Sistem ABO : Pengertian – Fungsi – Cara Cek – Skema Tranfusi Darah

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Manusia memiliki sarana transportasi yang pintar, yaitu darah. Setiap manusia memiliki darah yang bersifat masing-masing, sesuai dengan faktor genetis yang sudah digolongkan selama ribuan tahun yang lalu. Sifat-sifat unik tersebut tidak bisa terlihat dengan kasat mata, maupun bantuan alat seperti mikroskop.

Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari tiga jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Menurut Evelyn C. Pearce (2006), tubuh manusia mengandung sekitar lima liter darah atau satu per dua belas dari total berat bandan. Semua itu terdiri dari 55% plasma darah sedangkan sisanya adalah sel darah. Penggolongan darah pada manusia terbagi dalam dua macam, yaitu sistem ABO dan rhesus. Kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang penggolongan darah berdasarkan sistem ABO.

Pengertian Sistem ABO

Sifat-sifat khusus yang terlihat pada manusia dipengaruhi oleh faktor golongan darah yang tak bisa dibedakan dengan kasat mata. Oleh karena itu, digunakan cairan kimia untuk membantu memberikan reaksi yang akan mengubah penampakan fisiknya, sehingga didapatkan gambaran yang digunakan untuk membedakan masing masing golongan darah.

Ilmuwan Austria yang bernama Karl Landsteiner telah berhasil menemukan sistem ABO untuk menggolongkan darah. Atas jasanya itu, dia mendapatkan penghargaan  Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran tahun 1930. Sedangkan Jan Janskýdi mengenalkan klasifikasi darah menjadi 4 golongan di tahun 1907. Sistem 4 golongan inilah yang digunakan sampai sekarang.

Karl melakukan percobaan sederhana dengan mereaksikan sel darah merah seseorang dengan serum beberapa pendonor. Dari sampel-sampel tersebut Karl mengetahui bahwa ada dua macam reaksi yang digunakan sebagai dasar antigen A dan B atau lebih dikenal dengan golongan arah A dan B. Sedangkan satu macam lagi menunjukkan tidak adanya reaksi (tidak memiliki antigen, lalu dikenal dengan golongan darah O).

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat antigen A dan B  dalam sel darah manusia yang lebih dikenal dengan sebutan golongan darah A dan B. Golongan lainnya yang tidak menunjukkan reaksi sama sekali disebut dengan golongan darah O.

Di tahun 1901 kerabat Landsteiner yang bernama Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli menemukan golongan darah AB. Jenis golongan darah ini memiliki antigen A dan B dalam sel darah merah dan tidak ditemukan antibodi pada serum.

Fungsi Penggolongan Darah ABO

Darah perlu digolongkan untuk banyak kepentingan. Salah satunya dan paling penting adalah untuk Transfusi Darah. Karl Landsteiner menemukan bahwa darah manusia yang ditransfusikan ke manusia lain dapat menggumpal dan menimbulkan aglutinasi ( penerima transfusi darah terlihat syok dan ikterik atau kuning). Transfusi dengan darah yang inkompatibel antara donor dan resipien (yaitu penerima) dapat berakibat fatal. Selain itu, golongan darah dapat bermanfaat untuk kepentingan forensik dan penentuan ayah sebagai metode penentu paling sederhana.

Penggolongan darah juga bisa berfungsi untuk kasus ragu keturunan (atau Disputed Parentage). Golongan darah bisa menjadi petunjuk identitas seseorang (Michino et al., 2005; Contreras, 1995). Selain itu, penggolongan darah juga bisa berfungsi untuk penyelidikan. Pada beberapa kasus kematian di mana ditemukan barang bukti berupa bercak darah, maka identifikasi golongan darah ini penting sekali. Kecocokan golongan darah pada barang bukti bisa memberikan data identitas yang spesifik (Dahlan, 2000).

Penggolongan Darah ABO

Ada empat golongan jenis darah utama, yaitu A, B, AB dan O. Klasifikasi golongan darah ABO ditentukan berdasarkan dari ada atau tidaknya aglutinogen (antigen tipe A dan tipe B) yang ditemukan pada permukaan eritrosit dan aglutinin (antibodi) anti-A dan anti-B, dalam plasma. Aglutinogen memiliki arti antigen yang digumpalkan, sedangkan aglutinin merupakan antibodi yang menggumpalkam aglutinogen tersebut. Sistem inilah yang membuat darah manusia dibagi menjadi A, B, AB, dan O.

Penjelasan konsep penggolongan darah ini sebagai berikut:

  • Golongan darah A: Seseorang dengan golongan darah A, memiliki antigen A di permukaan membran sel pada sel darah merah. Dalam serum darah, golongan ini juga dapat memproduksi antibodi terhadap antigen B. Itulah mengapa pemilik golongan darah A-negatif hanya bisa menerima donor dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.
  • Golongan darah B: Pada sel darah merah seseorang dengan golongan darah B terdapat antigen B. Dalam serum darahnya dihasilkan antibodi terhadap antigen A. Jadi, pemilik golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari seseorang yang memiliki golongan darah B-negatif.
  • Golongan darah AB: Seseorang dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Maka dari itu, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun sebaliknya, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
  • Golongan darah O: Seseorang dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Karenanya, orang bergolongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah A, B, O apapun dan disebut sebagai donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesamanya, yaitu O-negatif.

Cara Pengecekan Golongan Darah Manusia

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengetahui golongan darah manusia. Di antaranya adalah:

1. Pemeriksaan Cell Typing

Tujuan: untuk mengetahui golongan darah pendonor berdasarkan pada antigen yang terdapat di sel darah merah.

Prinsip: Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan (aglutinasi).

Intrepretasi Pembacaan Golongan Darah dengan Cara Cell Typing:

  • Golongan darah A : Aglutinasi pada anti-A karena golongan darah A mempunyai antigen A dan antibodi B
  • Golongan Darah B : Aglutinasi pada anti-B karena golongan darah B mempunyai antigen B dan antibodi A
  • Golongan Darah AB : Aglutinasi pada anti-A dan anti-B karena golongan darah AB mempunyai antigen A dan B tetapi tidak mempunyai antibodi
  • Golongan Darah O : Tidak terjadi aglutinasi karena golongan darah O tidak mempunyai antigen A dan B tetapi mempunyai antibodi A dan B

2. Pemeriksaan Serum Typing

Tujuan: Untuk mengetahui golongan darah seseorang berdasakan antibodi yang terdapat di dalam serum.

Prinsip: Reaksi antigen-antibodi berupa penggumpalan (aglutinasi).

Intrepretasi Pembacaan Golongan Darah dengan Cara Serum Typing:

  • Golongan Darah A : Aglutinasi pada sel B karena mempunyai antibody B
  • Golongan darah B : Aglutinasi pada sel A karena mempunyai antibody A
  • Golongan darah AB : Tidak terjadi karena tidak mempunyai antibody
  • Golongan darah O : Aglutinasi pada sel A dan sel B karena mempunyai antibody A dan B

Skema Transfusi Darah ABO

Dengan mengetahui karakteristik golongan darah, risiko terkena komplikasi akan bisa diminimalisir. Ketidakcocokan Rh dan ABO pada saat transfusi darah bisa menyebabkan reaksi serius yang bisa membahayakan nyawa. Selain itu, mengetahui status Rh darah juga penting bagi ibu hamil.

Berikut adalah skema transfusi darah A, B, O:

Skema Transfusi Darah

  • Golongan darah A akan menggumpal saat ditetesi anti-A dan anti-AB, namun tidak akan menggumpal dengan anti-B.
  • Golongan darah B akan menggumpal saat ditetesi anti-B dan anti-AB, namun tidak akan menggumpal dengan anti-A.
  • Golongan darah AB akan menggumpal saat ditetesi semua antibodi tadi, baik anti-A, anti-B, maupun anti-AB.
  • Golongan darah O tidak akan menggumpal saat ditetesi anti-A, anti-B, maupun anti-AB.

Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Golongan Darah

Sifat-sifat unik pada manusia salah satunya dipengaruhi oleh genetik dalam golongan darah. Karena itulah, masing-masing orang memiliki kebutuhan yang berbeda, baik dalam asupan makanan maupun olahraga. Kesalahan pola makan dan perlakuan olah raga bukannya menyehatkan, malah akan mendatangkan penyakit. Berikut penyakit-penyakit yang berhubungan dengan penggolongan darah ABO:

1. Golongan darah A

Penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada orang bergolongan darah A di antaranya adalah:

Efek yang timbul pada seseorang dengan golongan darah A yang menerima asupan lektin secara berlebihan adalah gangguan lambung. Selain itu, produksi lendir juga akan lebih banyak. Hal ini mengakibatkan resiko terjangkit penyakit alergi, seperti asma, infeksi telinga, serta gangguan pada pernapasan.

Makanan yang disarankan bagi seseorang yang bergolongan darah A adalah kelompok nabati. Makanan yang mengandung sumber hewani bisa diperoleh dari ikan dan ayam kampung. Jumlah dan frekuensinya pun terbatas. Susu yang disarankan adalah yoghurt, krim tanpa lemak, dan keju.

2. Golongan Darah B

Penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada seseorang dengan golongan darah B di antaranya adalah:

  • Organ hati
  • Penyakit hati
  • Gangguan saluran empedu
  • Gangguan mestruasi
  • Sakit atau mengalami kelainan tulang belakang
  • Serangan jantung
  • Kegemukan

Kebalikan dari golongan darah A, sesorang yang bergolongan darah B diizinkan menyantap sumber hewani dengan porsi lebih banyak. Hal ini dikarenakan pemilik golongan darah B rentan terhadap penyakit autoimun dan serangan virus. Maka dari itu mereka dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran hijau yang kaya magnesium. Hidangan-hidangan yang boleh disantap adalah semua produk susu kecuali es krim dan keju, lalu telur ayam, baik yang organik maupun kampung.

3. Golongan Darah O

Penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada seseorang dengan golongan darah O di antaranya adalah:

  • Kencing manis
  • Gangguan usus
  • Pencernaan dan gangguan peredaran darah
  • Sakit pinggang dan tulang belakang
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar asam urat tinggi
  • Kanker

Beruntung bagi seseorang yang memiliki darah o karena dapat makan daging dalam jumlah banyak, kecuali yang olahan. Namun, hal tersebut juga harus diimbangi dengan memakan sayur-sayuran. Minyak jenis nabati, minyak zaitun dan buah segar juga boleh dikonsumsi

4. Golongan Darah AB

Penyakit-penyakit yang sering dijumpai pada seseorang dengan golongan darah AB di antaranya adalah:

  • Kanker
  • Penyakit jantung
  • Anemia
  • Depresi
  • Gangguan sistem syaraf
  • Komplikasi hati dan empedu
  • Parkinson
  • Alzheimer

Seseorang dengan golongan darah AB cenderung sulit mencerna daging. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengganti daging dengan tahu atau sayuran. Pemilik golongan darah AB juga harus mengkonsumsi air hangat di pagi hari untuk menjaga kondisi tubuh saat beraktivitas.

Begitulah penjelasan selengkapnya tentang sistem ABO, termasuk penyakit-penyakit yang cenderung menyerang berdasarkan golongan darah. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn