Fungsi hati sebagai alat ekskresi mungkin tidak terlalu umum bagi kebanyakan orang. Fungsi hati yang banyak diketahui orang umumnya adalah menetralisir racun, menunjang kinerja pencernaan, sekresi dan mendorong metabolisme di dalam tubuh. Tapi organ hati juga termasuk alat ekskresi selain kulit, ginjal, paru- paru dan jantung. Dari sini kita tahu bahwa hati memiliki peranan lain yang tidak kalah pentingnya. Sistem eksresi dalam tubuh manusia berguna untuk mengeluarkan zat-zat sisa makanan dan proses yang ada di dalam tubuh, bisa juga untuk mengeluarkan zat berbahaya yang tidak sengaja masuk ke dalam tubuh. Jika zat-zat tersebut tidak dikeluarkan maka dapat membahayakan kesehatan. Untuk itu lah sangat penting untuk menjaga kondisi organ-organ yang berguna sebagai alat ekskresi.
Baca Juga:
Hati atau hepar adalah salah satu kelenjar di dalam tubuh manusia selain kelenjar tiroid, kelenjar getah bening dan kelenjar mamae. Hati merupakan kelenjar yang paling besar ukurannya dan memiliki fungsi paling vital di antara kelenjar lainnya. Hati adalah kelenjar yang terletak di rongga perut bagian kanan, tepatnya di bawah diafragma dan di kanan atas abdomen. Posis hati berdekatan dengan lambung, sering kali orang salah mengira sakit yang terjadi di organ hati adalah sakit lambung karena letaknya yang berdekatan, padahal sebenarnya lambung ada di bawah organ hati. Hati manusia memiliki berat antara 1,5 kg sampai 2 kg.
Warna hati adalah merah tua kecoklatan, sering disebut sebagai warna merah hati. Warna hati yang merah ini karena banyaknya pembuluh darah halus pada organ hati. Pembuluh darah halus ini lah yang membantu organ hati melaksanakan tugas-tugasnya yang sangat kompleks. Dalamkasis kanker hati, pembuluh darah pada organ hati dapat mengalami pertumbuhan tidak normal yang berlangsung sangat cepat dan terjadi berulang-ulang namun memiliki kinerja yang justru merusak organ hati. (Baca Juga: Makanan untuk Penderita Liver Bengkak , Makanan Sehat untuk Penderita Liver)
Struktur Organ Hati
Sama seperti organ-organ lainnya organ hati juga memiliki bagian- bagiannya. Bagian-bagian dalam organ hati disebut lobus, organ hati memiliki empat lobus yang paling utama adalah lobus kanan dan lobus kiri. Pada organ hati yang normal lobus kanan memiliki ukuran yang lebih besar dari pada lobus kiri. Kemudian ada dua lobus lain yang ukurannya lebih kecil dari lobus kiri dan lobus kanan, yang letaknya ada di belakang lobus kanan. Dalam setiap lobus terdapat unit- unit multi sisi yang dinamai lobulus. Selain itu di dalam hati juga ada pembuluh- pembuluh darah utama yang sangat penting bagi tubuh manusia. Berikut ini adalah detail dari bagian- bagian organ hati manusia :
- Lobus kanan dan lobus kiri, seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam struktur penyusun organ hati salah satu bagian organ hati yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Di lobus kanan dan lobus kiri lah dimana terjadi tempat pemrosesan utama pada hati untuk menawarkan dan menetralisir racun. Pada lobus kiri dan lobus kanan dihasilkan empedu yang berfungsi sebagai peluruh lemak dan kolesterol.
- Lobulus, juga seperti yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya bahwa hati juga memiliki unit multi sisi yang bernama lobulus, yang tepatnya terletak di dalam lobus. Di dalam organ hati sendiri terdapat sekitar 50.000 sampai dengan 100.000 lobus dan di setiap lobus terdiri dari vena sentral yang dikelilingi sel – sel hati kecil.
- Vena Sentralis, vena ini berada di bagian pusat dari lobulus.
- Vena Hepatica, pembuluh darah vena satu ini berfungsi dalam mekanisme peredaran darah yaitu untuk mengangkut darah yang telah disaring oleh hati menuju ke vena kava inferior.
- Lakuna, lakuna ini adalah sekat pemisah antara lobulus yang satu dengan lobulus yang lainnya di dalam organ hati.
- Kantung empedu, bagian ini berfungsi sebagai reservoir penyimpanan untuk getah empedu.
(Baca Juga: Obat Herbal untuk Hepatitis , Obat Herbal Nyeri Ulu Hati )
Fungsi Umum Organ Hati
Semua oran pasti sudah tau kalau organ di dalam tubuh manusia yang bertugas menawarkan dan menetralisir racun adalah organ hati. Tapi sebenarnya fungsi dari organ hati jauh lebih kompleks dari itu. Hati melakukan banyak sekali tugas yang sangat berperan dalam mempertahankan kesehatan dan menunjang proses – proses lain. Berikut adalah fungsi dari organ hati :
- Menghasilkan cairan empedu yang berguna untuk memecah lemak
- Mengatur komposisi darah yang terdiri dari potein, gula dan lemak
- Menjaga sistem imun
- Membuang zat-zat berbahaya yang ada dalam darah ketika melewati hati
- Mengeluarkan fibrinogen dan protrombin untuk mencegah penggumpalan darah
- Menawarkan dan menetralisir racun
- Menyimpan mineral dan zat besi
- Menyimpan vitamin yang dapat larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin B12
- Melakukan pembentukan sel darah merah pada janin saat di dalam kandungan
- Mengatur suhu tubuh
- Menghasilkan protein bernama plasma
- Menyempurnakan sel darah merah yang di bentuk sumsum tulang
- Menyimpan zat yang diperlukan untuk penyempurnaan sel darah merah yang disebut hermatin
- Mengeluarkan glukosa yang tersimpan ketika tubuh memerlukan
- Mengatur sirkulasi hormon
(Baca Juga: Cara Mencegah Sirosis Hati , Cara Mencegah Hepatitis B )
Hati Sebagai Alat Ekskresi
Di atas telah di jabarkan mengenai struktur organ hati beserta penjelasan dan kegunaan setiap bagian organ hati. Anda juga sudah mendapatkan penjelasan tentang fungsi-fungsi hati. Sekarang mari kita bahas fungsi hati sebagai alat ekskresi dalam tubuh manusia. Sudah di singgung dalam pengantar bahwa hati memiliki fungsi sebagai alat ekskresi di dalam tubuh manusia. Lalu apa saja sebenarnya yang dilakukan oleh organ hati untuk melakukan proses ekskresi. Berikut adalah uraian fungsi hati sebagai alat ekskresi :
1. Menetralisir Racun
Tugas utama organ hati dan yang paling penting adalah untuk menawarkan dan menetralisir racun atau detoksifikasi. Dalam makanan atau obat yang kita konsumsi setiap harinya terdapat zat-zat yang bersifat racun dimana ini bisa menimbulkan bahaya yang cukup serius pada kesehatan. Proses penetralan racun oleh organ hati dilakukan dengan melakukan perombakan yang bisa membuat zat berbahaya menjadi tidak berbahaya atau menahan zat tersebut untuk sementara tinggal di hati lalu kemudian akan dikeluarkan bersama urine. Jika organ hati mengalami gangguan maka kegiatan pengelolaan racun tidak dapat dilakukan secara optimal atau malah tidak terjadi sama sekali.
Tidak ada organ lain di dalam tubuh yang bisa mengambil alih fungsi dari organ hati. Itulah mengapa ketika fungsi hati terganggu seseorang akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang paling umum terjadi ketika organ hati bermasalah adalah penyakit liver atau jaundice (penyakit kuning). Orang yang menderita penyakit kuning memiliki warna kulit, mata, kuku dan telapak tangan yang berwarna kuning pucat. Keadaan ini adalah indikasi tersebarnya berbagai racun ke seluruh bagian tubuh yang seharusnya dinetralkan oleh organ hati.
Baca Juga:
2. Menghasilkan Getah Empedu
Getah empedu merupakan salah satu zat yang dihasilkan oleh hati. Getah empedu yang diproduksi oleh organ hati akan dibawa menuju kantung empedu sebagai tempat penampungannya. Di dalam getah empedu terdapat garam-garam empedu yang memiliki fungsi untuk membantu proses penyerapan nutrisi makanan di usus dan menjadikan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) lebih mudah diserap tubuh.
Getah empedu sendiri berasal dari sel-sel darah merah yang di rombak oleh organ hati yang di dalamnya terkandung garam empedu dan zat warna empedu. Fungsi lain getah empedu yang tidak kalah pentingnya adalah mencerna lemak dan kolesterol agar lebih mudah di serap tubuh dan tidak menimbulkan masalah. Kelebihan kolesterol dan lemak sebagian akan di simpan di organ hati dan kantung empedu sebagian lainnya dibuang keluar. Selain itu, getah empedu yang ada dalam kantung empedu juga bertindak sebagai aktivator enzim lipase.
3. Menghasilkan Garam Empedu
Garam empedu adalah bagian dari getah empedu yang tugasnya khusus mengatasi lemak. Lemak yang ada akan dicerna sehingga bisa diserap oleh tubuh untuk kebutuhan nutrisi.
4. Memberi Warna Pada Urine dan Feses
Warna urin dan feses yang normal berwarna coklat kekuningan dikarenakan adanya bilirubin dan biliverdin yang merupakan hasil perombakan sel darah merah di dalam hati. Pencernaan dan organ hati bekerja dengan baik jika warna urin dan feses demikian.
Baca Juga:
5. Merombak Sel Darah Merah
Sel-sel darah merah yang sudah tua memerlukan perombakan untuk regenerasi. Secara tidak langsung organ hati memiliki peranan dalam membantu sumsum tulang belakang untuk menghasilkan sel darah merah. Hasil dari kegiatan perombakan sel darah merah ini adalah zat besi, globin dan heme. Zat besi dan globin ini akan kembali digunakan untuk menghasilkan hemoglobin dalam produksi sel darah merah yang baru. Sedangkan zat yang bernama heme sendiri akan dirombak untuk menghasilkan bilirubin dan biliverdin yang akan di kirim ke usus untuk menunjang proses pencernaan. Di dalam usus bilirubin dan bili verdin ini dioksidasi menjadi urobilin yang memberikan warna pada urine dan feses.
6. Menghasilkan Urea
Salah satu asupan nutrisi adalah protein, di saluran pencernaan protein akan dirombak menjadi asam amino. Ketika tubuh kelebihan asam amino maka amonia dan urea akan meningkat. Urea dan amonia ini bersifat racun yang berbahaya bagi tubuh. Di dalam tubuh amonia dan urea ini akan dinetralisir oleh organ hati kemudian dikeluarkan melalui urin dan feses setelah sebelumnya melalui proses bernama aminasi.
7. Sintesis Enzim
Hati memiliki tugas yang kompleks, selain melakukan pengolahan organ hati juga menghasilkan berbagai zat atau senyawa. Selain menghasilkan atau memproduksi getah empedu hati juga menghasilkan enzim. Ada beberepa enzim yang disintesis organ hati, salah satunya adalah enzim arginase. Enzim arginase berfungsi untuk mengubah arginin menjadi urea dan ornifi yang dapat membuat peningkatan amonia dan karbon dioksida.
Baca Juga:
8. Metabolisme
Organ hati juga bisa menjadi tempat cadangan karbohidrat bagi tubuh. Ketika cadangan gula atau karbohidrat tubuh rendah maka hati akan mengeluarkan cadangan karbohidrat yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan gula yang kurang dalam darah.
9. Perombakan Gula
Di dalam organ hati juga terjadi proses perombakan glikogen menjadi glukosa yang dapat digunakan dalam proses pencernaan dan metabolisme.
10. Mengatur Kadar Lemak Dalam Darah
Selain bertugs meluruhkan lemak, organ hati juga bertugas mengatur kadar lemak dalam darah. Dalam darah jumlah lemak sudah ada batsan maksimumya. Ketika kadar lemak dalam darah rendah maka organ hati akan melepaskan cadangan lemak yang ada. Namun jika kadar lemak dalam darah tinggi atau yang dikenal dengan penyakit kolesterol maka hati akan menariknya untuk dihancurkan dan dikeluarkan melalui feses. Orang dengan kolesterol tinggi yang mengkonsumsi obat penurun kolesterol membuat kolesterol dalam darahnya menurun hingga normal namun kolesterol tersebut sebenarnya dikirim ke hati dan kantung empedu untuk dihancurkan.
Semakin jelas bahwa organ hati adalah organ di dalam tubuh manusia yang memegang banyak sekali peranan penting. Organ hati juga dikenal sebagai organ yang bisa menyembuhkan dirinya sendiri ketika tejadi luka. Organ hati dikenal mampu kembali tumbuh ke bentuk semula dengan sendirinya. Ketika terjadi luka atau masalah pada sebagian bagian hati dan perlu dilakukan tindakan pemotongan bagian yang bemasalah maka dengan seiring waktu hati akan mengembalikan bentuk semula dengan melakukan pertumbuhan pada organnya. Unik sekali bukan organ hati ini?
Baca Juga:
Memiliki banyak kegunaan bagi tubuh manusia hati juga rawan terserang penyakit. Berbagai penyakit dengan berbagai penyebab dapat menyerang organ hati dan mengganggu fungsinya atau bahkan merusak organ hati. Jika hati mengalami gangguan atau kerusakan tentu saja tugas-tugasnya akan ikut terganggu. Bahkan dalam kasus penyakit yang parah bisa terjadi gagal hati. Penyakit berbahaya yang bisa menyerang organ hati adalah sebagaimana dijelaskan di bawah ini :
1. Hepatitis
Hepatitis umumnya disebabkan oleh virus hepatitis, virus hepatitis beragam sampai saat ini diketahui ada 7 jenis virus hepatitis yang dapat menyebabkan jenis penyait hepatitis yang berbeda. Penyakit hepatitis ada yang disebabkan oleh virus hepatitis A dinamai hepatitis A, virus hepatitis B dinamai hepatitis B, dan seterusnya untuk hepatitis C, D, E, F dan G. Pencegahan terhadap penyakit hepatitis dapat dilakukan dengan menghindari penyebab penyakit hepatitis dan menjalankan pola hidup yang sehat. Selain itu pencegahan dapat dilakukan juga dengan pemberian vaksin hepatitis dan imunisasi hepatitis di usia sedini mungkin. Karena sekali di vaksin tubuh seseorang bisa kebal terhadap virus penyakit hepatitis.
Gejala penyakit hepatitis sedikit sulit dibedakan dari penyakit ringan yang biasa menyerang kesehatan manusia seperti flu. Gejala penyakit hepatitis akan muncul setelah virus berhasil masuk ke dalam tubuh manusia dan melakukan proses inkubasi selama 2 – 6 minggu. Tanda-tanda Anda terserang penyakit hepatitis adalah demam, kehilangan selera makan, mual, muntah, seperti sedang terserang flu. Pada tahap lanjutan gejala yang muncul akan semakin serius seperti nyeri di baian perut kanan atas, terserang penyakit kuning, mudah lelah dan nyeri sendi. Dan masih banyak lagi gejala lain yang lebih spesifik bergantung jenis hepatitisnya.
Baca Juga:
2. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah penyakit yang membuat bagian normal pada hati berubah menjadi jaringan-jaringan parut yang mengeras dan berubah menjadi kerak seperti bekas luka. Jaringan parut ini dapat menghambat proses peredaran darah di organ hati. Sirosis hati dikenal tidak dapat disembuhkan tapi bisa dihambat pertumbuhannya dengan pengobatan. Dengan kata lain seiring dengan berjalannya waktu sirosis hati pada penderitanya akan semakin memburuk, pada tahap yang sudah sangat parah perlu dilakukan transplantasi hati untuk mnyelamatkan penderita.
3. Kanker Hati
Kanker hati adalah jenis kanker yang menyerang organ hati. Sel-sel kanker juga dapat muncul dan tumbuh di organ hati, tidak hanya di kulit, darah, otak atau organ tubuh lainnya. Sel kanker sebenarnya berasal dari sel normal yang mengalami mutasi dan melakukan pembelahan sehingga tumbuh dengan cepat. Sel kanker juga mampu membuat saluran pembuluh darah sendiri untuk bisa mendapatkan nutrisi bagi dirinya. Hal membahayakan dari sel kanker adalah sifat selnya destruktif melawan sifat sel normalnya.
Kanker hati dibagi menjadi 2 yaitu kanker hati primer dan kanker hati sekunder. Kanker hati primer adalah kanker hati yang ada akibat pertumbuhan sel kanker di dalam organ hati itu sendiri. Sedangkan kanker sekunder adalah kanker dari bagian tubuh lain yang menyebar hingga menjangkit organ hati. Kanker sekunder umumnya disebabkan oleh kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker kantung empedu dan sebagainya.
4. Abses Hati
Abses hati adalah penyakit yang menyerang hati karena aktivitas bakteri, parasit dan jamur. keberadaan organisme asing ini menyebabkan abses atau nanah di organ hati. Selain karena penyebab yang sudah disebut sebelumnya abses hati juga bisa disebabkan oleh batu empedu, infeksi saluran empedu dan infeksi usus buntu.
Baca Juga:
5. Neonatal Hepatitis
Adalah hepatitis yang menyerang bayi pada masa awal kelahiran. Tapi dalam beberapa kasus juga dapat terjadi sebelum kelahiran (masa kehamilan).
6. Galaktosemia
Adalah kelainan yang dimiliki bayi dimana tubuh tidak dapat memecah galaktosa yang ada dalam susu yang berakibat tertimbunnya galaktosa dalam darah. Kondisis ini dapat membahayakan organ tubuh seperti hati, jantung, otak dan ginjal.
7. Hemochromatosis
Penyakit ini merupakan jenis penyakit bawaan sejak lahir. Seseorang yang terserang penyakit hemochromatosis memang sudah lahir dengan kondisi demikian. Umunya anak dengan penyakit ini karena orang tuanya mengidap penyakit yang sama atau memiliki sifat pembawa penyakit hemochromatosis. Hemochromatosis adalah keadaan yang membuat tubu menyerap zat besi secara berlebih dan menyimpannya di organ hati.
Baca Juga:
Selain tujuh penyakit di atas masih banyak lagi penyakit lain yang bisa menyerang organ hati. Untuk itu jagalah kesehatan sebaik mungkin, utamanya organ hati agar terhindar dari berbagai penyakit yang mengerikan. Karena hati memiliki peranan penting dalam tubuh yang tidak bisa digantikan oleh organ lainnya. Pencegahan terhadap penyakit yang menyerang hati dapat dilakukan dengan menjaga makanan dan pola makan. Makanlah makanan yang bernutrisi, pastikan kebersihan dari makanan yang anda konsumsi dan asal dari makanan tersebut karena beberapa penyakit yang menyerang hati juga bisa menular melalui makanan dan bahan makanan yang terkontaminasi. Pastikan juga untuk mencuci bersih buah dan sayur serta tangan setiap selesai berktivitas.
Proses memasak makanan juga tidak kalah pentingnya dalam menjaga kesehatan. Juga hindarilah merokok, konsumsi minuman beralkohol dan sex bebas. Karena kegiatan tersebut dapat menjadi perantara penularan penyakit-penyakit yang menyerang organ hati. Serta jangan lupa untuk berolah raga, tidur yang cukup dan jauhkan diri dari stress.