14 Pengobatan Stroke Ringan Teruji Paling Ampuh

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada dasarnya, terdapat dua jenis stroke yang dapat menyerang tubuh manusia, yakni stroke ringan dan juga stroke berat. Meski merupakan satu jenis stroke, namun keduanya sangat berbeda. Stroke ringan biasanya hanya terjadi sementara – dalam hitungan menit atau jam – sedangkan stroke berat biasanya bersifat permanen. Dan yang akan menjadi fokus bahasan pada artikel ini ialah jenis stroke yang pertama yakni stroke ringan, berupa pengobatan stroke ringan hingga cara mencegah serangan dari stroke ringan.

Stroke ringan merupakan kondisi di mana fungsi otak mengalami gangguan sementara yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke sebagian otak (iskemik), atau istilah medis menyebutnya Transient Ischemic Attack (TIA). Kondisi ini akan memunculkan tanda dan gejala stroke, namun hanya dalam waktu singkat – biasanya akan reda setelah 24 jam. Berbeda dengan stroke berat, TIA tidak membunuh jaringan otak yang menyebabkan cacat permanen, melainkan hanya sebagai ‘pemberi sinyal’ bahwa otak dalam kondisi kekurangan oksigen karena darah yang tidak cukup mengaliri otak. Ketika serangan stroke ringan terjadi, sebaiknya harus segera mencari pertolongan medis karena perawatan sedini mungkin akan lebih baik bagi penderita stroke. Sebab, apabila tidak segera mendapat pertolongan medis, penderita stroke ringan dapat berlanjut mengalami stroke berat.

Dikarenakan stroke ringan tidak menimbulkan kerusakan jaringan otak, maka, pengobatan pun tidak berfokus untuk memperbaiki sel-sel otak yang rusak. Melainkan, pengobatan stroke ringan berfokus untuk meningkatkan aliran darah ke otak, mengidentifikasi kelainan yang terjadi, dan memperbaiki faktor resiko TIA dan resiko stroke di masa mendatang melalui pemberian obat-obatan secara medis. Di bawah ini merupakan beberapa cara yang biasa diberikan untuk pengobatan penyakit stroke ringan, yakni:

1. Pemeriksaan ke Dokter

Cara pertama sebagai bentuk pengobatan penyakit stroke ringan adalah dengan melakukan tindakan pemeriksaan ke dokter. Sebab, stroke ringan merupakan tanda bagi tubuh Anda yang terancam terkena stroke sekaligus sebagai peluang untuk cara mencegah stroke sedini mungkin. Pertama-tama biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan gejala stroke, yakni memberikan pertanyaan terkait dengan riwayat kesehatan Anda dan gaya hidup Anda. Secara umum, terdapat dua resiko yang dapat menimbulkan stroke, yakni resiko medis dan resiko perilaku. Resiko medis ialah riwayat kesehatan Anda yang dapat meningkatkan resiko terkena stroke, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, dan penyakit jantung.

Di samping resiko medis, ada pula resiko perilaku yakni mengenai gaya hidup Anda yang dapat memicu munculnya stroke, misalkan merokok. Selain pemeriksaan gejala, dokter biasanya juga akan melakukan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan neurologis, yakni suatu pemeeriksaan yang berfungsi untuk mengevaluasi tingkat kesadaran, sensasi, dan fungsi saraf untuk mengetahui penyeab, lokasi, dan tingkatan stroke. Evaluasi juga dilakukan terhadap sistem pernapasan dan saluran pernapasannya, sirkulasi darah, serta memeriksa tanda-tanda vital yang lain.

Dikarenakan stroke merupakan penyakit yang menyerang bagian otak, maka, dilakukan pula pemeriksaan di daerah kepala untuk mengetahui penyebab penyakit stroke itu sendiri dan seberapa parah kondisi dari pasien. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan CT Scan atau MRI. Bila perlu, dilakukan pula pemeriksaan terhadap kondisi jantung dan sirkulasi darah dengan cara doppler, MRA, dan rontgen jantung.

[AdSense-B]

2. Pemberian Obat Antikoagulan

Antikoagulan merupakan golongan obat yang sering dipakai untuk menghambat terjadinya pembekuan darah yang menargetkan protein sebagai penyebab pembekuan dan bukan trombosit. Obat ini sering disebut dengan obat pengencer darah, salah satu contohnya ialah warfarin. Tidak seperti trombolotik yang bekerja dengan cara melarutkan darah yang telah membeku, antikoagulan ini bekerja untuk mencegah pembekuan bekuan darah yang baru.

Obat ini sering diberikan kepada orang-orang yang mengalami gangguan pada pembuluh arteri dan/atau pembuluh vena sehingga orang tersebut memiliki resiko yang tinggi dalam hal pembentukan bekuan darah. Beberapa contoh gangguan pada pembuluuh vena yakni seperti trombosis vena dalam dan emboli. Sedangkan gangguan pada pembuluh arteri selain stroke ialah trombosis koronaria, infark miokardium, dan adanya gangguan pada katup jantung buatan.

3. Pemberian Obat Antiplatelet

Sama seperti antikoagulan, obat ini juga bekerja untuk mencegah pembekuan darah dengan mencegah agar trombosit tidak bergabung dan membentuk gumpalan darah. Salah satu contoh obat yang tergolong ke dalam antiplatelet ialah aspirin. Selain aspirin, ada pula plavix dan effient namun memiliki mekanisme kerja yang berbeda dengan aspirin. Ada pula Aggrenox, yaitu gabungan antara Aspirin dengan Dipyridamole yang mana kombinasi keduanya sangat efektif untuk mengurangi resiko TIA atau stroke ringan.

4. Pengobatan Stroke Ringan dengan Operasi

Di dalam beberapa kasus tertentu, pengobatan penyakit stroke ringan juga dapat dilakukan dengan cara operasi atau pembedahan untuk mencegah resiko terserang stroke di kemudian hari. Misalnya, apabila pasien mengalami penyempitan pada daerah arteri karotis (pembuluh darah yang berada di leher), maka, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk melakukan operasi yang disebut endarterektomi. Melalui pembedahan endarterektomi ini, dokter akan membersihkan arteri karotis dari adanya penumpukan lemak jahat dan plak kolesterol yang menyumbat pembuluh darah. Hal ini merupakan salah satu cara mencegah stroke  ringan maupun stroke berat di kemudian hari.

5. Perubahan Gaya Hidup

Pengobatan stroke ringan yang paling tepat untuk dilakukan sebenarnya adalah perubahan gaya hidup dari sang pasien itu sendiri. Perubahan gaya hidup ini akan melengkapi penanganan medis yang telah dilakukan. Sebab, obat-obatan dan intervensi medis tidak akan mampu mencegah kemunculan penyakit stroke kembali apabila gaya hidup pasien tetap tidak baik. Beberapa upaya perubahan gaya hidup sebagai cara mencegah stroke dapat dilakukan dengan rajin berolahraga dll.

[AdSense-A]

6. Rajin berolahraga

Mungkin tidak banyak orang yang gemar berolahraga karena berbagai alasan, seperti alasan kesibukan, tidak punya teman yang bisa diajak berolahraga, hingga fisik yang tidak kuat untuk dipaksa berolahraga. Namun sebenarnya, yang kurang disadari banyak orang ialah fakta bahwa tubuh kita juga memerlukan olahraga. Tanpa berolahraga, tubuh kita akan sering mengalami gangguan karena peredaran darah yang kurang lancar. Selain itu, otot-otot tubuh pun akan terasa kaku.

Sehingga, olahraga ini sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama dalam hal melancarkan peredaran darah dan menambah kekuatan otot tubuh. Dengan berolahraga, tubuh akan kembali fit dan bugar sehingga menangkal berbagai resiko penyakit yang mungkin menyerang. Bagi tubuh yang kurang kuat untuk dipaksa berolahraga, Anda dapat melakukan jenis olahraga yang Anda senangi seperti renang, basket, sepak bola, atau yang lainnya. Tidak perlu dipaksa untuk melakukan aktifitas fisik yang banyak, yang terpenting adalah fungsi dari olahraga itu terpenuhi.

7. Menurunkan berat badan hingga ideal

Stroke merupakan kondisi di mana terjadi penyumbatan pembuluh darah sehingga aliran darah ke otak mengalami penurunan. Tidak hanya disebabkan oleh plak kolesterol, penyumbatan pembuluh darah ini juga dapat disebabkan oleh timbunan lemak yang ada di tubuh manusia. Oleh karena itu, orang yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki resiko terserang stroke lebih besar daripada orang dengan berat badan yang ideal. Jika berat badan ideal, tidak akan ada lagi tumpukan lemak yang berpotensi menyumbat pembuluh darah.

8. Mengurangi jenis makanan yang terlalu asin

Khusus bagi penderita hipertensi, cara untuk mencegah penyakit tersebut kambuh adalah dengan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam atau yang terlalu asin. Sebab, hal in dapat memicu kambuhnya tekanan darah tinggi dan penyumbatan pembuluh darah.

9. Memperbanyak makanan seperti buah dan sayur

Alasan untuk hal itu adalah karena buah dan sayur mengandung banyak sekali antioksidan yang dapat membantu tubuh dalam menangkal radikal bebas sebagai salah satu pemicu terjadinya stroke.

10. Mengurangi makanan yang digoreng atau makanan yang manis

Makanan yang digoreng biasanya akan mengandung lemak jahat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh manusia. Selain itu, kurangi pula jenis makanan yang manis-manis karena dapat meningkatkan kadar gula di dalam darah yang juga dapat memicu terjadinya stroke.

11. Mengendalikan dan mengurangi stress

Ketika stress, kondisi tubuh manusia akan menjadi tidak stabil termasuk di antaranya peredaran darah yang menjadi semakin cepat. Dengan kondisi tubuh yang rileks, maka peredaran darah akan teratur dan mengurangi resiko penyakit.

12. Memiliki waktu istirahat yang cukup di malam hari

Pada malam hari, kerja organ tubuh telah menurun karena malam merupakan waktu untuk organ-organ tersebut beristirahat. Sehingga akan lebih baik apabila tidak terlalu memforsir kerja organ tubuh tersebut agar memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat.

[AdSense-C]

13. Mengontrol kondisi medis

Misalnya bagi penderita diabetes, sebaiknya selalu mengontrol kadar gula dalam darah dengan tidak banyak mengonsumsi makanan yang mengadung gula berlebih. Kemudian bagi yang memiliki tekanan darah tinggi sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam.

14. Edukasi Tentang Penyakit Stroke

Cara mencegah stroke ringan yang lain adalah dengan memberikan edukasi, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain mengenai bahaya penyakit stroke, penyebab, dan cara pencegahannya. Biasanya, seseorang yang pernah mengalami stroke akan kambuh sewaktu-waktu sehingga para pasien stroke harus lebih berhati-hati di dalam menjalani aktifitasnya karena ada kemungkinan untuk kambuhnya gejala stroke secara berulang.

Demikianlah beberapa cara yang dapat diterapkan sebagai jalan untuk pengobatan penyakit stroke ringan. Hal yang harus diingat adalah bahwa penyakit stroke ringan akan sangat mudah membawa penderita terkena stroke berat, sehingga tindakan yang diberikan haruslah tepat untuk mencegah stroke menjadi lebih parah. Pengobatan stroke ringan dapat dilakukan dengan memeriksakan kondisi ke dokter dan meminum obat-obatan medis.

Selain itu, pengobatan stroke ringan juga dapat dilakukan dengan cara pencegahan terhadap kambuhnya gejala stroke dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat seperti rutin berolahraga, makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan lain-lain. Selain itu, pasien stroke ringan harus lebih berhati-hati di dalam menjalani aktifitasnya sehari-hari karena besar kemungkinan gejala stroke akan muncul kembali.

fbWhatsappTwitterLinkedIn