5 Cara Merawat Sepsis dengan Benar dan Tepat

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sepsis pada dasarnya adalah kondisi gawat darurat. Penderita sepsis harus ditangani secepatnya sejak ia terdiagnosa. Keterlambatan dalam penanganan sepsis bisa membahayakan nyawa penderitanya. Sepsis pada tiap tahapannya menyimpan bahaya tersendiri yang berpotensi fatal.

Tahapan sepsis parah bisa menyebabkan gagal organ, dan tahapan syok septik bisa menyebabkan gagal jantung dan sistem pernapasan. Belum lagi bila membicarakan soal potensi bahaya dari komplikasi yang diakibatkan oleh sepsis yang smaa bahayanya dengan bahaya leukositosis, bahaya myeloma, dan bahaya penyakit anemia.

Seiring berjalannya waktu, tanpa perawatan yang tepat, sepsis akan semakin berbahaya. Berdasarkan studi pada tahun 2006, resiko kematian akibat sepsis meningkat hingga 7,6% tiap jamnya. Keterlambatan penanganan biasa terjadi karena minimnya info mengenai cara perawatan yang tepat untuk tiap jenis sepsis yang dialami penderita.

Belum lagi adanya kemungkinan sepsis yang terjadi tanpa gejala yang umum terjadi pada lansia. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, dokter darah akan memberikan uraian mengenai cara perawatan sepsis, agar pembaca dapat menentukan langkah tepat ketika mendapati kondisi darurat ini.

Langkah paling sederhana dalam menentukan cara perawatan sepsis antara lain:

  • Identifikasi gejala (prognosa)
  • Tes laboratorium (bisa tes darah, urin, dan tes infeksi lain seperti pneumonia, meningitis dll)
  • Penentuan diagnosa dan penyebab sepsis
  • Penentuan metode perawatan yang tepat guna.

Teori dasar yang dipakai dalam perawatan sepsis sebenarnya sederhana. Intinya adalah mengatasi infeksi yang terjadi, merawat peradangan, dan menjaga kondisi pasien tetap stabil selama masa pengobatan. Metode pengobatannya antara lain:

1. Menggunakan Antibiotik

Penggunaan antibiotik termasuk dalam metode pengobatan yang berhubungan dengan infeksi jamur dan bakteri. Secara umum, terdapat dua tahapan dalam penggunaan antibiotik. Yang pertama adalah penggunaan antibiotik general, dimana antibiotik tersebut dapat mematikan bakteri-bakteri yang umum menjadi penyebab infeksi.

Pada tahapan ini, jika kondisi pasien tidak membaik, akan dilanjutkan pada tahap kedua, yaitu pemberian antibiotik spesifik berdasarkan tipe infeksi yang terjadi. Antibiotik diberikan dengan cara suntik masuk ke vena. Alasannya agar lebih efektif dalam membasmi bakteri yang masuk menginfeksi darah penderita.

2. Memasukkan nutrisi lewat infus ke tubuh penderita

Tahapan ini berfungsi untuk menjaga kondisi pasien agar tetap stabil selama masa pengobatan dengan antibiotik. Penderita sepsis yang parah beresiko tinggi untuk mengalami penurunan tekanan darah yang ekstrim. Penurunan tekanan darah ini kemudian dapat menyebabkan pasien kolaps, sehingga membuat resiko kegagalan sistem pernapasan dan jantung sangat tinggi.

Oleh karena itu, nutrisi perlu terus disuntikkan ke dalam aliran darah agar asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi tiap organ tubuh tetap terjaga. Kita juga bisa memanfaatkan buah-buahan penambah darah atau susu penambah trombosit. [AdSense-B]

3. Penggunaan Kortikostreoid

Obat untuk mengatasi reaksi alergi ini berguna untuk penderita sepsis yang mengalami peradangan parah. Pada kasus tersebut, peradangan akibat sepsis dapat mengganggu fungsi organ sehingga dapat dikatakan sangat berbahaya bagi penderita.

4. Penggunaan alat bantu pernapasan dan oksigen

Penderita sepsis perlu dipastikan bahwa kebutuhan oksigennya tercukupi. Tidak perduli apa tahapan sepsisnya, pemberian oksigen adalah prosedur standar mengingat sepsis dapat menyebabkan penggumpalan darah yang menghambat asupan oksigen dari darah ke organ.

5. Cuci Darah

Proses ini diperlukan untuk penderita sepsis yang sampai mengganggu fungsi ginjal. Darah yang terlanjur terinfeksi oleh bakteri harus dikeluarkan dan diganti dengan darah yang sehat agar tidak mempeparah kondisi pasien.

Sekian uraian singkat dari dokter darah perihal cara perawatan sepsis. Semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari artikel ini. Biasakanlah untuk mengontrol secara rutin kondisi kesehatan anda ke dokter. Ingat! Mencegah lebih baik daripada mengobati!

fbWhatsappTwitterLinkedIn