Baru-baru ini viral sebuah kabar adanya seorang murid SMA (Sekolah Menengah Atas) yang mengalami cedera cukup serius di bagian tulang ekornya akibat jatuh dari kursi. Kasus seperti ini memang bukan hal baru lagi, namun sepertinya banyak orang belum paham betul seberapa bahayanya cedera tulang ekor karena jatuh dari kursi.
Anak-anak sekolah, tak hanya murid SMA, biasanya memang suka bercanda dengan teman-temannya. Banyak anak suka menjahili temannya yang mereka anggap sebagai hal lucu, khususnya menarik kursi saat temannya hendak duduk sehingga temannya terjatuh dalam kondisi duduk atau terjengkang. Tahukah Anda bahwa kebiasaan bercanda seperti ini bukan masalah sepele?
Belakangan ada kisah viral tentang anak SMA yang jatuh saat teman-temannya menarik kursi yang hendak ia duduki dengan niat bercanda. Sayangnya, kondisi tulang ekor korban patah dan menurut dr. Luthfi Gatam, SpOT (K) Spine dilansir dari laman Detik Health mengatakan bahwa tulang ekor yang patah bisa berisiko fatal dan berakibat pada kelumpuhan.
Sang dokter spesialis dari RS Fatmawati tersebut pun memberikan penjelasan tentang perbedaan kasus tulang ekor patah bisa berdampak fatal tapi ada pula yang tidak. Ketika loading jatuhnya termasuk berat, patah pada tulang ekor sangat bisa terjadi, namun pada kejadian yang loading jatuhnya pendek, hanya akan muncul memar di bagian bokong, khususnya otot dan kulit.
Jarak jatuh adalah salah satu faktor penting yang menentukan kondisi selanjutnya dari orang tersebut, termasuk juga faktor posisi terjatuhnya. Jatuh dengan posisi terduduk dengan jarak yang jauh sangat bisa berakibat pada kelumpuhan. Jadi sehabis terjatuh, walau dari jarak dekat namun bokong terasa sakit, sebaiknya langsung periksakan.
Langsung bertindak cepat untuk mengecek kondisi bokong setelah terjatuh dan terasa sakit sangat penting. Segera ke dokter supaya dapat diketahui apakah cedera tersebut termasuk ringan atau berpotensi serius. Namun bila mengalami hal serupa dengan anak SMA ini tapi kondisi cedera masih tergolong ringan, perhatikan cara merawat cedera supaya dapat lekas membaik.
- Hindari duduk pada tempat dengan permukaan keras.
- Hindari duduk dalam waktu yang lama.
- Konsumsilah makanan-makanan yang mengandung serat tinggi agar bisa menghindari sembelit (sembelit akan memicu kebiasaan mengejan yang kurang baik untuk masa pemulihan tulang ekor).
- Bungkus es dengan kain bersih, lalu lakukan pengompresan pada wilayah tulang ekor selama 20 menit. Perawatan ini lebih disarankan untuk diterapkan sehari 4 kali setiap hari dari setelah jatuh.
- Gunakan bantal yang nyaman sebagai alas duduk agar tulang ekor tak terlalu menjadi tumpuan bagi berat badan.
- Minum obat khusus yang bisa meredakan rasa sakit dan nyeri di area tulang ekor, seperti aspirin, ibuprofen atau paracetamol. Tentunya konsumsi harus sesuai dengan apa yang dokter anjurkan sehingga perlu adanya konsultasi lebih dulu.
Jika langkah-langkah perawatan tersebut tak efektif dalam membantu kondisi sebuah kasus cedera tulang ekor, penanganan medis adalah yang paling diperlukan. Ketika masih pada tahap ringan, penanganan sedini mungkin biasanya bisa mencegah kondisi kerusakan tulang ekor agar tak makin serius.