Penyebab Hemofilia Paling Utama

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

penyebab hemofiliaHemofilia, mungkin banyak di antara anda sekalian yang sudah akrab dan sering mendengar tentang jenis penyakit ini. Lebih tepatnya hemofilia disebut kelainan yang merupakan suatu keadaan pada tubuh yang mengganggu fungsi dari pembekuan darah. Hemofilia sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 kata, yaitu Haima dan Philia. Penyakit ini menyebabkan darah akan sulit mengalami pembekuan, dapat dapat terlihat dari begitu lamanya proses pengeringan luka.

Pada umumnya, seseorang yang normal akan mengalami pembekuan darah dan luka yang dialaminya dapat mengering dalam jangka waktu 1-14 hari. Namun demikian, berbeda dengan penderita kelainan hemofilia ini. Biasanya luka yang mereka alami akan sangat sulit mengering, bahkan mencapai waktu berbulan-bulan. Luka yang tidak cepat kering ini tidak hanya luka luar yang terlihat saja, namun juga termasuk luka yang terjadi di bagian dalam tubuh.

Jenis Hemofilia

Secara umum, kelainan darah yang bernama hemophilia ini memiliki 2 jenis, yaitu Hemofilia A dan Hemofilia B.

1. Hemofilia A

Hemophilia A lebih sering dikenal dengan nama hemofilia klasik. Hal ini disebabkan karena hemofilia A merupakan jenis hemophilia yang banyak terjadi pada manusia. Hemofilia A ini merupakan jenis hemofilia yang terjadi lebih karena faktor keturunan, dan genetika.

Kasus dari hemophilia A terjadi lebih banyak pada pasien laki-laki dibandingkan wanita. Wanita biasanya hanya bersifat pembawa bakat dan jarang menderita hemofilia A. Namun, ada beberapa kasus, diamana seorang wanita juga menderita hemophilia A, yang disebabkan oleh :

  • Orangtua yang membawa bakat penyakit hemophilia
  • Ayah yang mengidap hemofilia

2. Hemofilia B

Hemofilia B merupakan kelainan dalam pembekuan darah yang disebabkan oleh faktor kurangnya protein pembeku darah. Hemofilia B juga sering disebut dengan Christmas Disease, yang merupakan nama dari penemu hemfilia B ini, yaitu Steve Christmas.

Secara umum penyakit hemofilia, baik hemophilia A maupun hemophilia B merupakan jenis kelainan yang amat jarang ditemui. Statistic menunjukkan bahwa penyakit hemophilia A terjadi pada 1 orang di antara 10.000 orang. Sedangkan untuk penderita hemophilia B lebih jarang ditemui, yaitu sekitar 1 orang dari 50.000 orang.

Tingkatan Hemofolia

Hemofilia A dan hemophilia B memiliki 3 tahap tingkatan yang menunjukkan seberapa parahnya kelainan tubuh dalam melakukan pembekuan darah. Berikut ini adalah ke – 3 tingkatan tersebut :

1. Ringan

Penderita hemofilia pada tingkatan ringan jarang sekali mengalami pendarahan. Biasanya penderita hemofilia ringan masih memiliki kemampuan pembekuan darah yang hampir sama dengan orang normal, namun sedikit lebih lambat mengalami pengeringan luka. Namun demikian, penderita hemophilia ringan juga dapat mengalami pendarahan yang tidak biasa dan berbeda dengan orang normal, yaitu ketika :

  • Melakukan Operasi
  • Mencabut Gigi
  • Luka serius (terbakar, terjatuh, dsb)
  • Kemungkinan terjadi pendarahan lebih banyak pada wanita ketika mengalami menstruasi

2. Sedang

Penderita hemofilia sedang memiliki potensi mengalami pendarahan yang lebih buruk daripada penderita hemofilia ringan. Namun demikian, gejala yang dialami oleh penderita hemofilia sedang tidaklah separah hemofilia berat. penderita hemfilia ringan akan mengalami pendarahan ketika :

  • Aktivitas tubuh yang terlalu berat
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Olahraga yang berlebihan
  • Perjalanan jarak jauh yang melelahkan

3. Berat

Hemofilia berat adalah jenis hemophilia yang paling parah dan berbahaya. Mengapa? Hal ini disebabkan oleh penderita hemofilia berat akan mengalami pendarahan dalam intensitas waktu yang sangat sering. Pendarahan dapat terjadi, mungkin beberapa kali dalam waktu 1 bulan. Selain itu, pendarahan juga terjadi secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Hal ini sangat berbahaya, karena :

  • Menyebabkan penderita kehabisan darah
  • Anemia atau kekurangan darah
  • Infeksi
  • Tubuh menjadi sangat lemas
  • Memiliki keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
  • Yang paling parah adalah kematian, karena pendarahan akan terjadi dengan sangat hebat, dan sulit terjadi proses pembekuan darah.

Hemophilia sendiri memiliki beberapa penyebab. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama dari penyakit hemofilia :

1. Faktor keturunan atau genetika

Hemofilia merupakan jenis penyakit yang diturunkan dan bersifat genetik. Itu artinya ketika orang tua anda memiliki bakat hemofilia, maka anda akan memiliki resiko tinggi mengidap kelainan darah ini sendiri. Jarang sekali terjadi kasus hemolia pada orang tanpa garis keturunan yang memiliki kelainan hemofilia ini.

2. Kurangnya zat pembeku darah

Apabila seseorang mengalami hemofilia, namun tidak memilliki garis keturunan dari kelainan hemofilia, maka kemungkinan penyebab hemofilia ini karena mengalami defisit atau kekurangan zat pembeku darah. Zat pembeku darah ini adalah jenis zat besi, yang dapat ditemui pada :

3. Kurangnya protein yang berperan dalam proses pembekuan darah

Selain zat besi, ada protein pembekuan darah, yang bertugas untuk membantu mempercepat dan melancarkan pembekuan darah. Protein-protein ini dilambangkan dengan angka romawi I hingga XIII (faktor 1 hingga faktor 13) ke- 13 faktor ini merupakan faktor-faktor penting dalam berjalannya proses pembekuan darah pada diri seseorang. Kekurangan salah satu faktor saja dapat menyebabkan hemofilia dan sulitnya terjadi pembekuan darah.

Apa saja gejala-gejala dari Hemofilia?

Kelainan hemophilia ini memiliki beberapa gejala dengan ciri yang khas. Berikut ini adalah beberapa gejala-gejala yang muncul pada penderita hemofilia :

  1. Bengkak pada sekujur tubuh
  2. Luka yang sulit mengering
  3. Sangat mudah dan sering mengalami pendarahan pada bagian tubuh tertentu, seperti hidung, dan ketika menstruasi

Itulah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya hemofilia pada manusia. Pada dasarnya penyebab dari hemofilia bukanlah dari gaya hidup tidak sehat, namun lebih mengacu kepada faktor keturunan atau genetik. Jadi lebih mengatahui resiko hemofilia ini, sebelum tanda-tandanya mulai terjadi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn