Vitamin

Beta Cryptoxanthin : Pengertian – Manfaat – Dosis dan Efek Samping – Makanan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beta cryptoxanthin merupakan salah satu bagian dari karotenoid. Selain alpha karoten dan juga beta karoten, beta cryptoxanthin juga tergolong sebagai salah satu jenis karotenoid yang akan dikonversi menjadi vitamin A. Dari berbagai jenis karotenoid, alpha karoten, beta karoten, serta beta cryptoxanthin merupakan kategori karotenoid yang dapat dikonversi menjadi vitamin A. Karena itu, ketiganya juga sering disebut sebagai provitamin A.

Sebenarnya, karotenoid terdiri dari berbagai jenis, di antaranya alpha karoten, beta karoten, beta cryptoxanthin, lutein, zeasantin, dan licopene. Namun, dari berbagai jenis karotenoid tersebut, hanya alpha karoten, beta karoten, serta beta cryptoxanthin yang dapat dikonversi menjadi vitamin A di dalam tubuh.

Seperti halnya vitamin A, beta cryptoxanthin merupakan sebuah senyawa yang larut di dalam lemak. Karena itulah, dalam proses konversi menjadi vitamin A di dalam tubuh, beta cryptoxanthin membutuhkan lemak. Setiap karotenoid memiliki ciri khas yang berbeda. Biasanya, ciri khas tersebut bisa dilihat dari warna yang ditimbulkan pada makanan (biasanya pada sayur dan buah). Alpha karoten memiliki ciri khas warna merah dan jingga pada sayuran atau buah-buahan (seperti pada cabai dan wortel). Beta karoten memiliki ciri khas merah, jingga, bahkan hijau (seperti pada sayuran hijau, ubi jalar, dan wortel). Sedangkan yang akan kita bahas kali ini, beta cryptoxanthin, memiliki ciri warna kuning oranye pada buah dan sayuran.

Seperti yang telah disebutkan di atas, 3 komponen karotenoid, yaitu alpha karoten, beta karoten, dan juga beta cryptoxanthin merupakan komponen utama provitamin A. Beta karoten memiliki peran sebesar 1/12 dari jumlah vitamin A dalam tubuh. Sedangkan beta cryptoxanthin bersama dengan alpha karoten berkontribusi sekitar 1/24 jumlah vitamin A di dalam tubuh.

Manfaat Beta Cryptoxanthin

Sebagai salah satu jenis karotenoid, beta cryptoxanthin memiliki fungsi utama sebagai antioksidan alami di dalam tubuh. Bersama dengan alpha karoten dan beta karoten, beta cryptoxanthin membentuk provitamin A. Karena itulah, fungsi dari beta cryptoxanthin juga tidak jauh dari fungsi vitamin A itu sendiri di dalam tubuh. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai manfaat beta cryptoxanthin bagi kesehatan:

1. Fungsi Sebagai Vitamin A

Seperti yang telah dibahas di atas, fungsi utama beta cryptoxanthin adalah sebagai provitamin A. Beta cryptoxanthin akan berkombinasi bersama alpha karoten dan beta karoten. Beta karoten berkontribusi sebesar 1/12 bagian dari jumlah vitamin A dalam tubuh. Beta cryptoxanthin bersama dengan alpha karoten berkontribusi sebesar 1/24 bagian vitamin A dalam tubuh.

2. Antioksidan

Seperti halnya vitamin A dan juga jenis karotenoid lainnya, beta cryptoxanthin memiliki fungsi yang begitu besar sebagai anyioksidan alami bagi tubuh. Atioksidan mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan juga menangkal berbagai dampak buruk dari radikal bebas. Bahkan bahaya penuaan yang selama ini ditakutkan oleh para wanita bisa diatasi melalui asupan beta cryptoxanthin. Asupan beta cryptoxanthin efektif untuk mencegah tanda-tanda penuaan, salah satunya adalah munculnya keriput. Meskipun jumlah beta cryptoxanthin di dalam makanan tidak sebanyak beta karoten, namun Anda masih bisa memperoleh berbagai manfaat beta cryptoxanthin dengan cara memilih jenis makanan secara lebih selektif.

3. Mencegah Kanker

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa asupan senyawa karotenoid memang terbukti mampu menangkal perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Fungsi beta cryptoxanthin sebagai penangkal sel kanker ini sebenarnya tidak terlepas dari fungsinya sebagai antioksidan alami yang mencegah dampak buruk radikal bebas. Berdasarkan penelitian, asupan beta cryptoxanthin terbukti mampu mencegah kanker tenggorokan dan juga kanker paru-paru. Tidak hanya itu saja, asupan beta cryptoxanthin ternyata juga terbukti mampu menurunkan resiko kanker usus besar.

4. Kesehatan Saluran Pernapasan

Bagi Anda yang memiliki masalah dengan gangguan pernapasan seperti ISPA atau bronkitis maka Anda bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan kandungan beta cryptoxanthin. Asupan beta cryptoxanthin mampu meningkatkan kapasitas paru-paru sehingga mencegah gangguan pernapasan. Menurut penelitian, konsentrasi serum beta cryptoxanthin telah ditemukan berkaitan fungsi paru-paru yang meningkat diukur dengan tes fungsional. Jadi, meskipun Anda tidak memiliki gangguan pernapasan tidak ada salahnya jika Anda mengkonsumsi beta cryptoxanthin untuk menurunkan resiko gangguan pada saluran pernapasan.

(Baca juga: cara menjaga kesehatan organ pernapasan manusia)

5. Mencegah Penyakit Jantung

Ternyata tidak hanya beta karoten saja yang mampu menangkal bahaya kolesterol jahat (LDL). Jenis karotenoid lainnya yaitu beta cryptoxanthin ternyata juga memiliki manfaat yang hampir sama. Sebagai salah satu jenis provitamin A, beta cryptoxanthin juga ikut menjalankan fungsi utama sebagai antioksidan alami. Sebagai antioksidan, beta cryptoxanthin berperan mencegah oksidasi kolesterol HDL di dalam darah sehingga gangguan penyakit kardiovaskuler seperti jantung koroner dapat dicegah. Tidak hanya itu, penyakit stroke ternyata juga bisa dicegah dengan mengkonsumsi beta cryptoxanthin.

(Baca juga: bahaya kolesterol LDL tinggikolesterol LDL dan HDL)

Dosis dan Efek Samping Beta Cryptoxanthin

Belum ada pernyataan pasti mengenai dosis asupan yang paling tepat terhadap beta cryptoxanthin. Kasus mengenai asupan beta cryptoxanthin yang berlebihan atau kurang juga relatif jarang ditemukan. Hal tersebut tidak lain karena jumlah beta cryptoxanthin di dalam sayuran dan buah relatif lebih rendah dibandingkan beta karoten atau alpha karoten.

Asupan berlebih beta cryptoxanthin biasanya berkaitan erat dengan asupan berlebih vitamin A dari sumber makanan nabati. Asupan beta cryptoxanthin berlebih bisa jadi akan menyebabkan gangguan hati, telapak tangan, serta telapak kaki berwarna kuning. Namun gangguan warna kulit yang menguning tersebut biasanya tidak bersifat serius. Dengan menghentikan asupan beta cryptoxanthin biasanya warna kuning pada kulit akan hilang dengan sendirinya.

Gangguan lain yang mungkin diderita ketika asupan beta cryptoxanthin berlebih adalah diare. Sebenarnya, beta cryptoxanthin bukanlah faktor utama yang menyebabkan diare. Beta cryptoxanthin merupakan karotenoid yang diperoleh melalui asupan sumber makanan nabati seperti sayuran dan juga buah-buahan. Seperti yang kita tahu, sayuran dan juga buah-buahan merupakan jenis asupan yang sangat kaya akan kandungan serat. Jika asupan serat berlebih tentu akan menyebabkan masalah pencernaan yaitu diare.

(Baca juga: akibat kelebihan seratakibat kurang serat bagi tubuh)

Sumber Makanan Beta Cryptoxanthin

Untuk memperoleh manfaat dari beta cryptoxanthin Anda bisa mengkonsumsi sumber makanan nabati. Karena seperti yang kita tahu, sumber utama karotenoid berasal dari makanan nabati yakni dari sayuran dan juga buah-buahan. Ciri utama dari beta cryptoxanthin adalah warna kuning oranye pada sayur dan buah. Meskipun kandungan beta cryptoxanthin tidak sebanyak beta karoten namun Anda juga masih bisa mamperoleh manfaat beta cryptoxanthin dari berbagai jenis makanan berikut ini:

  • Labu, tidak hanya mengandung beta cryptoxanthin, tetapi juga kaya akan kandungan beta karoten dan alpha karoten. Labu juga tinggi akan kandungan zat besi.
  • Mangga, mengandung beta cryptoxanthin, vitamin A, vitamin C, dan juga vitamin E.
  • Pepaya, merupakan buah yang memiliki pigmen utama dari beta cryptoxanthin. Dalam 100 gram pepaya, terkandung 761 mcg beta cryptoxanthin.
  • Nanas, kaya akan kandungan vitamin C, serat, dan tentu saja beta cryptoxanthin.
  • Jeruk Kuning, mengandung beta cryptoxanthin dan juga kaya akan kandungan vitamin C.
  • Wortel, tidak diragukan lagi, sayuran ini sangat kaya akan vitamin A, beta cryptoxanthin, beta karoten, serta alpha karoten.
  • Ubi jalar, kaya akan kandungan beta karoten, alpha karoten, beta cryptoxanthin, dan juga berbagai macam mineral.

Itulah beberapa jenis asupan makanan yang mengandung beta cryptoxanthin. Selain dari berbagai jenis sayur dan buah di atas, Anda juga bisa menemukan beta cryptoxanthin dalam capsicum merah, nectarine, aprikot, persik, singkong, dan juga jagung. Untuk memaksimalkan penyerapan beta cryptoxanthin di dalam tubuh tentu harus didukung dengan asupan lemak. Untuk itu Anda juga harus mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang kaya akan kandungan lemak baik, seperti biji-bijian dan juga minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak kelapa.