Pengertian Neuropati Perifer Termasuk Gejala Dan Jenisnya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Banyak orang bisa jadi tidak mengetahui bila ditanya mengenai neuropati perifer. Sebagian besar orang tentu merasa familiar jika ditanya akan kesehatan saraf tubuh. Namun beberapa istilah ilmiah yang berkaitan dengan penyakit saraf tersebut bisa jadi tidak banyak dipahami oleh orang awam.

Bukan menjadi kejutan jika tenaga medis umumnya mengetahui pengertian dari neuropati perifer ini. Lain halnya dengan masyarakat umum yang sering kali merasa bingung jika dihadapkan pada pertanyaan yang berkaitan dengan hal ini.

Supaya tidak menjadi pertanyaan lebih lanjut, berikut ini beberapa penjelasan serta pandangan yang lebih tepat mengenai kondisi penyakit saraf neuropati perifer. Termasuk dijelaskan pengertian neuropati perifer, serta gejala dan jenisnya yang bisa menimbulkan efek negatif pada kesehatan saraf tubuh manusia.

Tentang Neuropati Perifer

Pertama-tama tentunya sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan penyakit neuropati perifer. Adapun jenis penyakit ini merupakan salah satu penyakit saraf yang umum terjadi. Penyakit neuropati perifer merupakan gangguan pada fungsi saraf akibat kerusakan saraf tepi.

Mengapa demikian? Karena perifer dalam istilah umumnya yaitu merupakan saraf tepi manusia. Sehingga apabila terjadi gangguan pada saraf tepi, baik itu akibat virus, penyakit lainnya maupun karena cedera, maka dikatakan bahwa mereka yang mengalami kondisi tersebut mengalami penyakit neuropati perifer.

Adapun penyakit ini secara lebih detailnya terjadi akibat adanya kerusakan dari sistem saraf tepi dalam melakukan pengiriman sinyal antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi tersebut. Sehingga dengan kata lain, penyakit ini terjadi akibat terganggunya sistem sinyal saraf pada tubuh.

Padahal sistem saraf tepi merupakan salah satu komponen saraf yang cukup penting dalam sistem saraf pusat di otak dan saraf pada sumsum tulang belakang. Tanpa kondisi saraf perifer yang sehat, maka secara tidak langsung cara kerja saraf pusat dan sumsum tulang belakang juga menjadi terganggu.

Sehingga secara tidak langsung, tubuh juga tidak bisa merespon rangsangan yang terjadi dengan baik dan otak tidak dapat menerima sinyal yang tepat dari saraf. Hal ini umumnya membuat penderita mengalami kebingungan, karena respon otak dan saraf bisa jadi berbeda.

Sebagai contoh, tubuh merasa sakit padahal tidak ada saraf yang terasa nyeri. Sebaliknya, saraf mengalami radang tetapi tubuh seolah tidak merasakan apa-apa. Kerusakan sistem saraf tepi ini umumnya membuat orang tidak menerima kondisi yang sesungguhnya sehingga melakukan respon yang kurang sesuai dengan kondisinya itu tadi.

Gejala Neuropati Perifer

Kebanyakan orang merasa tidak sadar jika sedang mengalami masalah pada saraf tepinya. Oleh karena itu memahami apa saja gejala yang menyertai penyakit ini cukup penting untuk diperhatikan. Karena bila semakin parah, maka hal ini bisa menimbulkan kondisi kerusakan saraf permanen.

Sehingga tidak boleh disepelekan dan dibiarkan begitu saja tanpa pengobatan yang tepat. Bila ingin tahu lebih lanjut, berikut ini beberapa gejala yang umumnya menyertai kondisi gejala neuropati perifer pada manusia. [AdSense-B]

  • Gejala Mononeuropati, dimana kondisi ini awalnya dimulai dengan rasa nyeri yang terjadi pada seputar tungkai. Kemudian selanjutnya terjadi gejala nyeri termasuk dibarengi dengan penglihatan yang blur atau ganda. Selain itu gejala selanjutnya termasuk potensi kelumpuhan wajah terutama bila terjadi pada penderita Bell’s Palsy.
  • Gejala Neuropati Motorik, kondisi ini dimulai dengan gejala berupa kedutan pada area wajah dan disertai dengan kram otot yang secara tiba-tiba. Sehingga tubuh menjadi tidak nyaman karena kondisi tersebut. Gejala berikutnya yang menyertai yaitu terjadi gejala atrofi atau penurunan masa otot. Sehingga saat makin parah maka penderita akan mengalami kesulitan dalam berjalan dan bahkan dapat mengalami lumpuh secara tiba-tiba.
  • Gejala Neuropati Sensori, adapun pada kondisi yang satu ini, gejalanya dimulai dengan mudah mengalami rasa sakit yang berlebihan. Maklum saja karena penyakit tersebut memberikan gangguan pada sistem saraf sensor tubuh manusia, sehingga sensor tidak bekerja sepenuhnya dengan baik. Gejala lainnya termasuk merasa kesemutan serta terjadi masalah dengan keseimbangan tubuh dalam melakukan sesuatu. Sehingga secara tidak langsung penderita mengalami kesulitan dalam melaksanakan aktifitas hariannya.
  • Gejala Neuropati Otonomik, pada kondisi ini umumnya terjadi gejala awal pada saraf berupa gangguan pada fungsi saraf. Kemudian sering kali juga dibarengi oleh gejala yang umum seperti misalnya rasa mual dan kembung pada perut, atau detak jantung yang cepat. Sehingga sering kali banyak yang salah dalam mengartikan kondisi yang terjadi. Sebaiknya segera waspada bila ada tambahan gejala berupa buang air besar maupun buang air kecil yang susah untuk dikontrol. Karena hal ini artinya kerusakan pada saraf sudah semakin berat.

Jenis Neuropati Perifer

Penyakit ini rupanya ada berbagai macam jenis. Sehingga tidak hanya terbatas pada satu jenis saja, dan secara otomatis menyebabkan terapi neuropati perifer yang sebaiknya dilakukan oleh penderita bergantung pada tingkat penyakit serta kondisi dari jenis penyakit neuropati perifer yang diderita. Adapun secara garis besar, berikut ini beberapa jenis dari neuropati perifer tersebut. [AdSense-C]

  1. Mononeuropati, yaitu kondisi saraf perifer seseorang dimana saraf tepi tersebut mengalami cedera hanya pada beberapa bagian atau sisi saja. Tidak terjadi keseluruhan, sehingga gejala yang timbul umumnya cukup ringan dan bisa disembuhkan melalui terapi neuropati perifer.
  2. Neuropati motorik, ini merupakan jenis neuropati perifer yang mengalami masalah dalam kontrol gerak tubuh. Sehingga sulit untuk melakukan kontrol fungsi motorik tubuh dengan gejala yang sesuai dengan kondisi kesulitan pengontrolan tersebut.
  3. Neuropati sensorik, adapun jenis ini merupakan jenis penyakit neuropati perifer yang terjadi karena gangguan pada fungsi sensor atau saraf pada tubuh. Dimana sensor saraf tidak bekerja secara maksimal sehingga mengirimkan sinyal yang salah pada otak. Akibatnya tubuh melakukan respon yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Kondisi ini umumnya juga sensitif terhadap sentuhan di permukaan kulit maupun rangsangan pada tubuh akibat hal tertentu.
  4. Neuropati otonomik, adapun jenis yang satu ini merupakan kondisi penyakit bahaya neuropatiperifer yang terjadi akibat cedera pada saraf otonom. Sehingga beberapa sistem dalam tubuh bekerja secara tidak semestinya. Atau lebih tepatnya sulit untuk melakukan kontrol pada tubuh, seperti misalnya pada sistem saluran pencernaan maupun tekanan darah. Hal ini akhirnya berpotensi untuk menimbulkan ketidak sesuaian respon tubuh dan secara umum lebih tepatnya tidak bisa dikontrol dengan baik.

Itulah beberapa informasi menarik mengenai pengertian neuropati perifer. Dengan membaca informasi tersebut di atas, maka tentu ada sebagai orang awam tidak merasa bingung lagi dengan hal tersebut.

Termasuk diharapkan bisa mengetahui bilamana kondisi tersebut terjadi dan apa saja yang harus segera dilakukan supaya penyakit ini tidak bertambah parah. Melalui pemahaman yang tepat akan pengertian dari penyakit neuropati perifer, tentunya penderita bisa mengambil langkah lebih lanjut sehingga dapat memperoleh kesembuhan yang lebih maksimal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn