9 Gejala Kelumpuhan yang Harus Diwaspadai Sejak Dini

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gelaja kelumpuhan tidak selalu melanda orang dewasa karena kelumpuhan pada anak-anak dapat terjadi oleh berbagai penyebab dan kondisi. Kelumpuhan sendiri dibedakan menjadi 3 tipe kelumpuhan, yaitu kelumpuhan monoplegia, kelumpuhan hemiplegia, kelumpuhan paraplegia, dan kelumpuhan tetraplegia. Kelumpuhan monoplegia merupakan jenis kelumpuhan yang terjadi hanya di salah satu anggota gerak saja.

Kelumpuhan hemiplegia terjadi jika salah satu sisi anggota gerak, lengan dan tungkai mengalami kelumpuhan, bagian kiri atau bagian kanan tubuh. Kelumpuhan paraplegia ini merupakan jenis kelumpuhan sebelah badan yang mana keluhan total pada salah satu sisi badan.

Kelumpuhan pada 4 bagian gerak tubuh termasuk dalam kelumpuhan tetraplegia. Kelumpuhan tidak hanya disebabkan oleh 1 penyakit saja, gejala kelumpuhan dapat terjadi karena banyak faktor. Berikut ini akan dijelaskan gejala kelumpuhan berdasarkan penyakit yang diderita.

1. Stroke

Gejala stroke ringan merupakan kondisi dimana peredaran darah menuju otak tidak normal atau terhambat. Otak merupakan organ tubuh selalu membutuhkan nutrisi dan oksigen untuk bekerja. Otak sendiri adalah pusat kendali semua sel dan organ tubuh agar setiap sel yang hidup bekerja dengan benar sehingga sistem metabolism tubuh dapat bekerja dengan baik.

Kinerja otak yang melemah akibat pasokan oksigen dan nutrisi oleh darah membuat perintah otak ke bagian gerak tubuh terhambat dan gejala kesemutan timbul di bagian yang akan mengalami kelumpuhan. Jika tidak segera ditangani, maka kelumpuhan tidak dapat terhindari.

2. Multiple Sclerosis

Sistem kekebalan tubuh yang merupakan sel darah putih merupakan pedang bermata dua. Sistem kekebalan tubuh dapat membantu membunuh virus, bakteri, maupun jamur yang mengganggu sistem metabolisme tubuh. Sistem kekebalan tubuh juga dapat berperilaku sebaliknya dalam keadaan abnormal.

Dengan begitu, dengan tingkah abnormal sel darah putih, maka sel darah putih mempunyai kemungkinan merusak selaput pelindung saraf, atau disebut juga myelin. Setelah selaput pelindung saraf rusak, selanjutnya, sel darah putih akan merusak jaringan saraf tubuh.

Kelumpuhan terjadi saat jaringan saraf rusak oleh sistem kekebalan tubuh sendiri. Kelumpuhan pada kondisi ini ditandai dengan kondisi badan yang bersuhu tinggi. Seiring terjadinya demam, maka kelumpuhan oleh sel darah putih menjadi lebih berbahaya dan beresiko tinggi.

3. Cidera Otak

Kecelakaan dapat terjadi sewaktu-waktu. Kecelakaan yang berhubungan dengan kepala dapat menyebabkan kerusakan pada organ bagian dalam kepala. Saat terjadi kecelakaan seperti benturan keras pada tengkorak, maka kemungkinan terjadinya gangguan kinerja otak bahkan rusaknya sebagian dari otak bukan hal yang mustahil.

Otak yang mengalami kerusakan dan cidera dapat mengganggu sistem perintah otak terhadap bagian-bagian tubuh yang bergerak secara sadar maupun tidak sadar.

Jika otak bagian kiri terluka atau cidera, biasanya anggota gerak tubuh bagian kanan akan terjadi kelumpuhan, sebaliknya jika otak sebelah kanan terluka atau cidera, maka anggota gerak tubuh bagian kiri yang akan terjadi kelumpuhan. Saat cidera penyebab penyempitan saraf otak berlanjut, maka kesadaran tubuh akan menurun seiring dengan terganggunya fungsi gerak tubuh. [AdSense-B]

4. Cidera Tulang Belakang

Tulang belakang merupakan area berkumpulnya seluruh jaringan saraf yang menghubungkan semua jaringan tubuh keseluruhan dengan otak. Cidera yang terjadi pada tulang belakang oleh sebab apapun mempunyai kemungkinan mengganggu jaringan saraf yang ada di tulang belakang.

Cidera atau kerusakan pada tulang belakang memiliki resiko tinggi terjadi kelumpuhan. Cidera tulang belakang memang dapat disembuhkan dengan cara dioperasi, namun operasi ini menimbulkan resiko rusaknya jaringan saraf yang terdapat di area tulang belakang.

Waspadai kondisi setelah cidera tulang belakang dan harus diperiksakan ke dokter saraf agar jelas justifikasinya. Setelah diketahui adanya resiko kelumpuhan, maka dibutuhkan tindakan medis untuk mencegah adanya kelumpuhan total di seluruh bagian tubuh.

5. Kanker

Kanker adalah salah satu kondisi abnormal pada suatu sel di dalam tubuh. Jika sel tubuh berkembang melebihi yang lain, maka perkembangan yang tidak wajar ini akan menimbulkan masalah bagi tubuh di kemudian hari.

Kelumpuhan oleh kanker bukan sesuatu yang aneh, kanker yang terjadi pada jaringan tulang belakang maupun pada otak akan menyebabkan terganggunya sistem saraf yang berfungsi menyalurkan perintah otak kepada anggota gerak di seluruh tubuh. Kelumpuhan ini terjadi melalui gejala bahaya migrain maupun muntah-muntah secara tiba-tiba dan semakin menerus semakin memburuk. [AdSense-A]

6. Sindrom Pasca Polio

Polio terjadi karena masuknya virus polio ke dalam tubuh dan merusak jaringan sel saraf motoric tubuh. Pemerintah sudah menganggarkan dana untuk membeli vaksin polio agar penyakit polio tidak menjangkiti tubuh. Tidak semua bayi, anak, maupun orang dewasa mendapatkan vaksin polio dan menyiasati itu dengan cara hidup sehat.

Jika seseorang mengalami penyakit polio, maka virus polio akan turut serta merusak sel saraf motoric dan membuat anggota gerak tidak merespon apa yang sudah diperintahkan oleh otak.

7. Neurofibromatosis

Setiap sel dalam tubuh merupakan sel-sel hidup yang terkadang memiliki kelainan. Jika terjadi perubahan sel pada jaringan saraf, maka saraf tulang belakang maupun otak akan terganggu kinerjanya dan kelumpuhan pada anggota tubuh pun kemungkinan besar tidak terelakkan.

Kelainan pada sel saraf dapat terjadi pada masa balita karena pertumbuhan sel mengalami percepatan di usia pertumbuhan. Gejala kelumpuhan pada akibat kerusakan saraf motorik terjadi secara bertahap dan akan semakin merambah ke semua anggota gerak tubuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan segera.

8. Penyakit Motor Neuron

Penyakit motor neuron sedikit berbeda dengan kanker. Pada penyakit ini, motor neuron mengalami degenerasi dan semakin kehilangan fungsi utamanya.

Jenis penyakit ini cukup langka karena penyebabnya masih belum diketahui. Sampai detik, penyakit jenis ini hanya dapat dicegah cara operasi tulang belakang untuk memperbaiki jaringan saraf tubuh.

9. Spina Bifida

Kondisi ini adalah kondisi bawaan lahir dimana pertumbuhan ciri-ciri penyempitan saraf tulang belakang dan sistem saraf terganggu atau malah mengalami penurunan fungsinya. Pencegahan mungkin dapat dilakukan agar tidak semua anggota gerak tubuh terkena gejala kelumpuhan.

Akan tetapi, untuk membuat anggota gerak tubuh yang mengalami kelumpuhan dapat bekerja kembali dengan normal, dibutuhkan operasi tingkat lanjut dan membuat jaringan saraf baru.

Pengobatan medis seperti ini merupakan pengobatan yang sangat mahal dan hanya rumah sakit terkenal saja yang mempunyai peralatan memadai.

Gejala kelumpuhan pada tubuh memang biasanya didahului dengan rasa kesemutan yang ringan dan akan berhenti jika penanganan medis lebih cepat daripada laju perkembangan area kelumpuhan tubuh yang semakin parah. Obat dan bentuk pengobatan lainnya memang sangat dibutuhkan, akan tetapi satu hal lagi yang lebih penting bagi tubuh, itu adalah pola makan yang sehat dan teratur.

Jagalah kesehatan tubuh dan tidak mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari kemungkinan kelumpuhan tubuh. Setiap orang khususnya orang yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas memiliki kemungkinan mengalami kelumpuhan lebih tinggi dibanding dengan usia kurang dari 40 tahun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn