Akhir-akhir ini sering marak terdengar pemberitaan tentang konsumsi daging kucing di beberapa kalangan masyarakat. Sebenarnya kebiasaan tersebut telah terjadi sejak lama. Di beberapa daerah di China seperti Guangdong dan Guangxi, daging kucing merupakan makanan favorit bagi penduduk wilayah tersebut terutama saat musim dingin. Selain daging yang biasa diolah sebagai bakso, perut serta usus dari kucing juga menjadi bahan konsumsi bagi mereka.
Mitos Khasiat Daging Kucing
Mitos yang berkembang di masyarakat tersebut adalah bahwa dengan mengkonsumsi daging kucing dapat membentengi tubuh mereka. Selain di negara China, kebiasaan mengkonsumsi daging kucing juga terjadi di beberapa negara seperti Swiss, Brasil, Peru, Vietnam, Argentina, dan masih banyak lagi. Tujuan dari konsumsi daging kucing tersebut antara lain adalah untuk mengatasi kelaparan, sebagai obat beberapa penyakit seperti arthritis dan nyeri saraf, maupun hanya sebagai hiburan semata. Namun, adakah mereka tahu tentang adanya bahaya daging kucing yang telah mereka konsumsi bagi kesehatan mereka sendiri?
Dalam ajaran islam, mengkonsumsi daging kucing adalah sesuatu yang diharamkan, karena kucing termasuk hewan karnivora yang memiliki taring. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang di riwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang artinya “Seluruh binatang pemangsa dengan gigi taringnya maka haram memakannya.” Untuk selanjutnya, kita akan membahas tentang bahaya daging kucing bagi kesehatan tubuh.
Dampak Buruk Mengkonsumsi Daging Kucing
Sejak Abad ke-21, beberapa kalangan masyarakat di berbagai negara telah menjadikan daging kucing sebagai bahan konsumsi mereka. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatan perdagangan daging binatang karnivora tersebut secara ilegal. Seperti yang kita ketahui bahwa kucing adalah salah satu hewan pemakan daging. Dimana pada saat mengkonsumsi mangsanya, bisa saja kucing tersebut terkontaminasi oleh berbagai jenis parasit yang terdapat dalam tubuh mangsanya.
Pada saat daging kucing yang terkontaminasi tersebut dikonsumsi oleh manusia. Hal itu dapat menyebabkan penyakit menular dari parasit berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai penyakit kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Berikut ini beberapa bahaya daging yang wabah penyakit yang dapat menular ke tubuh manusia setelah mengkonsumsinya antara lain adalah :
1. Rabies
Mengkonsumsi daging kucing yang telah terkontaminasi virus rabies dapat meningkatkan penularan virus tersebut pada manusia. Adapun gejala awal dari penyakit ini antara lain adalah :
Seseorang yang telah terkena virus rabies bisa mengalami kematian mendadak yang disebabkan oleh gagal jantung maupun gangguan pernafasan. Dampak kematian ini akan muncul seminggu setelah gejala muncul.
2. Trichinellosis dan kolera
Ini merupakan suatu infeksi penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit Trichinella yang bisa ditemukan di hampir seluruh mamalia pemakan daging. Penderita gangguan ini bisa saja tidak mengalami gejala, namun dalam beberapa kasus, penderita bisa mengalami :
Pada saat parasit tersebut bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain, kemungkinan penderita akan mengalami perdarahan, ruam pada kulit, pembengkakakn pada mata, demam, serta timbulnya nyeri pada otot. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang bisa mengatasi penyakit ini.
Penyebaran parasit pada makanan ini juga bisa menyebabkan :
3. Sars, Mers, dan Ebola
Ketiga jenis penyakit mematikan ini disebabkan oleh suatu virus yang dikenal dengan nama virus corona, yang dapat menjangkit beberapa spesies hewan seperti kelelawar dan yang lainnya. Virus tersebut bisa saja menular pada kucing yang memangsa mereka yang pada akhirnya akan menular ke manusia yang makan daging kucing yang telah terkontaminasi virus tersebut.
Sejumlah penyakit berbahaya lainnya yang disebabkan persebaran virus yakni :
4. Keracunan makanan
Mengkonsumsi daging kucing bisa meningkatkan resiko keracunan makanan. Hal ini dikarenakan adanya berbagai jenis parasit seperti salmonella, Staphylococcus, Clostridium, Campylobacter. Termasuk berbagai jenis parasit lainnya yang tinggal dalam daging kucing, terutama pada saat menyembelihnya di tempat yang terbuka, dimana hal tersebut mudah terkena polusi. Hal ini akan menimbulkan gejala seperti sakit perut, mual, muntah, serta pusing.
Selain itu, mengkonsumsi daging hewan karnivora seperti bahaya daging kucing ini dapat menimbulkan masalah lain bagi tubuh. Dimana tubuh kita dapat terkontaminasi oleh berbagai jenis racun yang tidak bisa hancur meskipun telah melalui tahap pengolahan. Lambat laun racun tersebut akan semakin menumpuk dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menimbulkan efek membahayakan bagi tubuh.
Keracunan makanan juga sering terjadi akibat :
5. Merusak kesehatan mental serta dapat memicu tindakan kekejaman, terutama bagi anak-anak
Membunuh kucing untuk dijadikan bahan konsumsi secara tidak langsung dapat menyebabkan gangguan mental, terutama bagi anak-anak yang menyaksikan kejadian tersebut. Mereka akan kehilangan empati serta menjadi lebih peka terhadap tindakan kekejaman. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 telah menunjukkan bahwa penyalahgunaan hewan dapat menempatkan anak-anak untuk lebih beresiko terkena gangguan kemampuan belajar dan gejala depresi. Hal ini bisa berakibat fatal dimana mereka dapat kehilangan perasaan peri kemanusiaan, dimana mereka akan terbiasa melihat rasa sakit serta tega untuk melakukan tindakan kekerasan tanpa ada rasa kasihan.
Dari uraian di atas kita bisa menyimpulkan bahwa mengkonsumsi daging kucing adalah sesuatu yang diharamkan, terutama bagi umat islam. Selain itu dengan mengkonsumsi daging kucing berarti kita lebih bersiko untuk mengembangkan berbagai penyakit yang mematikan seperti rabies, SARS, Ebola, maupun Mers.
Dan yang tak kalah penting lagi adalah, pada saat kita menyembelih kucing untuk dikonsumsi berarti kita telah menanamkan perilaku kekejaman dan kesadisan, terutama bagi anak-anak yang menyaksikan kejadian tersebut. Mereka akan lebih peka terhadap tindak kekerasan, baik itu pada hewan, maupun pada sesama manusia. Untuk mencegah segala kemungkinan-kemungkinan tersebut, ada baiknya jika kita melakukan tindakan pencegahan dari awal, yaitu dengan menghentikan dan menghindari kebiasaan mengkonsumsi daging kucing.