7 Penyakit yang tidak Boleh Terkena Sinar Matahari

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sinar matahari memang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu. Banyak orang yang senang terkena sinar matahari karena memberikan sensasi hangat untuk kulit. Sinar matahari sesaat akan membuat tubuh merasa lebih baik dan memberikan efek yang sehat. Namun perubahan warna kulit yang terjadi setelah berjemur dibawah sinar matahari, bisa menjadi pertanda yang buruk untuk kesehatan kulit. Jadi selalu ada masalah yang bisa terjadi ketika kulit terkena sinar matahari.

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang tidak boleh terkena sinar matahari sama sekali. Karena jika terkena sinar matahari maka bisa memberikan efek yang sangat buruk untuk kesehatan. Berikut ini jenis penyakit yang tidak boleh terkena sinar matahari :

1. Lupus

Lupus menjadi penyakit yang sangat sensitif terhadap sinar matahari. Ketika penderita lupus terkena sinar matahari maka bisa menyebabkan kulit menjadi ruam dan memicu masalah kesehatan serius. Penyakit lupus yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang menyerang diri sendiri bisa menjadi lebih parah jika terkena sinar matahari.

Mengapa Sinar Matahari Berbahaya untuk Lupus

Sinar ultraviolet dari sinar matahari tergolong menjadi beberapa jenis yaitu UVA, UVB, dan UVC. Menurut sebuah penelitian tentang penyebab lupus, sinar UVA dan UVB bisa menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh pada pasien. Terlalu lama di bawah sinar matahari dapat menyebabkan beberapa gangguan, seperti:

  • Ruam atau lesi yang muncul pada kulit dengan berbagai tingkatan keparahan
  • Nyeri pada bagian sendi dan otot
  • Tubuh menjadi sangat lelah dan lemah
  • Pembengkakan yang terjadi pada organ bagian dalam

Tips untuk Penderita Lupus

Meskipun penderita gejala lupus tidak boleh terkena sinar matahari, namun mereka tetap bisa menjalankan aktivitas secara normal dengan cara :

  • Memakai pakaian yang rapat dan menghindari pakaian yang membuat kulit menjadi lebih panas
  • Gunakan semua perlindungan kulit terhadap sinar matahari
  • Memakai produk tabir surya yang paling sesuai agar tidak menyebabkan penyakit dermatitis atau iritasi
  • Hanya keluar ketika memang benar-benar perlu untuk keluar.

2. PMLE (Polymorphous Light Eruption)

Penyakit ini disebabkan karena kulit mengalami sensitivitas yang sangat tinggi jika terkena sinar matahari. Jika terkena sinar matahari maka kulit akan menjadi ruam kemudian muncul benjolan kecil dan membuat bagian kulit disekitarnya menjadi lebih kering dan terangkat ke benjolan. Orang yang terkena kelainan ini biasanya akan terus mengalami pengulangan. Penyakit ini juga bisa disembuhkan atau sembuh sendiri dalam jangka waktu tertentu.

  • Gejala : muncul benjolan kecil, kasar, gatal, panas dan bengkak
  • Gejala Fisik : demam, sakit kepala, lemah, menggigil, mual dan muntah.

Perawatan :

  • Basahi handuk dengan air dingin kemudian kompres pada bagian yang terkena penyakit
  • Jangan pernah menutupi luka dengan kain kasa atau penutup lain
  • Hindari terkena sinar matahari secara langsung dan hindari sinar matahari yang paling panas antara jam 10:00 – 16:00
  • Gunakan tabir surya ketika harus terkena sinar matahari atau paling tidak gunakan pakaian pelindung dari sinar matahari

3. Actinic Prurigo

Actinic prurigo adalah jenis penyakit yang tidak boleh terkena sinar matahari. Jika terpapar sinar matahari, maka bagian kulit yang sakit akan terasa sangat gatal. Penyakit ini akan menyebabkan kulit menjadi sangat gatal ketika terkena sinar matahari. Penyakit ini bisa sangat memburuk terutama ketika terkena sinar matahari. Hingga saat ini tidak ada obat yang digunakan untuk menyembuhkan actinic prurigo. Jadi penderita memang harus menghindarikan tubuh dari kontaminasi secara langsung terhadap sinar matahari.

Penyebab

Penyebab dari penyakit actinic prurigo adalah karena sensitivitas kulit saat terkena bahaya sinar ultraviolet UVA dan UVB. Penyakit ini juga bisa disebabkan karena keturunan. Namun penyebab sebenarnya sampai saat ini belum diketahui dan masih dikembangkan. Anak-anak, dewasa dan orang tua bisa terkena penyakit ini.

Gejala

Actinic Prurigo bisa menyebabkan beberapa bagian kulit menjadi ruam, gatal, muncul benjolan, peradangan dan benjolan apabila terkena tekanan atau goresan. Penyakit akan menjadi lebih parah apabila digaruk, kulit kurang lembab dan terkena air secara langsung.

Seperti penyakit Actinic Prurigo ini, beberapa penyakit berikut juga terjadi karena keturunan :

4. Alergi Matahari

Penyakit alergi terhadap sinar matahari adalah sebuah kondisi penyakit yang cepat berkembang jika terkena sinar matahari secara langsung. Penyakit ini biasanya disebabkan karena reaksi berbagai jenis bahan kimia untuk kulit ketika terkena sinar matahari. Reaksi kulit yang terkena sinar matahari tidak akan muncul secara langsung melainkan setelah beberapa hari setelah terkena sinar matahari. Kondisi ruam dan masalah kulit bisa menyebar rata ke seluruh bagian tubuh termasuk yang tidak terkena sinar matahari.

Penyebab

Penyebab alergi kulit terhadap sinar matahari ini, karena tubuh membentuk reaksi alergi ketika terkena sinar matahari. Sistem kekebalan tubuh sama sekali tidak mampu melindungi tubuh terutama pada bagian punggung tangan, leher dan bagian tubuh lain yang terkena sinar matahari secara langsung. Reaksi alergi terjadi karena terjadi perubahan yang terjadi pada kulit secara berlebihan.

5. Solar Urticaria

Sebenarnya ini adalah sebuah reaksi yang cukup normal ketika tubuh terkena sinar matahari. Ketika sinar matahari mengenai kulit maka sel-sel kulit akan melepaskan senyawa kimia yang akan diikuti dengan pembukaan pembuluh darah dan menyebabkan bagian kulit menjadi gatal, memerah dan bengkak. Penyakit yang tidak boleh terkena sinar matahari ini, bisa menjadi kondisi yang cukup serius jika cairan dalam kulit terus keluar dan menyebabkan penderita menjadi mual dan kepala sering pusing.

Tips untuk Penderita

Terkena penyakit ini bukan berarti bahwa penderita sama sekali tidak keluar rumah. Ada beberapa hal dibawah ini yang bisa dilakukan untuk mencegah reaksi berlebihan ketika terkena sinar matahari :

  • Hindari terkena sinar matahari panas menjelang pukul 11:00 – 15:00
  • Gunakan pakaian lebar yang bisa melindungi tubuh dari sinar matahari
  • Gunakan topi ketika keluar untuk mencegah sinar matahari langsung pada wajah
  • Hindari menggunakan pakaian dengan bahan yang panas dan menyebabkan kulit menjadi tidak nyaman.

6. Xeroderma Pigmentosa

Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Penyakit dapat menyebabkan karena ada kelainan resesif autosomal. Hal ini disebabkan karena penderita memiliki dua jenis gen abnormal dan bisa berkembang dengan cepat. Penyakit akan ditunjukkan dengan kulit yang menutupi hingga bagian mata. Sinar matahari yang mengandung sinar UV ternyata bisa merusak DNA dalam sel kulit. Penderita akan memiliki kulit yang lebih tipis dan noda pada kulit dengan berbagai variasi. Penyakit ini juga bisa menyebabkan kanker kulit dan biasanya sering ditemukan pada anak dibawah usia 5 tahun.

Gejala

  • Ruam pada kulit yang tidak bisa sembuh meskipun sudah lama setelah terkena sinar matahari
  • Merasa panas di bawah sinar matahari
  • Terjadi pembentukan pigmen dan kerutan pada kulit setelah terkena sinar matahari.
  • Ruam kulit memiliki warna yang lebih gelap
  • Kulit menjadi lebih keras

7. Leukemia Myelomonocytic Juvenile (JMML)

Leukemia adalah jenis penyakit yang disebabkan karena produksi sel darah putih yang terlalu tinggi dalam tubuh. Ketika sel darah putih terbentuk dalam tubuh maka mereka seharusnya bekerja untuk melindungi tubuh. Namun penyebab kelainan sel darah putih pada leukimia yakni, produksi sel darah putih terus terjadi dan bisa merusak jenis leukosit yang normal. Penyakit ini kemudian akan menyebabkan gangguan fungsi tubuh secara terus menerus.
Penyakit JMML adalah jenis penyakit kanker darah yang terjadi pada anak-anak dibawah 2 tahun. Ini adalah jenis penyakit langka dan jarang terjadi. Pada penderita JMML mereka mengalami kelainan produksi mielosit dan monosit yang berlebihan. Kemudian produksi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.

Gejala

  • Tubuh menjadi lelah dan lemah
  • Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
  • Muncul infeksi berulang
  • Demam
  • Kulit mudah memar
  • Sakit pada sendi dan tulang
  • Sakit perut

Efek JMML Terhadap Sinar Matahari

Jika penderita JMML terkena sinar matahari maka kulit akan ruam, pecah dan gatal. Bahkan penderita juga bisa mengalami pengelupasan kulit pada seluruh bagian tubuh. Karena itulah penderita tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung bahkan juga termasuk beberapa sinar buatan seperti lampu. Kulit penderita harus terus lembab.

Jadi, sinar matahari memang cukup berbahaya untuk beberapa orang yang menderita berbagai macam penyakit kulit tertentu seperti di atas. Reaksi terhadap sinar matahari juga harus diwaspadai oleh semua orang termasuk bagi penduduk Indonesia yang cenderung memilik sinar matahari dengan cahaya yang ramah dan tidak menyebabkan masalah kesehatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn