7 Faktor Risiko Sindrom Nefrotik Pada Anak dan Orang Dewasa

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko tinggi terjangkit sindrom nefrotik. Berikut beberapa faktor risiko sindrom nefrotik yang harus anda ketahui sebagai langkah untuk mencegah diri mengalami sindrom nefrotik.

1. Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Anak-anak

Dikarenakan sindrom nefrotik pertama kali ditemukan pada tubuh anak-anak, maka penelitian jugua berpusat pada anak-anak untuk mengetahui apa saja faktor risiko sindrom nefrotik pada anak-anak yang mungkin juga dapat menjadi penyebab penyakit yang sama pada orang dewasa.

Faktor risiko yang pertama ialah diabetes tipe 1 pada anak-anak. Diabetes terjadi karena adanya gangguan fungsi pankreas yang menyebabkan pankreas tidak dapat menghaislkan insulin yang cukup.

Insulin adalah hormon yang bekerja di kelenjar pankreas untuk membantu tubuh menyerap gula. Gunanya untuk mengontrol kadar gula dalam darah tetap terjaga. Diabetes tipe 1 pada anak terkenal dengan nama diabetes juvenil.

Penyakit ini diduga juga disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru dalam melawan virus, bakteri, atau jamur yang membahayakan tubuh. sistem kekebalan tubuh mengalami mal fungsi sehingga tidak dapat mengenali mana virus yang harus diusir dan yang tidak.

Sehingga terjadilah kesalahan di mana sistem kekebalan tubuh justru berperan sebagai penghancur sel penghasil insulin di pankreas. Efeknya gula darah menumpuk di dalam aliran darah dan menyebabkan penyakit gula darah meningkat. Akhirnya menjadi penyebab sindrom nefrotik makin parah.

Masalah ini bisa berkaitan dengan genetik. Penyakit Diabetes tipe 1 dapat menyerang anak usia 7-12 tahun. Penyakit ini juga dapat menyerang bayi dan orang dewasa. Oleh karena itu disarankan agar anda melakukan cek up pada anak-anak atau pada diri anda sendiri supaya lekas diobati jika ada tanda-tanda yang kurang beres pada pankreas dan seterusnya.

2. Diabetes tipe 2 pada orang dewasa

Tidak hanya diabetes tipe 1 saja yang bisa menjadi faktor risiko sindrom nefrotik. Penyakit dibetes tipe 2 juga bisa menjadi penyebab meningkatnya faktor risiko sindrom nefrotik. Diabetes tipe dua merupakan jenis penyakit yang sering dijumpai, sebanyak 95 persen penderita diabetes tipe 1 akan mengalami diabetes tipe 2.

Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan juga semua usia. Penyakit ini tidak memandang jenis kelamin atau pun umur, anak-anak sampai orang dewasa dapat mengalaminya. Akan tetapi, diabetes tipe 2 umumnya akan dijumpai pada orang dewasa dan orang lanjut usia. Penyakit ini mudah ditemui juga pada orang-orang yang mengalami obesitas dan jarang berolahraga. Gejala sindrom nefrotik dapat dihindari dengan rajin olahraga dan makan makanan sehat.

3. Tubuh Mengalami Beberapa Infeksi Sekaligus

Faktor risiko sindrom nefrotik semakin meningkat ketika tubuh mengalami beberapa infeksi sekaligus. Infeksi itu antara lain infeksi tenggorokan streptokokus, HIV, hepatitis B, hepatitis C, dan malaria. Infeksi HIV jelas akan meningkatkan risiko ini dengan cepat jika tidak segera ditangani sedari kemunculan gejala awal terinfeksi HIV.

Pengobatan sindrom nefrotik yang berkaitan dengan kompleksnya penyebab infeksi akhirnya harus melihat terlebih dahulu apa saja infeksi yang menyerang tubuh. jika itu adalah virus HIV, maka diperlukan terapi dengan obat ARV untuk mengamankan keseimbangan tubuh. [AdSense-B]

4. Penyakit anemia

Faktor risiko sindrom nefrotik lainnya yang dapat meningkatkan resiko seseorang terserang sindrom nefrotik ialah penyakit anemia. Penyakit ini merupakan suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah di dalam tubuh lebih rendah daripada jumlah normal. Hal ini menyebabkan tubuh mudah lelah.

Hal itu terjadi karena darah kekurangan hemoglobin, protein yang kaya zat besi yang dapat menjaga warna merah pada darah. Protein yang mengandung zat besi juga membantu darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh dengan lancar. Bila fungsi ini berkurang, seseorang bisa mengalami sindrom nefrotik.

Akan tetapi, kami peringatkan agar anda tidak kelebihan zat besi karena kelebihan zat besi bisa mengakibatkan penyakit pada sistem eskresi. Ciri-cirinya ialah adanya kelainan pada paru-paru yang menunjukkan adanya bronkisi, pneumonia, dan lain-lain.

5. Penyakit jantung

Penyakit jantung juga menjadi faktor risiko sindrom nefrotik yang harus diwaspadai. Ketika jantung tidak dapat berfungsi dengan baik, terjadi penyempitan dan aliran darah yang seharusnya mengalir dengan lancar di tubuh mengalami hambatan. Penyakit ini juga bisa menyebabkan nyeri dada, serang jantung kardiovaskuler, sampai dengan kondisi di mana tubuh memperlihatkan ciri-ciri jantung bengkak. [AdSense-C]

6. Tekanan darah tinggi atau hipertensi

Faktor risiko sindrom nefrotik lainnya berupa tekanan darah tinggi. Kondisi ini terjadi di mana tekanan darah  sangat tinggi ketika memompa darah ke seluruh tubuh, menyebabkan sirkulasi darah terlalu cepat berjalan. Sedangkan jika anda mengonsumsi obat hipertensia secara terus menerus, faktor risiko  penyebab inkontinensia urine akan semakin tinggi.

7. Gagal ginjal

Faktor risiko sindrom nefrotik berikutnya ialah gagal ginjal. Ginjal rusak karena produk-produk limbah dan cairan yang menumpuk dalam tubuh tidak dapat terproses dengan baik. Akibatnya terjadi pembengkakan di daerah pergelangan kaki. Tubuh anda menjadi lebih cepat lelah, sulit tidur, sesak nafas, dan kerap muntah.

Hati-hati juga dengan obat yang dapat merusak ginjal, jika anda mengalami sakit kronis sebaiknya cek ke dokter jangan asal membeli obat ke dokter tanpa resep dokter. Bila salah membeli, anda bisa meningkatkan resiko terserang penyakit lain atau memperparah keadaan.

Demikian pemaparan tentang faktor risiko sindrom nefrotik yang harus anda waspadai. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn