Bahaya huntington tampaknya ada beberapa macam. Namun bahaya tersebut tentu bisa ditekan agar tidak sampai terjadi pada anak-anak atau kerabat lain di sekitar kita. Berikut ini beberapa macam bahaya huntington yang sebaiknya berusaha untuk diwaspadai.
1. Gangguan Kognitif
Penyakit bawaan huntington pada akhirnya dapat menyebabkan timbulnya gangguan kognitif pada penderitanya. Pada kasus kelainan bawaan huntington ini penderitanya akan menjadi semakin kurang peka bahkan terhadap kemampuan dan perilakunya sendiri. Ia juga akan mengalami kesulitan dalam mengolah dan juga mempelajari berbagai informasi sekalipun informasi tersebut baru saja diterima.
Pola pikirnya semakin mengalami penurunan sehingga ia menjadi lambat dalam melakukan segala sesuatu. Baik dalam hal berkata maupun melakukan aktivitas lainnya. Semua ini bisa saja terjadi karena penderita gangguan huntington pada dasarnya dapat menyebabkan gejala gegar otak ringan. Kerusakan sel saraf pada otak ini pun bisa saja meluas jika gangguan huntington yang dialami seseorang tidaklah segera diatasi.
Jika kerusakan sel saraf pada otak ini makin meluas dan tidak dapat dikendalikan lagi maka tentu saja kemampuan kognitif penderitanya dipastikan akan semakin mengalami kemunduran secara drastis. Jika hal ini terjadi pada anak-anak maka anak tersebut akan mengalami penurunan prestasi yang cukup signifikan.
Ia juga akan mengalami kehilangan kemampuan akademik sehingga tidak dapat lagi belajar dengan baik. Penderita huntington umumnya juga mengalami kesulitan dalam membuat prioritas serta dalam memusatkan fokusnya pada suatu hal. Ia juga akan mengalami kesulitan dalam memecahkan sebuah permasalahan.
2. Gangguan Motorik
Penderita penyakit huntington tentunya tidak hanya mengalami gangguan dalam aspek kognitif saja. Gangguan juga tentu akan terjadi pada kemampuan motoriknya sehingga penderita huntington tidak dapat mengendalikan gerakannya dan bahkan tidak dapat melakukan gerakan. Seseorang yang menderita kelainan huntington seringkali melakukan gerakan secara spontan dan tidak disengaja.
Gerakannya itu bahkan tidak dapat dikontrol olehnya. Misalnya saja tiba-tiba ia melakukan gerakan berupa menyentak atau bisa juga gerakan menggeliat maupun macam-macam kejang. Gerakan ini terjadi dengan tidak disadari. Selain gerakan spontan tampaknya penyakit huntington juga mengakibatkan penderitanya mengalami gerakan yang semakin lama semakin melemah.
Namun gerakan yang cenderung semakin melemah ini umumnya terjadi secara disengaja dan di bawah kesadarannya. Hanya saja gerakan yang dilakukannya itu menjadi sangat lambat karena adanya gangguan pada saraf motoriknya. Penderita huntington umumnya mengalami pergerakan mata yang semakin melambat dan terkadang tidaklah wajar. Ia juga akan mengalami kesulitan dalam berbicara.
Tidak hanya itu saja namun aktivitas mengunyah dan menelan makanan pun sudah tidak dapat dilakukannya dengan baik lagi. Sebab gerakannya semakin melambat seiring dengan bertambahnya waktu dan usia. Tak jarang pula penderita huntington mengalami tremor.
Tremor mengacu pada pergerakan bagian tubuh terutama tangan secara tanpa disadari. Semakin lama kondisi tremor pun juga akan semakin bertambah parah. Di samping itu penderita huntington juga akan mengalami kemunduran dalam hal lainnya. [AdSense-B]
3. Gangguan Psikis
Kejiwaan penderita huntington juga perlu diperhatikan secara lebih lanjut. Sebab bahaya huntington termasuk terjadinya kerusakan sel saraf otak yang dialami oleh penderia huntington tidak hanya terjadi pada kemampuan kognitif dan motorik saja. Kerusakan sel saraf tersebut juga dapat menyebabkan kondisi kejiwaan penderita huntington menjadi terganggu.
Salah satu gangguan kejiwaan atau gangguan psikis yang dialami oleh seorang penderita huntington adalah depresi. Depresi merupakan salah satu gangguan psikis yang paling umum dan sering terjadi karena pendarahan otak akibat kecelakaan bisa berpengaruh secara langsung pada fungsi otak. Depresi yang berkelanjutan dan tidak segera ditangani bahkan bisa mendorong penderitanya untuk mengakhiri hidupnya sehingga penderita huntington bisa saja mengalami dampak yang paling ditakutkan yaitu kematian.
Saat seorang penderita huntington mengalami gangguan psikis maka ia akan cenderung untuk menarik diri dari suatu kerumunan dan tidak mau berbaur dengan orang lain. Ia juga akan seringkali mengalami insomnia karena memiliki pemikiran yang bruk sehingga tidak dapat tidur dengan pulas.
Pola pikirnya selalu mengacu pada proses mengasihani diri sendiri hingga berpikir pula mengenai kematian serta hal-hal buruk lainnya. Kondisi ini pada akhirnya bisa berujung pada terjadinya penurunan berat badan pada penderita huntington. Pasien juga akan sering memiliki perasaan yang bersifat negatif sehingga mudah untuk menaruh curiga kepada siapapun. [AdSense-A]
4. Otot Kaku
Gangguan huntington yang menyebabkan terjadinya penurunan fungsi kognitif dan motorik serta psikis tampaknya masih memberikan beberapa dampak lainnya pada tubuh penderitanya. Sebut saja seperti terjadinya kekakuan otot pada penderita huntington. Otot yang kaku pada penderita huntington akan menyebabkannya mengalami kesulitan dalam melakukan suatu gerakan.
Otot juga cenderung selalu berkontraksi sehingga kondisi ini akan berpengaruh pada cara berjalan penderitanya. Kondisi ini juga bisa saja terjadi pada anak-anak yang menderita kelainan huntington. Gerakannya menjadi semakin tidak fleksibel lagi sekalipun penderita huntington sudah seringkali melatih kemampuannya untuk meningkatkan kualitas dirinya.
Otot yang kaku pada penderita huntington juga dapat membuatnya mengalami beberapa gerakan yang terjadinya secara tidak disadari. Misalnya saja seperti gerakan tremor yang terjadi di luar kendali manusia serta timbulnya penyebab kejang tanpa demam yang terjadinya juga di luar kendali manusia. Gerakan tremor ataupun kejang bisa terjadi dalam kurun waktu yang singkat ataupun cukup lama.
Oleh karena itu sebaiknya penderita hunington segera memeriksakan diri ke dokter agar dokter dapat menangani keluhan tersebut. Tentunya dokter akan memberikan beberapa resep obat agar sel saraf dapat bekerja kembali dengan normal dan seperti semula.
5. Perilaku Berubah
Dari serangkaian dampak gangguan yang terjadi pada penderita huntington tentunya berbagai jenis gangguan yang terjadi itu merupakan bagian dari berubahnya perilaku pasien. Seorang penderita hutington yang tadinya ceria bisa saja berubah menjadi pemurung. Tak hanya itu saja namun beberapa kondisi juga menyebabkannya mengalami mood yang labil.
Seorang penderita kelainan huntington bisa saja memiliki pola perilaku yang berubah. Misalnya saja saat penderita huntington mengalami penurunan kemampuan dalam hal kognitif dan motorik maka yang tadinya ia selalu tampil percaya diri kini ia mengalami krisis percaya diri.
Perilaku juga mengacu pada beberapa kasus mental dan suasana hati. Penderita huntington tentunya bisa merasakan kesedihan yang membuatnya semakin terpukul hingga ia terus-terusan mengurung diri di kamar. Perilaku penderita huntington juga bisa saja mengalami perubahan karena semakin berkurangnya fungsi alat indera pada manusia.
Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini maka konsumen sebaiknya segera memeriksakan dirinya ke dokter agar dokter bisa menangani Anda dengan cepat.
Bahaya huntington tampaknya tidak hanya berdampak pada penderitanya saja. Namun bahaya yang muncul tersebut juga cenderung berdampak pada orang-orang yang ada di sekitar penderita huntington yang akan mengalami kesulitan saat merawat pasien. Untuk menghindari terjadinya komplikasi maka sudah seharusnya penderita huntington melakukan pencegahan ataupun pengobatan dengan segera.