Categories: Panduan Gizi

9 Akibat kelebihan Kalsium dalam Tubuh

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kalsium merupakan salah satu jenis mineral  yang memegang peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tubuh seperti tulang dan gigi. Penggunaan kalsium juga sangat dibutuhkan dalam sistem saraf, jantung, serta sangat dibutuhkan dalam proses pembekuan darah. Jenis mineral ini bisa kita temukan dalam makanan yang mengandung kalsium dalam berbagai produk sayuran dan buah-buahan seperti kailan (kale), susu, jeruk, brokoli, ikan, kedelai, dan masih banyak lagi. Kekurangan kalsium dalam tubuh bisa mengakibatkan berbagai jenis penyakit seperti osteoporosis, rakhitis, sindrom pramenstrusi (PMS), Osteomalacia, gangguan pencernaan, dan masih banyak lagi. Namun tahukah Anda apa akibat kelebihan kalsium dalam tubuh?

Gejala Kelebihan Kalsium

Sebelum membahas tentang efek kelebihan kalsium ini, ada baiknya jika kita mengetahui ciri-ciri atau gejala kelebihan kalsium dalam tubuh, diantaranya adalah :

  • Tubuh mudah mengalami kelelahan
  • Tubuh terasa lemah
  • Mual, muntah
  • Gangguan sembelit
  • Timbulnya rasa sakit di perut
  • Peningkatan frekuensi sering buang air kecil
  • Peningkatan rasa haus

Dalam dunia medis, kalsium digunakan untuk mengobati dan juga mencegah berbagai macam kondisi dimana tubuh memiliki tingkat kalsium yang cukup rendah, dimana mineral ini dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Pada beberapa kasus, menggunakan kalsium dalam pengobatan baik itu secara oral maupun intravena dirasa cukup aman, akan tetapi penggunaan kalsium yang berlebihan sangatlah tidak aman, terutama pada anak-anak maupun orang dewasa. Mineral ini dapat menimbulkan efek samping seperti sering bersendawa dan kelebihan gas dalam tubuh.

Batas Aman Kalsium Dalam Tubuh

Untuk menghindari dampak buruk yang bisa terjadi akibat lelebihan kalsium dalam tubuh, maka The Institute of Medicine telah menetapkan tingkat asupan kalsium harian berdasarkan kelompok usia, diantaranya adalah :

  • Untuk balita yang berusia 0 hingga 6 bulan, dosis penggunaan kalsium adalah 1000 mg
  • Untuk balita dengan usia 6 hingga 12 bulan, dosis penggunaan kalsium adalah 1500 mg
  • Untuk anak-anak dengan usia 1 hingga 3 tahun, dosis penggunaan kalsium adalah 2500 mg
  • Untuk anak-anak usia 9 hingga 18 tahun, dosis penggunaan kalsium adalah 3000 mg
  • Untuk orang dewasa yang berusia sekitar 19 hingga 50 tahun, dosis penggunaan kalsium yang dianjurkan adalah 2500 mg
  • Dan untuk orang-orang yang berusia di atas 51 tahun, dosis penggunaan kalsium adalah sekitar 2000 mg.

Penggunaan kalsium dengan dosis yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya efek samping yang lebih serius, seperti :

1. Serangan jantung

Hasil dari beberapa penelitian  yang terbaru telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang melebihi dosis harian yang direkomendasikan dapat meningkatkan kemungkinan resiko serangan jantung. Kadar kalsium yang berlebihan dalam tubuh dapat mengakibatkan penyumbatan pada arteri yang disebabkan oleh akumulasi kalsium dengan plak yang menempel pada dinding arteri yang pada akhirnya akan mengakibatkan serangan penyakit jantung maupun stroke. Dan beberapa bukti telah menunjukkan bahwa pemberian kalsium pada pasien selama terjadi serangan jantung tidak dapat memberikan efek pengobatan apapun, malahan dapat memperburuk keadaan.

Banyak para ahli kesehatan menganjurkan untuk menghindari kelebihan kalsium dalam tubuh, seperti saat serangan jantung. Maka sebaiknya menghindari penggunaan kalsium bersamaan dengan beberapa jenis antibiotik seperti Verapamil (Calan, Covera, Isoptin, Verelan), Diltiazem (Cardizem, Dilacor, Tiazac), dan juga Digoxin (Lanoxin) yang biasa digunakan untuk membantu denyut jantung agar berdetak lebih kuat.

Serangan jantung juga bisa dipicu oleh hal berikut ini :

2. Gangguan ginjal dan kencing batu empedu

Mengkonsumsi suplement yang mengandung kalsium secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko kadar kalsium yang berlebih dalam darah seseorang. Hal ini sangat tidak baik, terutama bagi orang-orang yang memiliki fungsi ginjal yang buruk. Penggunaan kalsium yang bersamaan dengan beberapa jenis antibiotik seperti Ceftriaxone (Rocephin) dapat mengakibatkan kematian yang dikarenakan keruakan pada organ paru-paru dan ginjal. Sebaiknya kalsium diberikan 48 jam  setelah pemberian antibiotik tersebut secara intravena.

Ketika mengalami gangguan ginjal atau empedu sebaiknya perhatikan asupan makanan seperti di bawah ini :

3. Arthritis

Kelebihan kadar kalsium dalam tubuh dapat mempromosikan peningkatan resiko arthritis, yaitu peradagan pada daerah persendian yang disertai dengan rasa sakit, pembengkakan, sendi terasa kaku, serta keterbatasan gerak tubuh. Seseorang yang memiliki kadar kalsium yang tinggi dalam tubuhnya berarti ia memiliki gangguan kekurangan kalsium dalam tubuhnya. Gangguan Arthritis bisa disebabkan oleh kedua hal tersebut, baik pada saat tubuh kekurangan maupun kelebihan kalsium sebagai akibat demineralisasi.

Arthritis ini juga bisa terjadi karena :

4. Menghambat regenerasi sel

Sebagaimana kita ketahui bahwa kalsium dapat membantu proses regenerasi sel, terutama pada tulang. Namun, pada saat tubuh kelebihan kadar kalsium, hal itu justru akan dapat menghambat proses penyerapan beberapa enzim serta kebutuhan nutrisi manusia yang sangat diperlukan dalam proses regenerasi sel tersebut.

5. Anemia

Kelebihan kalsium dalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan anemia. Kemungkinan besar hal ini dikarenakan pada saat tubuh memiliki jumlah kalsium yang berlebih, akan menghambat penyerapan makanan yang mengandung zat besi dalam darah. Dimana kita tahu bahwa zat besi sangat penting dalam proses pembentukan sel-sel darah merah. Kekurangan zat besi dalam darah dapat menimbulkan gangguan tekanan darah rendah atau anemia.

Anemia ini juga bisa terjadi karena :

6. Mengurangi efektifitas berbagai jenis obat dan antibiotik

Mengkonsumsi kalsium secara bersamaan dengan beberapa antibiotik dapat mengganggu tubuh dalam menyerap obat-obatan atau antibiotik tersebut yaitu dengan mengganggu efektivitas dari obat atau antibiotik itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya interaksi tersebut, maka sangat disarankan untuk menghindari penggunaan kalsium setidaknya 1 jam setelah mengambil atau mengkonsumsi antibiotik.

7. Tubuh kekurangan mineral penting

Dalam buku yang telah ditulisnya, Dr. Robert Thompson menyatakan bahwa pada saat tubuh memiliki kadar kalsium yang berlebih, hal itu justru akan mengganggu proses penyerapan mineral-mineral penting lainnya seperti magnesium, mangaan, zat besi, serta beberapa mineral penting lainnya. Ketidakseimbangan jumlah mineral dalam tubuh dapat meningkatkan resiko berbagai jenis penyakit mematikan seperti :

8. Mengganggu penyerapan vitamin K

Vitamin K memiliki fungsi yang cukup penting dalam tubuh manusia, yaitu untuk mengaktifkan hormon protein (osteocalcin) yang diproduksi oleh osteoblas ke dalam tulang, dimana protein tersebut nantinya akan membantu mencegah terjadinya penumpukan kalsium dalam arteri. Dan pada saat kadar kakalsium dalam tubuh mengalami kelebihan, penyerapan vitamin tersebut akan terganggu, dan nantinya penumpun kalsium dalam arteri tak dapat terhindarkan. Dan hal itu akan lebih berbahaya.

9. Mengganggu keseimbangan hormon

Akibat kelebihan kalsium dalam tubuh juga dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan hormon dalam tubuh. Hal ini sangatlah penting, terutama bagi wanita yang sedang mengalami masa menopause dimana ia harus selalu menjaga agar hormon dalam tubuhnya selalu seimbang. Pada saat tubuh mengalami deposit kadar kalsium, hal itu secara perlahan-lahan akan terakumulasi bersama plak dalam dinding arteri yang pada akhirnya akan menimbulkan dampak yang lebih berbahaya bagi kesehatan.

Gangguan keseimbangan hormon ini bisa berakibat pada :

Pada dasarnya setiap mineral yang diambil secara berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan mineral yang lainnya. Begitu juga dengan kalsium yang merupakan jenis mineral yang diperlukan tidak hanya untuk kesehatan tulang, tetapi juga untuk mengatur detak jantung, melakukan impuls saraf, pembekuan darah, serta untuk membantu merangsang sekresi hormon. Untuk itu, sudah selayaknyalah jika kita selalu menjaga agar kadar mineral-mineral penting tersebut selalu seimbang, agar kita dapat terhindar dari dampak buruknya pada tubuh.