Kelenjar timus merupakan salah satu organ yang terdapat dalam rongga dada bagian atas. Fungsi Kelenjar timus berfungsi untuk memproses limfosit ataupun memproses sejenis sel darah putih yang di mana limfosit atau sejenis sel darah putih tersebut digunakan untuk melawan infeksi dalam tubuh manusia. Tahukah anda bahwa kelenjar timus berperan dalam pengembangan myasthenia gravis. Myasthenia gravis merupakan suatu kondisi dimana beberapa sel sel T menyerang saraf yang di mana salah salah tersebut terhubung langsung ke otot.
Salah satu fungsi dari kelenjar timus adalah kelenjar timus dapat digunakan untuk menghasilkan timosin, Selain itu kelenjar timus juga dapat berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh manusia. Baik kekebalan tubuh seluler maupun kekebalan tubuh humoral. Kekebalan tubuh seluler merupakan kekebalan tubuh yang diberikan pada saat seseorang berada dalam kandungan ibu. Sedangkan kekebalan humoral merupakan kekebalan yang diberikan ketika anak telah dilahirkan melalui vaksinasi ataupun imunisasi.
Selain berbagai macam fungsi serta pengertian dari kelenjar timus Marilah mengetahui tentang bagaimana mekanisme kinerja kelenjar timus ini dan mengapa kelanjar timus dapat menjadi kelenjar yang juga dapat dimanfaatkan untuk tubuh untuk menjaga tubuh melalaui mekanisme kinerja kelenjar timus, mekanisme kinerja kelenjar timus ini adalah sebagai berikut
Mekanisme kinerja kelenjar timus
Kelenjar timus merupakan salah satu kelenjar yang sangat pake selama masa pertumbuhan kanak-kanak, Selain itu kelenjar timus juga merupakan salah satu kelenjar yang aktif ketika anak masih di dalam kandungan ibu. Kelenjar timus bekerja untuk memainkan peran penting dalam pengembangan serta memainkan peran penting dalam peningkatan sistem kekebalan anak. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa fungsi dari kelenjar timus adalah untuk memproduksi serta memproses limfosit ataupun memproses sel timus.
Limfosit sering dikenal dengan leukosit yang berarti sel darah putih. Tahukah Anda ketika sel darah putih matang maka sel-sel darah putih tersebut akan meninggalkan kelenjar serta menetap di limpa dan menetap pada kelenjar getah bening. Adanya proses demikian akan menghasilkan sel timus yang segar.
Sel-sel darah putih atau yang sering disebut dengan limfosit merupakan sistem kekebalan tubuh yang di mana sistem kekebalan tubuh tersebut digunakan untuk melindungi tubuh dengan cara memproduksi antibodi yang bermanfaat untuk menghentikan inflasi asing Seperti bakteri dan virus. Keausan organ juga dapat dicegah dengan adanya sel-sel tersebut. Selain fungsi yang telah dijelaskan di atas sel-sel darah putih juga memiliki fungsi lain diantaranya dapat mencegah pertumbuhan abnormal yang dapat menyebabkan kanker.
Untuk mengaktifkan limfosit pergerakannya adalah limfosit timus melakukan perjalanan dari sumsum tulang ketimus di mana ketika mereka sampai maka limfosit timus akan dapat diaktifkan. Selanjutnya setelah limfosit dimusnahkan maka limfosit akan memasuki aliran darah dan limfosit timus akan melakukan perjalanan ke organ limfatik lainnya sehingga membantu untuk mempertahankan tubuh dari berbagai macam penyakit.
Selain dapat dimanfaatkan untuk menjaga kekebalan tubuh limfosit Timus juga dapat menghasilkan hormon yang biasa disebut dengan timosin. Hormon timosin merupakan salah satu hormon yang merangsang sel timus pada organ limfatik lainnya.
Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan mekanisme kinerja limfosit Timus. Secara umum fungsi dari limfosit timus ini adalah digunakan untuk menjaga kekebalan tubuh pada anak-anak, agar anak-anak tidak mudah terserang berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus ataupun berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh bakteri.