Wajib Dicoba 10 Terapi Bell’s Palsy yang Membawa Kesembuhan Maksimal

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terapi Bell’s Palsy dapat dijalani oleh para pasien penderitanya dengan beraneka cara. Terapi Bell’s Palsy ini dapat disesuaikan pada kebutuhan dan tingkat keparahan. Berikut beberapa macam terapi Bell’s palsy yang dapat dilakukan agar kondisi para penderitanya bisa menjadi pulih kembali.

1. Terapi Obat

Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengobati penyakit Bell’s Palsy yang memiliki kaitan dengan saraf pada bagian wajah. Misalnya saja obat prednisolone yang dianggap dapat berfungsi paling efektif dalam mengatasi berbagai penyakit yang berhubungan dengan otot dan saraf. Prednisolone pada dasarnya dihasilkan oleh kelenjar adrenal yang terdapat di dalam tubuh manusia.

Namun terkadang penderita Bell’s Palsy memerlukan prednisolone dalam kadar yang lebih tinggi sehingga obat jenis ini dijadikan sebagai resep oleh dokter untuk mengatasi Bell’s Palsy. Namun penggunaan prednisolone harus dilakukan di bawah pengawasan dokter agar tidak sampai melebihi dosis yang dianjurkan.

2. Terapi Antivirus

Beberapa dokter ternyata lebih memilih untuk menggunakan antivirus dalam mengatasi penyakit Bell’s Palsy. Sebenarnya peran antivirus dalam mengatasi Bell’s Palsy ini masih diragukan dan mengatasi penyakit Bell’s Palsy. Namun biasanya penggunaan resep antivirus ini dikombinasikan pula dengan obat prednisolone. Dengan adanya kombinasi ini maka penderita penyebab Bell’s Palsy dapat segera pulih keadaannya.

Penggunaan antivirus yang dikombinasikan dengan prednisolone juga harus dilakukan di bawah pengawasan dokter. Sebab penggunaannya tidak boleh sampai melebihi dosis. Penggunaan yang melebihi dosis tentu akan memberikan efek samping pada orang yang mengonsumsinya. Oleh karena itu penggunaan antivirus tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

3. Terapi Botox

Botox menjadi hal yang tidak asing lagi bagi kita. Botox juga terkenal di kalangan para artis karena botox seringkali digunakan untuk memperbaiki penampilan wajah. Botox biasanya diberikan pada seseorang melalui suntikan yang dilakukan oleh tim ahli atau dokter kepada pasiennya. Botox juga bisa diberikan kepada penderita Bell’s Palsy baik pada bagian wajah yang terpengaruh secara langsung maupun bagian wajah yang tidak terpengaruh.

Suntikan botox pada dasarnya dapat berfungsi untuk menyeimbangkan berbagai gerakan wajah. Selain itu suntikan botox juga dapat berfungsi untuk melemaskan otot wajah yang sedang mengalami ketegangan karena adanya gerakan otot dari wajah yang terjadi tanpa kendali.

4. Terapi Mata

Mata menjadi bagian tubuh pada wajah yang bisa terpengaruh oleh adanya penyakit Bell’s Palsy. beberapa pasien penderita Bell’s Palsy mengeluh tidak dapat memejamkan matanya dan cenderung mengalami kesulitan dalam menutup kelopak mata.

Kondisi inilah yang pada akhirnya menyebabkan penderita Bell’s Palsy menderita berbagai jenis penyakit mata. Misalnya saja seperti mata kering karena air mata semakin banyak menguap. Akibatnya mata penderita Bell’s Palsy lebih mudah mengalami iritasi.

Iritasi tentu terjadi pada mata seseorang yang kering karena kurangnya air mata. Sebab air mata pada dasarnya berfungsi untuk menjaga mata agar bisa bebas dari kotoran dan kuman lainnya. Oleh sebab itu sebaiknya berikan vitamin untuk saraf mata. [AdSense-B]

5. Terapi Fisik

Penderita Bell’s Palsy juga perlu menjalani beberapa jenis terapi agar kesehatannya semakin pulih dan wajahnya bisa kembali normal. Salah satu jenis terapi Bell’s Palsy yang perlu dijalani oleh penderita Bell’s Palsy yaitu terapi fisik. Pada terapi ini tentunya pasien penderita Bell’s palsy akan diajarkan beberapa cara untuk melatih kondisi fisiknya.

Pelatihan ini tentu akan berfungsi untuk meningkatkan kinerja otot dan saraf. Dalam hal ini termasuk pula saraf pada bagian wajah seseorang. Pada terapi fisik tentunya terapis akan mengajarkan beberapa cara atau hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat otot wajah sehingga penderita Bell’s Palsy dapat segera pulih.

6. Terapi Wicara

Kerusakan pada saraf wajah juga dapat berpengaruh pada gerak mulut penderitanya. Mulut tidak hanya mengalami kesulitan untuk makan saja tetapi mulut juga mengalami kesulitan untuk bicara. Oleh karena itu penderita Bell’s Palsy perlu menjalani terapi wicara yang berguna untuk melatih pasien untuk bisa berbicara dan berkomunikasi dengan baik.

Gangguan bicara yang dialami oleh penderita Bell’s Palsy bisa saja dipulihkan melalui terapi wicara yang dilakukan secara rutin. Terapi wicara akan melatih Anda untuk bisa berbahasa dengan lancar kembali serta berbicara dengan jelas. Dengan demikian maka komunikasi dengan orang lain bisa menjadi lancar. [AdSense-A]

7. Terapi Relaksasi

Terapi jenis lainnya yang juga bisa diikuti oleh penderita Bell’s Palsy adalah terapi relaksasi. Pada terapi relaksasi rupanya pasien akan diberikan pengajaran dan pelatihan agar pasien bisa menjadi lebih rileks. Dengan kondisi yang rileks maka pasien penderita Bell’s Palsy akan semakin mudah untuk melatih ketenangan dirinya sehingga terhindar dari stres.

Stres sendiri sebenarnya merupakan salah satu penyebab dari adanya penyakit gejala Bell’s Palsy. Dengan mengikuti terapi relaksasi maka penderita bell’s palsy akan segera pulih dari penyakitnya tersebut. Biasanya terapi relaksasi yang dianjurkan untuk diikuti orang berupa terapi yoga dan terapi meditasi.

8. Terapi Akupuntur

Beberapa pasien penderita Bell’s Palsy rupanya banyak pula yang memilih untuk menjalani terapi akupuntur. Terapi ini pada dasarnya merupakan sebuah metode pengobatan yang telah dikenal sejak dulu. Terapi ini menggunakan media jarum dalam melakukan proses penyembuhan terhadap pasien. Dalam hal ini termasuk pasien penderita penyakit Bell’s Palsy yang bisa menjadi pulih kembali dengan menjalani akupuntur secara rutin.

Terapi ini dilakukan dengan cara menusukkan beberapa jarum di titik-titik tertentu pada bagian tubuh pasien yang mengalami penyakit. Namun jarum yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam tubuh pasien haruslah dalam keadaan bersih dan steril. Sebab jika tidak maka jarum tersebut bisa saja mengandung kuman yang akan masuk ke dalam tubuh pasien melalui jarum tersebut.

9. Terapi Pijat

Penyakit Bell’s Palsy yang menyerang wajah seseorang juga bisa saja diatasi dengan cara menjalani terapi pijat. Carilah terapis atau ahli pijat yang berpengalaman dalam hal menyembuhkan penyakit dan gangguan saraf. Akan lebih baik lagi bila terapis telah berpengalaman dalam menyembuhkan kasus Bell’s Palsy.

Namun terapi pijat ini haruslah dilakukan secara rutin agar dapat memberikan hasil yang optimal yaitu berupa kesembuhan. Lakukanlah terapi ini secara berkala atau sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh terapis sehingga Anda bisa segera pulih dari macam-macam penyakit saraf seperti misalnya penyakit Bell’s Palsy.

10. Terapi Psikis

Penderita penyakit Bell’s Palsy umumnya kan merasa tertekan dengan keadaannya. Berbagai faktor dapat membuatnya menjadi tertekan entah karena perasaan malu karena wajahnya berubah atau karena hal lain. Keadaan ini tentu saja akan membuat pasien Bell’s Palsy mengalami gangguan psikis. Oleh karena itu pasien penderita Bell’s Palsy juga dianjurkan untuk mengikuti terapi psikis agar kondisinya menjadi pulih kembali.

Terapi Bell’s Palsy tentunya bisa membantu pasien dalam mengatasi penyakitnya tersebut. Namun terapi ini harus dijalankan sesuai dengan ketentuan baik dari dokter maupun dari ahli medis lainnya dan juga dari terapis. Sehingga hasilnya lebih maksimal dan membantu mempercepat kesembuhan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn