu untuk mengurangi nyeri, kram dan lemah di bagian tangan atau kaki. Cara kerja obat ini adalah dengan cara mengurangi kekentalan (viskositas) darah. Perubahan kekentalan darah tersebut dapat membuat darah mengalir lebih mudah, terutama pada saluran darah yang sempit pada kaki atau tangan.
8. Co-dergocrine Mesylate
Co-dergocrine Mesylate berguna untuk meningkatkan suplai oksigen yang menuju ke otak. Obat jenis ini juga mampu mencegah otak dan jantung dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah dan kemampuan koneksi dari dendrit. Penggunaan obat ini mempunyai variasi dosis yang sangat tinggi, yaitu antara 3 mg hingga 9 mg perhari. Meski begitu hanya memberikan efek samping yang kecil. Peningkatan penggunaan dosis secara perlahan bisa mencegah mual sebagai efek samping.
9. Naftidrofuryl oksalat
Obat ini bekerja dengan dua fungsi, yaitu menyebabkan saluran darah membesar dan meningkatkan kemampuan sel untuk membuang sampah. Jika saluran darah yang sangat sempit, darah dan suplai oksigen ke sel di tangan, tungkai atau kaki berkurang. Hal tersebut juga mengakibatkan berkurangnya oksigen yang berguna bagi sel untuk membuang sampah. Hal tersebut berakibat rusaknya sel dan menimbulkan rasa nyeri, kram dan pendarahan. Jika sampai terjadi kerusakan aliran darah terjadi ke otak, maka akan merusak sel otak pula, sehingga menimbulkan gejala seperti bingung dan kemunduran mental.
Obat jenis Naftidrofutyl ini mampu mengobati efek dari penyempitan saluran darah tersebut, yaitu dengan meningkatkan suplai darah dan oksigen pada daerah yang bermasalah. Nafdrofutyl juga bisa meningkatkan kemampuan sel untuk membuang sampah sel meski dalam tingkatan oksigen rendah.
10. Cinnarizin
Untuk menghambat kontraksi vaskular pada sel otot polos dengan menghambat saluran kalsium dibutuhkan obat Cinnarizin. Obat ini juga meningkatkan deformabilitas eritrosit dan menurunkan viskositas pada darah. Fungsi lainnya adalah untuk mencegah stimulasi dari sistem vestibular. Obat Cinnarizin digunakan pada penderita dengan permasalahan vertigo, pusing, tinitus, nystagmus, hingga muntah-muntah.
11. Buflomedil
Obat jenis Buflomedil bisa digunakan pada pasien yang memiliki permasalahan selulit, (stretch marks) dan nyeri. Buflomedil bahkan juga digunakan untuk pengobatan impotensi.
Efek Samping Obat Vasodilator
Selain bisa bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah bagi penderita penyakit-penyakit tertentu, obat-obat Vasodilator juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diperhitungkan.
Selain memberikan efek yang menguntungkan terutama untuk mengendalikan tekanan darah, obat obatan vasodilator juga memberikan beberapa efek samping yang perlu diwaspadai. Efek samping tersebut diantaranya:
- Denyut nadi yang meningkat
- Dada berdebar-debar
- Retensi cairan (disebut juga dengan istilah edema)
- Rasa mual pada perut
- Muntah-muntah karena mual yang berlebihan
- Sakit pada kepala
- Pertumbuhan rambut yang berlebihan
- Nyeri pada sendi dan dada
Semua vasodilator juga menimbulkan beberapa efek samping yang masih berhubungan dengan dengan vasodilatasi. Di antaranya adalah turunya tekanan darah (disebut juga hipotensi) dengan pusing dan nyeri kepala berdenyut-denyut. Selain itu, konsumsi obat ini juga mengakibatkan Tachyardia reflektoris (yaitu frekuensi jantung naik akibat aksi balasan). Gejalanya bisa ditandai dengan gejala debar jantung, perasaan panas pada muka (flushing) dan gatal-gatal pada permukaan kulit. Efek samping lainnya bisa juga terjadi gangguan lambung usus, seperti mual dan muntah-muntah.
Penggunaan vasodilator perifer belum terbukti aman bagi janin, karenanya hindari pemakaian bagi wanita hamil. Calon ibu hanya diperbolehkan mengkonsumsi Isoxsuprin yang juga dapat diminum selama laktasi : Antagonis, sikladelat, dan pentoksifilin.