Robby Tumewu, aktor yang juga dikenal sebagai seorang perancang busana dikabarkan meninggal dunia pada dini jam 00.15, hari Senin (14/1/2019). Diketahui memang bahwa di tahun 2010 saja, Robby pernah mengalami serangan stroke sampai ia harus dilarikan ke rumah sakit, padahal saat itu tengah syuting. Stroke kembali menyerangnya di tahun 2013 di mana waktu itu ia sudah mengenakan kursi roda sebagai penolongnya.
Menurut keterangan dokter di tahun itu, keluarganya mengatakan bahwa kondisi Robby makin lemah dan bahkan jauh lebih serius apabila membandingkannya dengan kondisi di tahun 2010. Itu karena pendarahan yang tadinya hanya terjadi di otak kiri mengalami penyebaran hingga ke otak kanan. Karena kondisi yang semakin parah itulah, operasi harus ditempuh oleh Robby waktu itu.
Namun terlepas dari adanya riwayat penyakit stroke, kabar meninggalnya Robby Tumewu ini diduga karena penyakit lain, yaitu infeksi paru-paru. Debby Sahertian selaku sahabat terdekat almarhum mengatakan hal tersebut dilansir dari laman Detik Health. Debby sendiri diketahui pernah menjenguk sahabatnya tersebut belum lama ini, yakni pertengahan tahun 2018.
Apa itu infeksi paru? Dan bagaimana tanda-tandanya?
Orang-orang yang sebelumnya mengalami PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik biasanya memang memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi paru. Paru-paru dapat terkena infeksi ketika berbagai macam organisme berkumpul dan bahkan berkembang biak di bagian kantong udara, mulai dari jamur, virus hingga bakteri.
Dari situlah akhirnya paru-paru menjadi organ yang mudah meradang, kantong udara mudah mengalami kerusakan dan bahkan terjadi penyempitan pada saluran udara sebab cairan serta nanah mengisi kantong udara. Itulah kenapa kemudian penderita merasakan sesak nafas yang disertai pula biasanya dengan keluhan dada terasa sakit.
Untuk gejala umum dari infeksi paru, keluhan-keluhan inilah yang paling sering terjadi:
- Sakit di bagian dada
- Berkeringat lebih
- Demam
- Batuk terus-menerus
- Batuk berdahak
- Nafas pendek karena sulit bernapas.
- Detak jantung meningkat
- Penurunan selera makan
- Batuk darah (ini gejala yang cukup jarang)
- Otot dan sendi terasa nyeri
- Mual disertai muntah
- Tubuh cepat lelah
- Tubuh gampang lemas
- Sakit kepala
Masalahnya, banyak orang yang mengalami batuk tak kunjung sembuh akan membiarkannya tanpa mengobati karena berpikir bahwa kondisi akan membaik dengan sendirinya. Padahal, batuk terus-menerus apalagi jika disertai dahak dan berpotensi mengeluarkan darah, ini ada hubungannya erat dengan kondisi PPOK.
Saat daya tahan tubuh melemah, sangat mudah bagi infeksi paru untuk menyerang, apalagi jika sampai ditambah dengan terkena paparan asap rokok. Pada kasus Robby Tumewu sendiri, dikabarkan oleh Hengky Tandayu yang merupakan kerabat almarhum, Robby pernah menjalani operasi di bagian tenggorokan dengan tujuan untuk melegakan pernapasannya karena operasi tersebut adalah supaya lendir di saluran pernapasan bisa hilang.
Sang sahabat, Becky Tumewu pun sempat mengunggah foto kebersamaannya dengan almarhum di akun Instagram pribadinya untuk mengungkapkan duka mendalamnya sekaligus mengenang pria berusia 65 tahun tersebut. Dilansir dari laman Liputan 6.com, Debby Sahertian menginformasikan bahwa jenazah Robby Tumewu yang kini berada di rumah duka hendak dikremasi pada Kamis (17/1/2019).