10 Gejala Inkontinensia Urine yang Harus Anda Ketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebelum mengetahui gejala, harus diketahui terlebih dahulu apa itu inkonsistensia urin. Inkontinensia urin disebut juga dengan kebocoran urine. Banyak orang mengalami kebocoran urin sesekali.

Kondisi inkontinensia urin tentu saja dipengaruhi oleh banyak hal. Ketika seseorang terserang inkontinensia urin dalam hidupnya, umumnya akan memperlihatkan gejala-gejala utama berikut ini.

Gejala utamanya adalah pelepasan (kebocoran) urin yang tidak disengaja. Kapan dan bagaimana ini terjadi akan tergantung pada jenis inkontinensia urin, dan hal ini mungkin saja bergantung pada fungsi hormon ADH dalam proses pembentukan urin. Berikut gejala inkontinensia urin berdasarkan jenisnya.

1. Membuang Air Kencing Tanpa Sadar

Gejala tersebut merujuk pada satu jenis inkontinensia yakni Inkontinensia stres. Ini adalah jenis inkontinensia urin yang paling umum, terutama di kalangan wanita yang telah melahirkan atau mengalami menopause dan bisa jadi tanda hormon tidak stabil.

Dalam hal ini “stres” mengacu pada tekanan fisik, daripada tekanan mental. Ketika kandung kemih dan otot yang terlibat dalam kontrol kemih ditempatkan di bawah tekanan ekstra tiba-tiba, orang dapat buang air kecil tanpa sadar. Hal-hal yang dapat memicu inkontinensia stress ialah batuk, bersin, atau tertawa berlebihan, selalu mengangkat beban berat, tidak pernah olahraga.

2. Buang Air Kecil yang Tidak dapat Dihentikan

Kondisi tersebut dikenal juga dengan istilah inkontinensia refleks atau “kandung kemih terlalu aktif”, ini adalah jenis inkontinensia urin yang paling umum kedua. Ada kontraksi involunter yang tiba-tiba dari dinding otot kandung kemih yang menyebabkan dorongan untuk buang air kecil yang tidak dapat dihentikan. Ketika dorongan untuk buang air kecil datang, orang tersebut memiliki waktu yang sangat singkat sebelum urin dilepaskan, terlepas dari apa yang mereka coba lakukan.

Dorongan untuk buang air kecil yang tak terkontrol ini bisa jadi dipengaruhi oleh perubahan hormon pertumbuhan dan posisi kandung kemih yang tiba-tiba, seks terutama saat orgasme. Otot kandung kemih dapat mengaktifkan tanpa sadar karena kerusakan pada saraf kandung kemih, sistem saraf, atau otot-otot itu sendiri.

3. Tetesan Urin yang Konstan di Bagian Uretra

Ini lebih sering terjadi pada pria dengan masalah kelenjar prostat, kandung kemih yang rusak, atau uretra yang tersumbat. Kelenjar prostat yang membesar dapat menghalangi kandung kemih. Kandung kemih tidak dapat menampung urin sebanyak yang diproduksi oleh tubuh atau kandung kemih tidak dapat kosong sepenuhnya setelah dikeluarkan dapat menyebabkan kebocoran urin dalam jumlah kecil. Seringkali, pasien akan sering buang air kecil, mereka mungkin mengalami “dribbling” atau tetesan urin yang konstan dari uretra.

4. Inkontinensia fungsional

Dengan inkontinensia fungsional, orang tersebut tahu ada kebutuhan untuk buang air kecil, tetapi tidak dapat sampai ke kamar mandi pada waktunya karena masalah mobilitas. Penyebab umum inkontinensia fungsional meliputi  kebingungan, demensia, penglihatan yang buruk atau mobilitas, ketangkasan yang buruk sehingga sulit untuk membuka kancing celana, seseorang mengalami depresi, kecemasan, atau kemarahan dapat menyebabkan keengganan untuk menggunakan kamar mandi. Inkontinensia fungsional lebih umum di antara orang tua dan umum di panti jompo. [AdSense-B]

5. Inkontinensia total

Istilah ini merujuk pada kondisi di mana seseorang tidak dapat menahan kebocoran urinenya secara terus menerus. Dengan kata lain, pasien ini mengalami kebocoran urin dalam jumlah besar yang tidak terkontrol secara periodik.

Pasien mungkin memiliki masalah kongenital (lahir dengan cacat), mungkin ada cedera pada sumsum tulang belakang atau sistem kemih, atau mungkin ada lubang (fistula) antara kandung kemih dan, misalnya, vagina.

6. Stres

Seseorang yang mengalami stress bisa mengalami inkontinensia urine. Tanda-tandanya ialah urin bocor ketika terjadi tekanan pada kandung kemih anda. Bahkan sekalipun anda hanya melakukan kegiatan kecil seperti batuk, bersin, tertawa, olahraga, atau ketika mengangkat sesuatu yang berat, tiba-tiba saja urin keluar di celana anda.

7. Buang Air Kecil Sepanjang Malam

Anda tiba-tiba ingin sekali buang air kecil dan sering pula mengalami buang air seni yang tidak disengaja. Anda mungkin perlu buang air kecil sangat sering bahkan sampai sepanjang malam. Inkontinensia urin ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya seperti infeksi, atau kondisi yang lebih parah seperti gangguan neurologis atau diabetes. [AdSense-C]

8. Overflow incontinence

Istilah ini tertuju pada masalah di mana aAnda mengalami sering kecing atau sering meneteskan air seni karena kandung kemih yang tidak benar-benar kosong.

9. Inkontinensia fungsional

Istilah ini merujuk pada kerusakan fisik atau mental membuat Anda tidak bisa sampai ke toilet tepat waktu. Misalnya, jika Anda menderita radang sendi yang parah, Anda mungkin tidak dapat membuka kancing celana dengan cukup cepat.

10. Inkontinensia campuran

Istilah ini merujuk pada kondisi di mana Anda mengalami lebih dari satu jenis inkontinensia urin. Berbagai jenis inkontinensia urine yang sudah dijelaskan kepada anda di atas terjadi pada anda dalam sekali waktu ditambah dengan munculnya gejala-gejala yang juga sama secara bersamaan.

Demikian pemaparan tentang gejala inkontinensia urine. Jadi kapan anda harus ke dokter ketika anda mengalami gejala-gejala di atas?

Anda mungkin merasa tidak nyaman mendiskusikan inkontinensia dengan dokter, tetapi jika inkontinensia sampai mempengaruhi kualitas hidup anda, sangat penting untuk mencari nasihat medis karena jika sudah parah, inkontinensia urin bisa mmebuat aktivitas anda terganggu selamanya bahkan sampai membuat anda memilih membatasi interaksi sosial anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn