7 Macam Penyebab Tuli Sensorineural yang Wajib Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setiap bagian telinga memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi atau suara ke otak untuk diproses dan diolah lagi sehingga dapat dimengerti sebagai bahasa. Telinga merupakan salah satu panca indra yang sangat berharga dan harus diajaga.

Telinga sendiri tidak lepas dari berbagai risiko yang dapat menimbulkan gangguan, baik itu dikarenakan infeksi, kotoran yang menumpuk, dan juga akibat dari komplikasi penyakit lainnya.

Terdapat empat tipe penyakit pendengaran atau tuli yang dapat terjadi, yaitu:

  1. Sensorineural yang disebabkan oleh kerusakan pada sel saraf di dalam koklea.
  2. Konduktif, yang disebabkan oleh kerusakan atau sumbatan kotoran pada telinga luar
  3. Saraf, dimana sesuai namanya, terjadi masalah pada saraf di bagian pendengaran sehingga sulit mengirimkan sinyal,
  4. Campuran, gabungan dari ketiga tuli di atas.

Baca juga beberapa hal terkait masalah pada pendengaran yang bisa anda gunakan untuk menambah wawasan, seperti, ciri-ciri telinga bermasalah, kemudian 9 penyebab gendang telinga sakit, lalu ada juga 8 cara memperbaiki pendengaran yang kurang baik,  dan juga 8 cara menyembuhkan telinga tersumbat karena flu yang bisa anda coba.

Kali ini kita akan membahas mengenai penyebab tuli sensorineural, yang merupakan gangguan yang umum terjadi, dan bahkan 90% orang yang mengalami gangguan pendengaran terdiagnosa mengidap tuli sensorineural.

Terdapat beberapa penyebab tuli sensorineural yang umum terjadi, antara lain:

  1. Trauma Akustik

Penyebab tuli sensorineural yang pertama adalah adanya trauma tertutup yang berlangsung pada tulang temporal, yang bisa mengakibatkan terjadinya tuli sensorineural. Trauma akustik merupakan trauma paling umum penyabab tuli sensorineural. Trauma akustik biasanya diakibatkan oleh suara bising.

Paparan suara bising yang terjadi secara cepat dapat menyebabkan hilangnya pendengaran sementara, dan biasanya sembuh setelah istirahat selama 1 -2 jam. Sedangkan paparan bising dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama (10 – 15 tahun ) maka dapat menyebabkan robeknya sel-sel rambut organ Corti sampai terjadi destruksi totalorgan Corti, sehingga terjadilah tuli sensorineural.

2. Trauma Pada Kepala

Trauma yang terjadi pada kepala, umumnya disebabkan oleh ada nya benturan fisik seperti jatuh, tabrakan, kecelakaan, berkelahi, olahraga, dan masih banyak lagi yang mengenai kepala secara langsung dan pada banyak kasus akan emrembet ke sistem pendengaran.

Gangguan pada otak inilah yang dapat menjadi penyebab tuli sensorineural; karena suara akan dapat tidak sampai diterima dan diproses oleh otak.

Selain karena benturan dan guncangan pada kepala, gegar otak umumnya terjadi karena guncangan keras pada tubuh bagian atas. Tidak hanya oleh benturan fisik secara langsung pada kepala saja, benturan pada seluruh area tubuh bagian atas juga memiliki peluang yang besar untuk dapat mempengaruhi fungsi pendengaran sehingga anda perlu lebih waspada dalam beraktivitas.

3. Tumor

Tumor, yang apabila muncul dan tumbuh pada area otak, terutama pada bagian yang mengatur fungsi pendengaran, akan dipastikan dapat menyebabkan kerusakan atau masalah pada fungsi tersebut sehingga sangat perlu untuk segera diatasi. [AdSense-B]

4. Virus

Merupakan suatu proses peradangan pada telinga bagian dalam, yang disebabkan oleh meningitis dan infeksi virus. Infeksi akibat virus ini mengakibatkan kerusakan pada organ Corti, membranatektoria dan selubung myelin saraf akustik, sehingga menyebabkan telinga mengalami inflamasi. Kondisi peradangan inilah yang dapat menyebabkan seseorang terkena tuli sensorineural.

5. Usia (Presbikusis)

Merupakan tuli sensorineural frekuensi tinggi yang terjadi pada orangtua (mulai usia 65 tahun), akibat mekanisme penuaan pada telinga dalam dan bersifat progresif. Pada presbikusis terjadi beberapa keadaan patologik yaitu hilangnya sel-sel rambut dan gangguan pada neuron-neuron koklea yang ditandai dengan terjadinya kesulitan untuk memahami pembicaraan terutama jika berada pada tempat yang ribut atau bising.

Presbikusis ini terjadi akibat dari proses degenerasi yang terjadi secara bertahap oleh karena efek kumulatif terhadap paparan yang berulang dan dipengaruhi oleh banyak faktor; terutama faktor lingkungan, dan diperburuk dengan penyakit yang menyertainya.

Adapun faktor- faktor tersebut diantaranya adalah adanya suara bising yang berasal dari lingkungan kerja, lalulintas, alat-alat yang menghasilkan bunyi, termasuk musik yang keras.

6. Penyakit Meniere

Penyakit Meniere merupakan penyakit yang terdiri dari trias atau sindrom Meniere yaitu vertigo, tinnitus dan tuli sensorineural. Penyebab pasti dari penyakit meniere belum diketahui, tapi dipercaya penyebab dari penyakit ini berhubungan dengan hidrops endolimfe atau kelebihan cairan di telinga dalam, yang disebabkan oleh cairan endolimfe yang keluar dari saluran yang normal mengalir ke area lain yang menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran. [AdSense-C]

7. Otosklerosis

Pada bagian dalam telinga, ada tiga tulang kecil yang sering disebut ossicles dan bertugas menangkap gelombang suara dan kemudian menyalurkannya ke tingkap oval. Otosklerosis ini adalah suatu kelainan yang terjadi pada salah satu tulang tersebut, yaitu pada tulang yang disebut juga tulang sanggurdi.

Tuli sensorineural terjadi apabila Anda mengidap suatu penyakit yang disebut otosklerosis; yaitu merupakan penyakit hereditas, di mana ada bentuk pertumbuhan tulang di dalam telinga tengah, yang menghalangi getaran saat distimulasi oleh suara.

Anda juga bisa membaca artikel tips dan panduan kami lainnya seperti 9 akibat memakai headset terlalu sering, 7 cara menjaga kesehatan telinga secara alami,  dan juga 10 pantangan setelah operasi Sinusitis, dan 7 dampak hidung terbentur yang perlu anda waspadai.

Itulah 7 macam penyebab tuli sensorineural yang patut anda waspadai. Jika faktor eksternal seperti di atas terjadi, dan anda merasa pendengaran anda berkurang, segeralah melakukan konsultasi dengan dokter ahli THT terdekat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn