10 Ciri Meningitis Pada Anak Yang Patut Diwaspadai

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ciri meningitis pada anak sering kali tidak terlihat seketika, padahal sering kali efeknya cukup berbahaya. Meningitis sendiri adalah salah bentuk radang atau infeksi pada bagian dalam tubuh.

Meningitis memang terlihat mirip dengan gejala-gejala lainnya seperti influenza atau radang-radang lainnya, akan tetapi gejala awal meningitis terjadi jika terdapat radang atau infeksi pada selaput pelindung sekitar otak dan sumsum tulang belakang.

Perlu diketahui bahwa meningitis dapat disebabkan oleh virus dan bakteri. Untuk memahami gejala-gejala anak terkena meningitis, berikut ini beberapa ciri meningitis pada anak yang patut diketahui.

1. Demam Tetapi Tangan dan Kaki Dingin

Setiap terjadi radang pada tubuh anak dipastikan selalu ditengarai oleh demam pada anak. Demam yang terjadi pada anak karena penyakit meningitis sedikit berbeda dengan kebanyakan demam lainnya. Bagian telapak tangan dan kaki anak yang demam tetap terasa dingin.

Demam yang terjadi karena radang ini menjadi penanda bahwa leukosit dari anak semakin bertambah untuk memerangi bakteri atau virus. Dengan dikompres kain compress yang basahi oleh air panas dapat memberikan sedikit rileksasi pada anak. Lebih baik minum obat penurun panas untuk menghindari anak panas melebihi 40 derajat Celsius.

2. Menangis atau merintih tanpa sebab

Demam yang terjadi pada anak mungkin disertai dengan lemas. Jika anak menangis atau merintih kesakitan tanpa dapat mengutarakan apa yang dialaminya, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Penyakit meningitis pada anak dapat menyebabkan anak merasa tersiksa karena badan yang tidak enak.

Jika rintihan anak berlanjut meskipun sudah dibawa ke dokter, lebih baik dilakukan tes darah untuk memastikan kelainan-kelainan yang mungkin terdeteksi oleh darah yang diambil sebagai sampel. Dengan mengetahui penyebabnya, maka pengobatan penyakit meningitis dapat segera dilakukan untuk mencegah perkembangan virus atau bakteri yang lebih banyak dalam tubuh.

3. Bintik atau ruam pada kulit

Pada anak-anak yang terkena penyakit penyebab meningitis pada anak, terdapat perubahan pada kulit mereka. Untuk mengetahui dari kulit, meningitis menimbulkan bintik atau ruam pada kulit. Hal ini biasanya terjadi pada tangan dan kaki mereka.

Untuk bintik dan ruam yang ada di telinga tidak boleh dirusak ataupun ditusuk oleh jarum. Dengan adanya ruam atau bintik-bintik pada kulit anak, sebaiknya sang anak langsung diperiksakan oleh dokter di rumah sakit sekalian untuk mengetahui kondisi anak apakah memang menderita meningitis atau penyakit lainnya. [AdSense-B]

4. Tidak dapat terkena cahaya secara langsung

Anak yang menderita meningitis memiliki sensitivitas yang berlebih terhadap cahaya. Dengan adanya cahaya matahari, sang anak akan terlihat menghindar menjauhi cahaya tersebut. Cahaya yang menyinari tubuh akan memberikan rasa panas karena sinar ultraviolet mampu memberikan efek bakar pada kulit yang menjadi sensitit.

Anak yang menderita penyakit meningitis sebaiknya tidak terlalu terpapar oleh sinar matahari atau jika memang diperlukan, lebih baik menggunakan baju lengan panjang dan topi agar sinar matahari masih mengenai baju terlebih dahulu.

5. Nafas pendek

Anak-anak yang masih kondisi sehat memiliki pernafasan yang tidak pendek. Dengan pernafasan yang tersengal-sengal, atau pernafasan yang pendek, kemungkinan anak terkena meningitis cukup besar dengan ditambahkan beberapa kriteria penderita akibat penyakit meningitis.

Anak dalam kondisi setelah beristirahat karena melakukan olahraga atau aktifitas yang berat mungkin akan membuat sang anak memiliki nafas pendek untuk menyerap oksigen lebih banyak dibanding kondisi normal. Untuk itu, jika sang anak tidak berolahraga namun bernafas pendek, segera lakukan tes darah dengan sampel yang sudah disediakan oleh tes lab. [AdSense-A]

6. Rewel dan gampang marah

Anak yang menderita meningitis memiliki kondisi badan yang tidak menyenangkan atau tidak enak. Kondisi ini sepertinya mirip dengan kondisi wanita yang sedang datang bulan. Rasa tidak nyaman pada tubuh ini semakin membuat sang anak gampang marah dan rewel karena anak tidak tahu bagaimana cara menghilangkan atau menyembuhkan meningitis.

Orang tua dalam hal ini harus memberikan perhatian khusus pada anak agar anak merasakan kembali kenyamanan meskipun rasa sakit atau ngilu setiap hari ada.

7. Susah makan

Anak yang mengalami serangan virus atau bakteri meningitis membuat lidah dan saluran pencernaan merasa tidak nyaman. Lidah dan mulut dibuat tidak enak untuk mengonsumsi makanan ditambah dengan saluran pencernaan dengan efek mual-mual.

Dengan begitu anak yang menderita meningitis akan lebih sulit atau malas untuk makan. Hal ini menyebabkan anak lemas dan tidak bertenaga. Tetaplah selalu sediakan pengganti makanan berupa susu atau roti yang menstimulasi anak tetap ingin makan.

8. Benjolan lunak di kepala

Tanda-tanda meningitis yang menyerang selaput pelindung sumsum tulang belakang dan otak dipastikan bakal timbul benjolan-benjolan lunak yang muncul di area kepala, khususnya bagian yang ada rambutnya. Untuk lebih mudah mengetahui area mana yang ada benjolan lunaknya sebaiknya anak yang terjangkiti oleh virus atau bakteri meningitis dilakukan pemotongan kepala agar lebih jelas di mana saja terdapat benjolan tersebut.

Benjolan-benjolan tersebut lebih baik untuk tidak dipecah ataupun digaruk karena dapat menimbulkan benjolan-benjolan lain oleh karena cairan yang ada di benjolan tersebut menular ke kepala. Salah satu cara agar benjolan-benjolan tersebut menghilang adalah pemberian obat saleb karena saleb mampu meresap ke dalam lapisan kulit.

9. Leher kaku

Leher anak-anak maupun orang dewasa tidak akan terasa kaku jika anak tersebut berpotensi menderita meningitis. Leher anak yang kaku akan terasa kejang dan susah untuk dibengkokkan atau diputar saat anak ingin menoleh ke kiri atau ke kanan.

Untuk itu, ada baiknya sang anak dalam posisi tidur agar leher tidak menerima beban berlebih. Dalam posisi tidur, sang anak lebih baik tidak menggunakan bantal yang menyebabkan kepala lebih tinggi daripada badan. Dengan tidur tanpa bantal posisi kepala dan badan akan selevel dan posisi ini dapat memberikan rasa nyaman kepada anak,

10. Kejang disertai muntah

Kejang pada bagian leher disertai dengan rasa mual yang menyebabkan ingin muntah memang dapat terjadi pada anak penderita meningitis. Kondisi ini memang dapat terjadi di bagian leher dan bagian-bagian lainnya.

Anak yang menderita penyakit meningitis harus segera diberi pengobatan yang bagus dan cepat untuk menghindari adanya resiko-resiko komplikasi seperti kelumpuhan dan gejala-gejala lain yang lebih berbahaya. Hal ini memang sedapat mungkin dihindari jika sang anak terjangkit oleh bakteri meningitis

Meskipun meningitis dapat disembuhkan, namun faktor penyebab meningitis dapat menyebabkan komplikasi dalam jangka panjang. Hal ini biasanya terjadi jika anak terkena meningitis dari bakteri, bukan dari virus. Virus meningitis biasanya menjangkiti anak dalam beberapa hari dan dapat hilang dengan sendirinya. Berbeda dengan anak yang terkena meningitis dari bakteri.

Bakteri meningitis lebih berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi pada anak dalam beberapa tahun ke depan. Dibutuhkan pengobatan yang lebih intens dengan pemberian antibiotic jika anak menderita meningitis oleh karena bakteri. Segera periksakan anak ke rumah sakit atau dokter jika terdapat gejala-gejala seperti di atas.

fbWhatsappTwitterLinkedIn