5 Ciri-Ciri Bayi Autis Yang Bisa Diperhatikan Sejak Dini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sering kali ada banyak orang tua yang bingung saat dihadapkan pada kondisi ciri-ciri bayi autis. Ada rasa ketakutan pada para orang tua jika pertumbuhan bayi mereka ternyata tidak optimal dan normal seperti yang diharapkan.

Oleh sebab itu kebanyakan orang tua memperhatikan dengan seksama pertumbuhan bayi mereka sejak dini supaya dapat mengetahui apakah anak mereka pada akhirnya tumbuh normal atau tidak. Jika ingin tahu lebih lanjut akan hal ini, sebaiknya simak berikut ini beberapa ciri-ciri bayi autis yang mungkin saja terjadi pada beberapa kasus setelah kelahiran.

1. Tidak Banyak Memberikan Respon Saat Diajak Berkomunikasi

Salah satu ciri yang paling mencolok pada bayi yaitu jika dia tidak dapat merespon atau sengaja tidak memberikan respon pada siapapun yang berusaha mengajaknya berkomunikasi. Terkadang hal ini bisa saja dianggap bahwa bayi hanya terlambat bertumbuh atau masih wajar karena belum memahami panggilan orang di sekitarnya kepada mereka. Tetapi sebaiknya hal ini diperhatikan dengan seksama lebih lanjut.

Karena bayi umumnya sudah mulai bisa memberikan respon terhadap lingkungan di sekitarnya mulai dari usia kurang lebih sebulan. Walaupun penglihatan bayi belum cukup jelas, tetapi bayi sudah bisa merespon orang yang ada di sekitarnya dengan lebih baik. Oleh sebab itu sebaiknya orang tua merasa curiga jika bayi tidak memberikan respon apapun saat berusia hampir 3 bulan.

Karena bisa jadi hal ini terdapat kelainan pada fisik dan panca indera bayi. Atau bisa juga hal ini menandakan bahwa bayi secara tidak langsung mengalami gejala autisme dari sejak awal. Jika memang hal ini berlanjut dan terjadi, sebaiknya cobalah untuk mengajak bayi konsultasi pada ahlinya supaya dapat diteliti lebih lanjut mengenai respon bayi terhadap orang lain di sekitarnya.

2. Sering Rewel Dan Menangis

Sebaiknya perhatikan apabila mendapati bayi sering kali rewel dan menangis. Seperti misalnya mengalami gangguan susah untuk tidur nyenyak dan mudah terbangun. Walau belum bisa memberi tahukan apa yang sedang dialami, tetapi bayi yang sering rewel dan menangis umumnya menandakan kondisi kesehatan tertentu yang kurang baik.

Karena pada umumnya bayi yang sehat akan jarang rewel dan cukup nyenyak saat tidur selama masa yang dibutuhkan. Lain halnya jika bayi mudah sekali rewel dan terbangun serta kemudian menangis tanpa sebab. Bisa jadi hal ini karena kondisi fisik bayi yang mengalami suatu perasaan yang kurang nyaman. Misalnya yaitu sakit kepala atau rasa tidak enak secara fisik.

Salah satu ciri-ciri bayi autis umumnya yaitu mengalami kondisi fisik tertentu yang kurang sehat. Atau pada umumnya merasakan sakit kepala sehingga bayi tidak nyaman. Hal ini terutama terpicu oleh jenis makanan tertentu. Oleh sebab itu jika bayi sering menangis tanpa sebab yang jelas, sebaiknya tanyakan pada dokter yang bersangkutan untuk melihat kemungkinan apakah bayi mengalami kondisi seperti penyebab autisme atau tidak. [AdSense-B]

3. Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang

Ciri berikutnya yaitu mengalami keterlambatan atau tumbuh kembang yang tidak sesuai pada masanya. Sebaiknya selalu perhatikan grafik tumbuh kembang sejak bayi lahir dari usia 0 bulan. Umumnya dokter akan memberikan skala tumbuh kembang bayi secara normal pada umumnya. Seperti misalnya pada usia sebulan sudah bisa melakukan apa saja, lalu pada usia 2 bulan mengalami perkembangan apa saja.

Ada baiknya berusaha untuk mencatat dengan seksama kapan bayi belajar untuk tengkurap, atau kapan bayi mulai memberikan respon sensor maupun motorik kepada sekelilingnya. Hal kecil yang demikian ini bisa dikatakan cukup penting sebagai penanda apakah bayi bertumbuh secara normal atau tidak. Karena umumnya salah satu tanda pada bayi sejak dini mengalami bahaya autisme yaitu jika ada fase tumbung kembangnya yang tidak normal seperti bayi pada umumnya.

Tentunya mengalami keterlambatan tumbuh kembang sering kali termasuk hal yang normal. Tetapi jika keterlambatan terlampau jauh maka bisa jadi hal ini merupakan penanda kondisi kesehatan tertentu pada bayi. Oleh sebab itu jika memang terlambat cukup jauh sebaiknya segera bawa bayi untuk menjalani terapi yang sesuai.

4. Susah Memusatkan Fokus Dan Perhatian

Selanjutnya perhatikan kondisi bayi sehari-harinya dalam melakukan aktifitas atau sesuatu kegiatan tertentu. Perhatikan selama masa perkembangannya saat memberikan informasi yang baru bagi bayi. Apakah respon bayi jelas dan fokus atau bayi susah untuk menerima informasi yang diberikan oleh orang tua. [AdSense-A]

Karena umumnya kebanyakan bayi yang menderita autisme akan mengalami gangguan dalam hal melakukan konsentrasi pada hal tertentu. Kecenderungan yang dialami oleh bayi autis yaitu mudah merasa bosan termasuk susah untuk fokus pada sesuatu dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Oleh sebab itu perhatikan jika bayi mudah sekali teralihkan konsentrasinya pada hal yang lain atau tidak bisa fokus saat melakukan sesuatu. Misalnya pada saat sedang makan tidak dapat diam fokus untuk menghabiskan makanannya.

Walaupun hal ini terlihat sepele dan wajar, tetapi pada fase tertentu sebenarnya ini alarm penunjuk dini bahwa kemungkinan bayi mengalami kondisi penyakit autisme tanpa disadari. Oleh karena itu ajak bayi untuk fokus pada satu hal sebelum beranjak mengenalkan pada hal yang lain. Sehingga lebih mudah untuk mengikuti perkembangannya.

5. Bayi Hiperaktif

Salah satu ciri autis yang sering kali juga terlewatkan yaitu kondisi bayi yang hiperaktif. Tentu tidak mudah untuk melihat fenomena ini pada bayi yang masih berusia beberapa bulan. Tetapi umumnya hal ini bisa lambat lain terlihat ketika bayi sudah mulai fasik untuk merangkak atau bahkan belajar untuk berjalan.

Karena biasanya bayi yang hiperaktif akan cukup sibuk untuk melakukan banyak aktifitas dan tidak bisa diam di satu tempat. Memang kecenderungan semua bayi yang sedang belajar mengenal hal baru menjadi lebih banyak bergerak dan tidak bisa diam. Tetapi dalam hal ini hiperaktif yang dimaksud yaitu yang berlebihan. Seperti misalnya mudah teralihkan dari satu hal ke hal yang lain.

Atau tidak bisa diam dan tidak mengenal rasa capek. Umumnya hal seperti ini yang menunjukkan gejala yang kurang normal pada bayi. Sebaiknya jangan dibiarkan saja dan carilah solusi untuk menyalurkan kondisi bayi yang hiperaktif tersebut. Sehingga dapat mengarah pada hal yang positif dan tidak membuat kondisi penyebab autis pada anak makin bertambah parah seiring dengan berjalannya waktu pada bayi Anda.

Itulah beberapa ciri-ciri bayi autis yang bisa diperhatikan sejak dini. Tentunya menjaga kesehatan anak sejak awal merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan. Sehingga untuk mengoptimalkan hal tersebut, ada baiknya menjaga kandungan secara maksimal.

Saat ini ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan bayi dan anak. Sehingga perlindungan maksimal harusnya diberikan sejak dalam masa kandungan. Dengan demikian maka resiko mengalami komplikasi autisme dapat dicegah sejak awal dan tidak perlu khawatir akan kondisi perkembangan anak yang tidak semestinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn