Osteoporosis merupakan suatu jenis gangguan penyakit yang biasa menyeran organ tulang yang menyebabkan organ tersebut menjadi lemah dan rapuh. Osteoporosis terjadi ketika penciptaan tulang baru tidak mengikuti penghapusan tulang yang sudah tua. Seperti kita ketahui bahwa tulang adalah jaringan yang hidup terus-menerus dan harus mengalami pergantian. Saat kondisinya telah rapuh dan mengalami penurunan fungsi, saat tulang mendapatkan tekanan ringan seperti pada saat membungkuk atau batuk dapat menyebabkan resiko patah tulang. Patah tulang karena osteoporosis paling sering terjadi pada pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang.
Pada umumnya, tidak ada gejala pada awal terjadinya pengeroposan tulang ini. Namun pada saat seseorang telah didiagnosis mengalami osteoporosis, maka kemungkinan besar akan timbul gejala-gejala seperti berikut :
Kebanyakan orang mencapai puncak massa tulang mereka pada awal usia 20-an. Seiring bertambahnya usia, massa tulang akan berkurang dan akan terbentuk tulang yang baru.
Kemungkinan seseorang mengembangkan osteoporosis tergantung pada seberapa banyak massa tulang di usia mudanya. Semakin tinggi puncak massa tulang, semakin banyak tulang yang miliki dan semakin kecil kemungkinan untuk mengembangkan osteoporosis seiring pertambahan usia.
Sejumlah faktor dipercaya dapat meningkatkan kemungkinan untuk mengembangkan osteoporosis, termasuk usia, ras, gaya hidup, dan kondisi medis. Beberapa faktor risiko penyebab osteoporosis ini, termasuk:
1. Jenis kelamin
Osteoporosis dapat mempengaruhi pria dan wanita dari semua ras. Akan tetapi hal ini bisa beresiko lebih tinggi pada wanita, dan lebuh tinggi pada wanita kulit putih dan Asia, terutama perempuan tua yang melewati masa menopause.
2. Usia
Semakin bertambahnya usia, semakin besar resiko untuk dapat terkena gangguan osteoporosis. Wanita tua yang telah melewati masa menopause lebih sering mengalami gangguan ini.
3. Ras
Wanita yang berasal dari keturunan kulit putih dan wanita yang memiliki ras Asia memiliki resiko yang lebih besar terhadap osteoporosis. Hal ini disebabkan karena pada umumnya wanita dari ras kulit putih maupun Asia memiliki konsumsi makanan yang mengandung kalsium cukup rendah. Salah satu alasannya adalah intoleransi laktosa serta menghindari produk dari hewan.
4. Faktor keturunan
Jika memiliki orang tua atau saudara dengan riwayat osteoporosis. Hal tersebut akan menempatkan diri, pada risiko yang lebih besar mengalami gangguan ini. Terutama jika ibu atau ayah pernah mengalami patah tulang pinggul.
5. Ukuran tubuh
Pria maupun wanita yang memiliki bentuk tubuh kecil cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi terkena osteoporosis. Hal ini karena mereka memiliki massa tulang yang lebih sedikit seiring dengan bertambahnya usia mereka.
6. Kadar hormon
Osteoporosis lebih sering terjadi, sering disebabkan oleh keseimbangan kadar hormon. Tubuh bisa memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu dalam tubuh mereka, seperti :
7. Faktor makanan
Faktor konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan osteoporosis, mereka yang lebih mungkin terkena gangguan ini antara lain :
8. Operasi Gastrointestinal
Seseorang yang baru saja menjalani operasi gastrointestinal akan mengalami penurunan ukuran perut karena penghapusan bagian dari usus yang membatasi daerah penyerapan nutrisi, termasuk kalsium. Penyerapan kalsium yang kurang oleh organ tubuh dapat menyebabkan terjadinya penyebab osteoporosis.
9. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang, baik oral maupun suntikan, seperti prednisone dan cortisone, dapat mengganggu proses pembangunan tulang. Osteoporosis juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan yang digunakan untuk memerangi atau mencegah berbagai jenis penyakit seperti kejang, gastric reflux, kanker, serta penolakan transplantasi.
10. Gaya hidup
Beberapa pilihan gaya hidup juga berpotensi untuk meningkatkan resiko terjadinya gangguan osteoporosis, seperti
Penggunaan obat-obatan, melakukan diet sehat, dan latihan beban dapat membantu mencegah tulang keropos serta menguatkan tulang sudah lemah.
Langkah pencegahan Osteoporosis
Tiga faktor penting untuk menjaga tulang agar tetap sehat sepanjang hidup adalah :
1. Kalsium
Pria dan wanita yang berusia antara 18 – 50 tahun membutuhkan kurang lebih 1.000 miligram kalsium per harinya. Jumlah kebutuhan nutrisi harian kalsium ini meningkat menjadi 1.200 miligram ketika usia wanita mencapai 50 tahun dan usia pria mencapai 70 tahun. Beberapa sumber kalsium yang baik meliputi produk :
Anda juga bisa mendapatkan asupan kalsim dari beberapa produk suplement. Namun, terlalu banyak kalsium dapat menimbulkan masalah jantung dan batu ginjal. The Institute of Medicine merekomendasikan total asupan kalsium untuk orang-orang yang lebih tua dari 50 tahun sebaiknya tidak lebih dari 2.000 miligram setiap hari.
2. Vitamin D
Vitamin D berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium. Sinar matahari merupakan salah satu sumber vitamin D yang baik bagi tubuh, kecuali bagi mereka yang tinggal di dataran tinggi. Belum diketahui dosis harian yang optimal untuk vitamin D. Bagi orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi antara 600-800 IU per hari, melalui makanan atau suplemen.
Baca juga, makanan yang mengandung vitamin D ini untuk mencegah osteoporosis.
3. Latihan Fisik
Olahraga dapat membantu tubuh untuk membangun tulang yang kuat dan memperlambat pengeroposan tulang. Kombinasikan latihan kekuatan dengan latihan menahan beban. Latihan dapat membantu memperkuat otot dan tulang lengan dan tulang belakang bagian atas. Latihan fisik seperti :
Dapat mempengaruhi tulang di kaki, pinggul dan tulang punggung bagian bawah. Sementara berenang, bersepeda dan berolahraga pada mesin, dapat memberikan latihan kardiovaskular yang baik.