8 Gejala Usus Buntu dan Pengobatannya Wajib Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit usus buntu atau yang dikenal dengan appendicitis adalah sebuah peradangan yang terjadi pada suatu bagian usus buntu. Pada awalnya banyak orang beranggapan bahwa usus buntu tidak memiliki fungsi apapun sehingga banyak di antara mereka yang melakukan operasi pengangkatan usus buntu. Akan tetapi sekarang ini usus buntu diketahui memiliki fungsi sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin yang berkaitan dengan kekebalan tubuh yang didalamnya terdapat kelenjar limfoid.

Usus buntu sendiri berbentuk seperti kantong kecil tipis dengan panjang kira – kira 5 –  10 cm, yang terhubung langsung pada usus besar. Penyakit usus buntu bisa melanda siapa saja. Namun, kalangan anak – anak dan remaja rentan terkena penyakit ini. Penyakit usus buntu bisa terjadi karena infeksi yang disebabkan karena bakteri dan sebagian besar orang percaya bahwa penyakit usus buntu terjadi karena tersumbatnya bagian luar usus buntu yang menghubungkannya ke usus besar, entah karena feses (tunja) atau karena kelenjar getah bening yang membengkak dalam dinding usus.

Seseorang yang terkena usus buntu sering kali menyangka rasa sakit perut yang dialaminya merupakan akibat dari penyakit lain seperti keracunan makanan, infeksi saluran kemih atau nyeri menstruasi. Sehingga penanganannya pun cenderung terlambat dan baru diketahui setelah peradangan usus buntu menyebar.

Untuk menghindari hal tersebut, alangkah baiknya kalian menyimak gejala – gejala usus buntu dan pengobatannya yang akan dibahas di bawah ini.

Gejala Usus Buntu

Berikut adalah beberapa gejala yang di timbulkan dari penyakit usus buntu, simak ulasannya:

  1. Sakit perut

Penyakit usus buntu bisa ditkaliani dengan gejala kecil seperti sakit perut. Namun, sakit perut tak melulu mengindikasikan bahwa seseorang mengidap penyakit usus buntu, karena beberapa penyakit bahkan efek samping dari beberapa jenis antibiotic juga menyebabkan gejala yang sama. Sakit perut yang dirasakan oleh penderita usus buntu biasanya terjadi di sekitar area pusar dan kanan bawah perut. Jika si penderita melakukan gerakan – gerakan seperti berjalan atau berdehem, rasa sakit perutnya akan semakin terasa.

  1. Hilang nafsu makan

Gejala ini tak bisa dijadikan patokan bahwa seseorang mengalami usus buntu, karena umumnya orang yang sedang sakit mengalami penurunan nafsu makan yang membuat kondisi badannya melemah. Bukan itu saja, hilangnya nafsu makan akan mengakibatkan seseorang terserang penyakit pada lambung seperti maag yang akan membuat komplikasi pada si pasien.

  1. Sulit kentut

Jika seseorang mengalami usus  buntu maka dia akan kesulitan membuang gas sehingga mengakibatkan gas menumpuk di dalam perut dan tidak bisa dikeluarkan. Hal ini membuat perut akan terasa lebih besar dari biasanya dan juga terasa penuh. Jika keadaan sudah seperti itu, maka usus buntu akan akan semakin bertambah parah.

  1. Demam ringan

Sebenarnya, demam  merupakan gejala awal  yang menandai bahwa seseorang terjangkit suatu penyakit. Demam juga menjadi gejala awal pada penderita usus buntu. Namun jika kalian mengalami sakit perut yang dibarengi dengan demam, mungkin usus buntu kalian sedang meradang. Sebaiknya jika sudah begini, segeralah kalian berkonsultasi ke dokter dan mulai memperhatikan makanan yang kalian konsumsi supaya gejala usus buntu dapat ditanggulangi.

[AdSense-B]

  1. Konstipasi

Konstipasi atau yang biasa disebut sembelit adalah masalah pencernaan di mana seseorang kesulitan melakukan proses buang air besarnya. Normalnya buang air besar dilakukan setiap hari, namun seseorang yang mengalami konstipasi akan buang air besar 3 sampai 4 hari sekali. Konstipasi bisa saja terjadi pada orang yang mengalami sakit usus buntu, karena mereka mengkonsumsi obat – obatan tertentu yang banyak mengandung kalsium atau alumunium seperti obat antidiare.

  1. Diare

Letak usus buntu adalah berdekatan dan saling terhubung dengan usus besar. Sehingga jika peradangan usus buntu yang dialami seseorang sudah cukup kronis, peradangan bisa menjalar ke usus besar. Usus besar sendiri memiliki peran sebagai penyerap cairan yang masuk ke tubuh seseorang seperti makanan dan minuman. Setelahnya usus besar akan menyisakan sisa – sisa penyerapan berbentuk kotoran setengah padat. Dan bila usus besar mengalami gangguan atau peradangan, maka proses penyerapan tidak akan berjalan normal sehingga kotoran yang dihasilkan berair. Hal inilah yang menyebabkan pasien usus buntu mengalami diare. Namun, jika diare yang dialami tak segera ditangani, pasien usus buntu bisa terkena dehidrasi yang dapat membuat kondisi tubuhnya semakin melemah bahkan kematian.

  1. Mual dan muntah

Usus buntu biasanya akan membuat perut Kalian terasa mual yang terjadi karena inflamasi sehingga menyebabkan perut terasa sakit dan nyeri yang juga menimbulkan ras mual dan muntah. Jika kalian mengalami gejala ini, ada baiknya kalian berusaha untuk tetap makan dengan porsi sedikit namun dengan intensitas yang sering sehingga perut kalian tidak kosong dan kemungkinan muntahpun bisa diminimalisir karena makanan akan segera tercerna.

  1. Daerah perut membengkak

Pembengkakan yang terjdi pada perut bisa disebabkan karena usus buntu yang sudah parah. Hal ini terjadi karena saat awal terjadinya peradangan, pasien tidak segera melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang sesuai atau bisa jadi karena daya tahan tubuh pasien yang kuat, jadi saat mereka merasakan gejala – gejala ringan usus buntu, meraka hanya menganggapnya penyakit kecil yang lama – kelamaan bisa menyebabkan usus buntu meradang parah dan membengkak.

[AdSense-A]

Pengobatan Usus Buntu

Nah, jika kalian sudah tahu gejala – gejala usus buntu. Sekarang kita akan membahas pengobatan yang dapat dilakukan oleh pasien penderita usus buntu. Apa saja metode pengobatannya?. Berikut akan dijelaskan metode – metode pengobatan untuk menangani pasien usus buntu.

1. Pemberiaan obat sesuai resep dokter

Pasien yang menderita usus buntu dalam tahap yang masih ringan biasanya akan ditangani oleh dokter dengan memberikan obat – obatan untuk meringankan gejala – gejala yang dialami. Sehingga peradangan usus buntu yang lebih parah dapat dicegah. Dalam beberapa kasus, dokter hanya memberikan antibiotic karena dipercaya dapat dapat secara efektif menangani penyakit usus buntu. Tapi, tak semua usus buntu dapat disembuhkan hanya dengan mengkonsumsi antibiotic. Jika pasien mengalami gejala – gejala seperti diare, mual, magh, atau sembelit, dokter akan menambahkan beberapa obat untuk menghilangkan gejala – gejala tersebut.

Selain dengan penggunaan obat yang diresepkan dokter, pasien sakit usus buntu juga dapat menyembuhkan penyakitnya dengan beberapa obat herbal yang mudah ditemui bahan – bahannya. Namun dengan catatan, bahwa usus buntu yang diderita merupakan usus buntu ringan dan belum mengalami peradangan parah. Apa saja obat – obatnya?.

2. Daun sambiloto

Sambiloto merupakan tanaman liar yang dapat mengobati berbagai macam penyakit termasuk usus buntu. Umumnya banyak orang yang menyarankan penggunaan daun sambiloto untuk penyembuhan usus buntu. Kebanyakan mereka akan meresepkan pada kalian untuk merebus 300 gr daun sambiloto (sekitar 15-25 helai tergantung ukuran si daun) dengan mencampurkan 400 ml air (sekitar 2 gelas kecil yang untuk menyeduh kopi) dan jangan lupa dicampur dengan 1 sendok makan madu atau sesuai selera mengingat daun ini yang rasanya sangat pahit. Kalian bisa merebusnya menggunakan panic sampai air di dalam panic tinggal setengahnya, setelah itu saring dan diminum setelah dingin. Kalian harus meminumnya rutin selama 3 kali sehari untuk menghilangkan penyakit usus buntu yang kalian alami.

3. Temulawak

Siapa yang tidak mengenal temulawak?. Temulawak dikenal sebagai tanaman obat untuk jejamuan. Bukan cuma untuk menambah nafsu makan saja, tanaman ini juga dapat menyembuhkan usus buntu yang kalian alami loh. Caranya adalah dengan merebus 30 gram temulawak dan 25 gram kunyit dicampur dengan 8 gelas air. Rebuslah sampai air menjadi setengah gelas atau sekitar 4 gelas kemudian disaring. Kalian bisa meminumnya 3 kali sehari sampai usus buntu yang kalian derita berangsur – angsur sembuh. Jangan lupa untuk menambahkan madu untuk menghilangkan rasa – rasa pahit yang dihasilkan oleh temulawak dan kunyitnya.

4. Mengkudu

Beberapa orang menyebut mengkudu ini sebagai pace. Bukan cuma daunnya saja yang dapat dijadikan masakan, ternyata buah mengkudu juga dipercaya dapat menyembuhkan sakit usus buntu. Cara membuatnya juga mudah, kalian bisa mengambil buah mengkudu yang sudah matang. Buah mengkudu yang sudah matang bisa dikenali dari warna kulitnya yang berwarna putih. Setelah itu kalian cuci dan kupas kulitnya, untuk memudahkan kalian mengupas kulit pilihlah buah yang tidak terlalu matang atau benyek. Setelah itu kalian peras dan ambil sarinya untuk diminum. Minumlah sari buah mengkudu ini 3 kali sehari dengan menggunakan campuran madu, sebenarnya sari buah mengkudu tidak memiliki rasa namun memiliki bau yang sangat mengganggu.

5. Operasi apendektomi

Apendiktomi adalah operasi yang dilakukan untuk mengangkat usus buntu. Operasi ini dilakukan jika seseorang yang menderita usus buntu sudah memasuki tahap kronis, sehingga mau tak mau harus dilakukan pemotongan usus buntu. Apendiktomi sendiri memiliki 2 metode operasi, antara lain:

  • Laparoskopi

Yaitu operasi dengan membuat lubang kecil untuk diambil usus buntunya. Pada perut pasien, dokter akan membuat beberapa sayatan kecil di sekitar pusar. Kemudian dengan sayatan yang telah dibuatnya, dokter akan memasukkan sebuah alat berupa tabung kecil berupa lampu dan kamera untuk melihat bagian dalam perut isi pasien. Alat itu biasa disebut laparoskop. Namun sebelumnya, dokter akan melakukan penggembungan perut pada pasien untuk memeperjelas letak usus buntu yang akan diambil oleh dokter. Usus buntu yang telah diambil ini dikeluarkan dan bekas lubang kecil pada perut akan kembali ditutup dengan jahitan.

[AdSense-C]

  • Laparotomi 

Yaitu teknik operasi usus buntu dengan metode bedah terbuka dengan membuat sayatan vertical besar pada dinding perut sampai ke rongga perut. Operasi ini biasanya dilakukan apabila usus buntu sudah pecah. Namun perlu diketahui, kalian akan menjalani serangkaian prosedur sebelum akhirnya menjalani laparotomi ini. Seperti, beberapa tes pemeriksaan sinar X dan pemeriksaan darah. Kalian juga akan diminta mengkonsumsi obat pencahar untuk mengosongkan perut karena sebelum operasi berlangsung pasien akan diminta untuk berpuasa sekitar 6 jam.

Sama seperti laparoskopi, setelah dokter selesai melakukan pengangkatan usus buntu yang bermasalah, dokter akan kembali menutup luka bekas sayatan dan tentu saja kedua metode operasi di atas dilakukan setelah dokter membius pasien mereka. Bukan itu saja, kalian juga harus memperhatikan pantangan makanan pasca operasi usus buntu. Sebaiknya kalian memilih banyak sayuran dan buah yang baik dikonsumsi setelah operasi usus buntu.

Kalian sudah tahu bukan penyebab, gejala – gejala usus buntu dan cara pengobatannya. Jika kalian mendapati gejala – gejala yang kami sebutkan di atas, ada baiknya kalian tetap memeriksakan diri ke dokter. Barangkali usus buntu telah mengintai diri kalian. Dan jangan lupa untuk tetap menjaga makanan yang kalian konsumsi sekalipun kalian sudah pulih dari penyakit usus buntu. Jangan sampai usus buntu yang kalian derita bertambah parah atau kambuh lagi karena bakteri yang masuk lewat makanan. (Baca juga: Apakah usus buntu bisa terjadi dua kali)

fbWhatsappTwitterLinkedIn