11 Bahaya Vaksin Polio Pada Anak Dan Balita

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Imunisasi polio merupakan imunisasi wajib yang diberikan pada anak usia bayi hingga balita untuk banyak manfaat, namun tanpa disadari ada pula beberapa bahaya vaksin polio. Hal ini kurang diketahui oleh masyarakat awam pada umumnya. Karena mayoritas orang tua hanya fokus pada pemberian vaksin untuk mencegah penyakit polio, namun lupa memahami apa saja yang menjadi efek samping atau bahayanya. Oleh sebab itu berikut ini akan diberikan penjelasan yang lebih detail tentang imunisasi polio. Baik termasuk terlebih dahulu dibahas adalah apa itu vaksin polio, cara pemberian vaksin, manfaat vaksin dan bahaya vaksin polio pada anak dan balita.

Vaksin Polio

Vaksin polio merupakan salah satu bentuk pencegahan terhadap kemungkinan penularan atau infeksi virus polio terhadap anak bayi dan balita. Polio sendiri merupakan penyakit dimana virus akan menimbulkan macam-macam penyakit saraf dan menyerang sistem saraf otak anak. Jika dibiarkan terus menerus maka penyakit polio akan mengakibatkan terjadinya kelumpuhan. Karena fatalnya akibat yang diberikan oleh virus polio ini, maka vaksin polio merupakan vaksin wajib yang harus diberikan secara berkala pada bayi dan balita.

Adapun dalam memberikan vaksin ini ada beberapa cara, lebih tepatnya ada dua buah cara utama untuk memberikan vaksin. Untuk lebih jelasnya, berikut ini keterangannya.

1. Vaksin Oral

Cara pertama dalam memberikan vaksin polio yaitu melalui vaksin oral. Vaksin inilah yang sering dijumpai baik di posyandu maupun rumah sakit pemerintah. Vaksin ini diberikan gratis dalam rangka menunjang program pemerintah untuk menuju Indonesia bebas polio di tahun-tahun mendatang.

Vaksin oral memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan sebagai berikut. Kelebihannya termasuk:

  • Harga yang sangat murah karena proses produksi yang termasuk mudah dibanding vaksin lainnya yang sejenis.
  • Pemberiannya juga sederhana yaitu dengan langsung diteteskan ke mulut anak.
  • Tidak beresiko timbul bengkak atau iritasi di sekitar bekas suntikan seperti pada vaksin suntik.

Namun selain kelebihan di atas ada beberapa efek samping imunisasi polio oral, termasuk:

  • Menyebabkan demam, karena berisi virus yang hanya dilemahkan. Sehingga tubuh penerima vaksin akan bereaksi melawan virus yang dilemahkan tersebut untuk membentuk antibodi. Salah satu caranya dengan mekanisme demam.
  • Dapat timbul reaksi alergi seperti gatal, kemerahan dan ruam di tubuh.

2. Vaksin Suntik

Cara selanjutnya yaitu melalui pemberian vaksin dengan suntikan. Vaksin jenis ini juga memiliki kelemahan dan kelebihannya sendiri. Adapun umumnya kelemahan vaksin suntik yaitu sebagai berikut: [AdSense-B]

  • Harganya jauh lebih mahal, sehingga hanya tersedia di rumah sakit swasta. Karena proses pembuatannya yang lebih kompleks serta ketersediaan vaksin yang seringkali bukan berupa vaksin polio tunggal namun telah digabung dengan beberapa vaksin lainnya seperti DPT maupun HIB.
  • Dapat menimbulkan efek kejang maupun infeksi atau peradangan pada bekas suntikan. Sehingga dapat timbul bengkak atau luka baru.

Sedangkan untuk kelebihan menggunakan vaksin suntik yaitu termasuk:

  • Tidak membuat demam, karena vaksin berisi virus yang telah dimatikan. Sehingga saat diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh paling rendah sekalipun tetap dapat bekerja dengan maksimal.
  • Lebih efektif dan membantu mengatasi beberapa virus sekaligus.

Manfaat Vaksin Polio

Vaksin polio ini diberikan dengan sejumlah tujuan. Berikut ini beberapa manfaat pemberian vaksin polio pada anak dan balita, yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal:

  • Mencegah endemi terjadinya penyakit polio pada anak-anak di Indonesia. Mengingat bahwa penyakit polio sangat rawan menular dan menyebar menjadi endemi. Sehingga dengan pemberian vaksin diharapkan penyakit polio dapat ditangani dengan baik dan tidak menjadi wabah.
  • Menjaga kesehatan saraf anak dan balita, karena virus polio menyerang sistem saraf dan otak anak. Disini vaksin polio bekerja memberikan daya tahan tubuh anak dengan jalan melindungi sistem saraf dengan seksama agar tidak terserang virus.
  • Mencegah kelumpuhan, karena bahaya penyakit polio yaitu termasuk dapat menimbulkan resiko kelumpuhan pada anak. Oleh sebab itu dengan pemberian vaksin polio, diharapkan resiko tersebut dapat dicegah dan dihindari. Sehingga kemungkinan fatal seperti kelumpuhan atau gangguan pertumbuhan saraf anak lainnya tidak akan mudah terjadi.
  • Menjaga kesehatan otak anak, karena efek virus polio termasuk salah satunya menyerupai gejala awal meningitis dimana virus juga menyerang sistem otak dan menyebabkan anak tidak dapat menggunakan fungsi otak secara maksimal.

Bahaya Vaksin Polio

Sedangkan vaksin polio tanpa disadari juga memiliki efek samping atau bahaya tertentu. Berikut ini beberapa bahaya vaksin polio yang dapat terjadi setelah imunisasi: [AdSense-C]

  • Terjadi kemungkinan alergi seperti gatal, timbul ruam tubuh, serta kemerahan dan bengkak pada bagian tubuh tertentu. Hal ini merupakan tanda kemungkinan besar anak tidak tahan terhadap salah satu komposisi yang ada di dalam vaksin tersebut.
  • Seringkali menjadi penyebab terjadinya demam. Dimana suhu badan anak akan meningkat perlahan selama beberapa hari setelah pemberian vaksin. Oleh sebab itu berikan kompres dingin pada anak atau berikan obat penurun panas anak yang ringan seperti paracetamol.
  • Jika diberikan dengan suntik yang kurang higenis atau steril dapat beresiko terjadi peradangan atau infeksi di area sekitar suntikan. Sebaiknya segera konsultasikan kembali pada dokter anak jika terjadi gejala yang demikian. Karena dapat berbahaya pada kondisi anak dan balita.
  • Dapat pula menimbulkan macam-macam kejang tanpa awal yang jelas. Baik kejang yang disertai demam maupun penyebab kejang tanpa demam. Hal tersebut karena reaksi virus yang bisa saja tidak dapat diterima oleh tubuh anak dengan baik. Meskipun demikian kondisi ini termasuk sangat jarang terjadi.
  • Pada beberapa kasus pemberian vaksin polio juga beresiko menimbulkan gejala seperti mual dan muntah. Sehingga dapat membuat anak beresiko mengalami dehidrasi. Karena itu jika anak merasa mual dan diikuiti dengan reaksi berupa muntah terus- menerus, sebaiknya berikan cairan yang cukup serta air putih yang banyak untuk mencegah terjadinya dehidrasi berbahaya pada anak.
  • Bahaya vaksin polio lainnya dapat menimbulkan komplikasi saat secara tidak disadari berada dalam pengobatan tertentu. Sehingga vaksin bisa saja bereaksi dengan obat yang sedang dijalani dan terjadi efek pada anak dan balita.
  • Efek vaksin yang paling sering juga termasuk menurunkan nafsu makan anak. Hal ini karena rasa vaksin oral yang kurang baik di lidah anak sehingga anak menjadi trauma dan malas menyusu atau makan setelah pemberiannya. Oleh sebab itu usahakan setelah imunisasi berikan menu kesukaan anak agar hal ini dapat dihindari.

Demikian beberapa penjelasan yang detail mengenai bahaya vaksin polio pada anak dan balita. Tujuan utama pemerintah dalam hal memberikan vaksin polio telah jelas, yaitu demi kesehatan seluruh anak Indonesia. Namun jangan sampai lupa juga bahwa vaksin ini mengandung efek samping dan bahaya. Sehingga jika telah memberikan vaksin, sebaiknya siapkan cara untuk mengatasi efek sampingnya. Dengan demikian orang tua akan lebih siap saat anak demam atau rewel setelah imunisasi polio.

fbWhatsappTwitterLinkedIn